Giat Pengkaderan Kelurahan Pakemitan Laksanakan Pembukaan Acara Pelatihan Konseling PMBA bagi Kader Posyandu


VOKALOKA.COM, Bandung- Kelurahan Pakemitan Kecamatan Cinambo laksanakan acara Pembukaan Pelatihan Konseling PMBA bagi kader Posyandu bertempat di Aula Kantor Kelurahan Pakemitan pada hari Kamis (12/12/2024). Kegiatan ini langsung dihadiri oleh Kepala Kelurahan Pakemitan yaitu Koswara Hanafi serta jajarannya.

Kegiatan ini dilaksanakan guna membangun jiwa kaderisasi untuk SDM yang ada di Kelurahan Pakemitan, tidak sedikit yang datang dari masyarakat untuk mengikuti acara pelatihan ini. Kegiatan ini akan bermanfaat bagi masyarakat guna memahami secara baik dari Konseling PMBA bagi kader Posyandu.

Kegiatan ini langsung dihadiri oleh kepala Kelurahan Pakemitan beserta jajarannya untuk menyampaikan prakata sekaligus yang meresmikan acara tersebut. Kepala kelurahan Pakemitan sangat mendukung acara ini guna menciptakan kader yang berbobot.

"Dengan diadakan acara ini, menjadikan kelurahan akan sangat berkembang dengan baik, terutama dalam kualitas SDM, saya mendukung penuh acara ini, semoga bermanfaat untuk semua pihak, jadikan kelurahan ini menjadi kelurahan yang makmur dan jaya". Ujar Bapak Koswara

Kegiatan pelatihan konseling PMBA bagi kader posyandu ini sudah dirancang dijauhari dengan memaksimalkan SDM yang ada di masyarakat, dengan berbagai rentetan acara ini akan melatih para kader untuk menjadi kader yang baik dan berkualitas untuk mengabdi di lingkup masyarakat kelurahan pakemitan.

Dengan diadakan acara ini diharapkan tidak hanya sekali saja, karena untuk mematangkan kualitas tidak cukup satu kali, terutama bagi para kader yang berkelanjutan, untuk menciptakan masyarakat yang baik dan berkualitas tentunya harus terus berkelanjutan dalam mengadakan acara yang baik ini.

Reporter : Riza Syeibban Nasta Budi




Panggil Korupsi dengan Sebutan Maling


Seolah menjadi tren, kita sering kali mendengar istilah "korupsi" disematkan pada pejabat yang melakukan pencurian uang negara. "Korupsi" terdengar lebih halus, lebih beradab, dan seolah memisahkan pelaku dari tindakan kriminalnya. Padahal, mencuri tetaplah mencuri, tidak peduli dilakukan oleh siapa dan dalam skala berapapun.

Memanggil pencuri dengan sebutan "koruptor" seakan memberi mereka "status" tersendiri. Seakan mereka bukan penjahat biasa, melainkan "pelaku tindak pidana khusus" yang pantas mendapat perlakuan istimewa. Padahal, tindakan mereka sama saja dengan mencuri harta rakyat, merampas hak hidup dan masa depan generasi mendatang. 

Kita perlu tegas, jangan memperbagus panggilan untuk pelaku pencurian uang negara. Maling tetap maling, tak peduli mereka berdasi atau berkopiah. Menyerukan "perang melawan korupsi" tanpa menyebut pelaku dengan sebutan yang tepat, hanya akan melahirkan pemahaman yang dangkal dan membiarkan pelaku merasa aman dari jeratan hukum.

Sebutan "korupsi" seringkali digunakan untuk menyebutkan tindakan kriminal menjadi masalah etika. Padahal, korupsi adalah kejahatan yang harus dihukum seberat-beratnya. Memanggil mereka dengan sebutan "maling" akan mengingatkan kita pada esensi kejahatan yang mereka lakukan, dan mendorong penegakan hukum yang tegas dan adil.

Sudah saatnya kita berani jujur. Jangan lagi gunakan istilah "korupsi" untuk menutupi kejahatan yang sesungguhnya. Panggillah mereka dengan sebutan yang tepat: Maling! Dengan begitu, kita menegakkan keadilan dan membuat para calon pencuri takut serta malu untuk melakukan perbuatan serupa. Kita perlu ingat, para pencuri uang negara ini justru merasa bangga ketika disebut "koruptor". Mari bersama-sama membangun Indonesia emas dengan menolak segala bentuk korupsi.
Penulis: Sutiya Sukmawati Ramli

Camat Ujung Berung: Pilkada Tahun ini Lebih Sunyi


VOKALOKA.COM, Bandung- Camat Ujung Berung, Abriwansyah Fitri, melakukan kegiatan mentoring di Kelurahan Ujung Berung pada hari Rabu, 27 November 2024. Mentoring ini merupakan bagian dari upaya Camat untuk mendorong partisipasi warga dalam Pilkada mendatang.

"Hingga pukul 12.00 WIB, tingkat partisipasi pemilih di wilayah Ujung Berung telah mencapai 70%. Kami berharap angka ini akan terus meningkat hingga mencapai 85%," ujar Camat Abriwansyah saat ditemui di Kantor Kelurahan Ujung Berung.

Ia menjelaskan bahwa mentoring ini dilakukan dengan mengambil sampel di setiap kelurahan untuk memastikan proses Pilkada berjalan dengan lancar. "Kami juga telah mengumpulkan para Ketua RW untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya memanfaatkan hak suara," tambahnya.

Abriwansyah berharap tingkat partisipasi pemilih di Ujung Berung dapat mencapai angka 87%, seperti yang terjadi pada Pilkada sebelumnya. Partisipasi yang tinggi menunjukkan bahwa masyarakat peduli dengan masa depan Kota Bandung.
Ia juga menghimbau masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dengan bijak. "Satu suara bisa mempengaruhi hasil Pilkada dan menentukan pemimpin yang akan membawa Kota Bandung ke arah yang lebih baik," tegas Camat Abriwansyah Fitri.

Camat Abriwansyah yakin bahwa pemimpin yang terpilih akan membawa Kota Bandung ke arah yang lebih baik. Ia melihat potensi Kota Bandung untuk mengatasi tantangan seperti banjir dan kemacetan, serta membangun tenaga kerja yang berkualitas.
 Penulis: Sutiya Sukmawati Ramli

Tips Perjalanan Tol Laut: Luwuk- Gorontalo & Gorontalo - Bualemo


Berpergian dengan kapal tol laut menawarkan kesempatan untuk menjelajahi keindahan Indonesia dengan jalur laut. Meskipun perjalanan ini bisa memakan waktu yang cukup lama, pengalaman yang ditawarkannya sangat unik dan tak terlupakan. Agar perjalanan Anda nyaman dan aman, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan.

Pertama, tiket dan jadwal keberangkatan harus dipersiapkan dengan matang. Meskipun melihat jadwal tiket tol laut di Facebook bisa menjadi pilihan, pastikan Anda juga mengecek informasi langsung di pelabuhan untuk mendapatkan informasi terkini. Jika ada opsi pemesanan online, manfaatkanlah. Untuk tol laut Luwuk, Easybook bisa menjadi pilihan yang mudah dan praktis.

Kedua, siapkan perlengkapan yang tepat agar perjalanan Anda lebih nyaman. Bawa pakaian yang nyaman dan sesuai dengan cuaca. Jangan lupakan perlengkapan mandi seperti sabun, sikat gigi, pasta gigi, dan handuk untuk menjaga kebersihan selama perjalanan. Bawa obat-obatan pribadi, seperti obat mabuk laut, antimo, dan obat-obatan lainnya yang dibutuhkan. Siapkan makanan ringan dan minuman yang cukup untuk perjalanan. Buku, musik, atau permainan bisa menjadi teman baik selama perjalanan panjang ini.

Ketiga, beberapa tips perjalanan akan membantu Anda menikmati perjalanan dengan lebih baik. Bawalah makanan berat dari rumah seperti nasi karena tidak ada yang menjual nasi di kapal, hanya menjual popmie, teh, dan kopi. opsi lain bisa beli di pelabuhan di pelabuhan Bualemo tidak ada yang penjual. Manfaatkan waktu untuk beristirahat, tidur, atau membaca. Jangan lupa untuk menikmati pemandangan laut yang indah selama perjalanan.

Terakhir, keselamatan harus menjadi prioritas utama. Ikuti petunjuk dan arahan dari petugas kapal. Simpan barang berharga di tempat yang aman. Waspadai lingkungan sekitar dan jaga kebersihan. Hindari membawa barang berharga yang mudah hilang atau rusak. Pastikan Anda dalam kondisi sehat sebelum melakukan perjalanan. Siapkan asuransi perjalanan untuk jaga-jaga jika terjadi hal yang tidak diinginkan.
Penulsi: Sutiya Sukmawati Ramli

Belajar dari Kasus Viral Penjual Es

Baru-baru ini, viral sebuah video yang memperlihatkan  Gus Miftah melontarkan kata-kata kasar ke seorang pedagang es teh di tengah acara pengajian di Magelang. Video ini langsung tersebar di media sosial dan  memicu kemarahan netizen hingga akhirnya tuai kecaman dari berbagai lapisan masyarakat. 

Pihak dari Gus Miftah memberikan klarifikasi bahwa itu sekedar guyonan, gaya dakwah Gus Miftah. Namun, netizen tetap geram karena guyonan tersebut tidaklah pantas dilontarkan oleh seorang penceramah sekaligus tokoh publik yang berada di jajaran Kepresidenan. Netizen menilai guyonan itu sangat menyakiti perasaan pedagang. Netizen juga merasa iba melihat raut wajah pedagang tersebut yang tampak datar saat diolok, terlebih orang yang berada di panggung tersebut juga tertawa terbahak-bahak. 

Dari kejadian ini, kita bisa belajar pentingnya menjaga lisan, menjaga adab dalam bercanda. Jangan sampai candaan atau guyonan tersebut menyakiti perasaan orang lain, bahkan mempermalukannya. Menjaga adab sangatlah penting, karena adab bisa menutupi sedikitnya ilmu. Tetapi, jika tidak memiliki adab maka sebanyak apapun ilmu dipandang nol besar.
 
Kita juga bisa belajar kesabaran dan ketegaran dari sosok Sunhaji, pedagang es teh. Diketahui, sebelumnya Sunhaji bekerja di pemotongan kayu, tapi karena tangannya cidera akhirnya dia memutuskan berjualan minuman. Melalui percakapan video call Sunhaji dengan seorang selebgram, dia mengatakan merasakan kecewa dan sakit hati ketika mendapatkan olokan tersebut, niat mencari nafkah untuk istri dan anak tapi malah mendapatkan ucapan kasar. Meskipun demikian, atas kebesaran hati Sunhaji, dia sudah memaafkan kejadian tersebut. 

Setelah video ini viral, rumah Sunhaji juga banyak mendapat kunjungan dari orang-orang yang peduli dan ingin memberikan bantuan, bahkan mendapat tawaran umroh gratis. Dari sini kita bisa mengambil hikmah, bisa jadi titik terendah dalam hidup seseorang menjadi titik balik keadaannya lebih baik. 

Perlu diketahui, Gus Miftah sudah menyampaikan permintaan maaf atas kejadian tersebut yang mungkin membuat gaduh masyarakat. Dia juga langsung mendatangi rumah Sunhaji, pedagang es teh untuk meminta maaf. 

Penulis : Siti Riyani Novrianti