Khasiat Dibalik Kelezatan Tempe
Realitas Program Siaran Dalam Pilkada 2024
Camilan Andalan Mahasiswa
Penulis: Tiara Ayu
UKM Pembuatan Kaki Palsu di Palasari Raup Rp20 Juta Per Bulan, Pemkot Bandung Siap Dukung Promosi
VOKALOKA.COM, BANDUNG — Kelurahan Palasari, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, menjadi pusat pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang bergerak di bidang pembuatan kaki palsu. Usaha yang dikelola oleh Dadan Hernawan ini berhasil meraup pendapatan hingga Rp20 juta per bulan.
Dalam sehari, Dadan mampu memproduksi 4 hingga 5 kaki palsu. Pada saat permintaan tinggi, bersama tujuh orang karyawannya, Dadan bisa menyelesaikan hingga 100 unit kaki palsu dalam sebulan. Produk kaki palsu ini menggunakan 100% bahan lokal, dengan harga jual sekitar Rp4 juta per unit. Namun, ia tak segan memberikan harga lebih rendah kepada pembeli yang dinilai membutuhkan bantuan finansial.
Usaha kreatif ini mendapat perhatian dari Pemerintah Kota Bandung. Pada pertengahan Oktober lalu, Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, melakukan kunjungan ke UKM milik Dadan. Yana mengapresiasi langkah Dadan yang tidak hanya menciptakan produk bernilai sosial tinggi, tetapi juga membuka lapangan kerja bagi warga sekitar.
"Kami mendukung penuh upaya pembuatan kaki palsu ini. Selain membantu masyarakat yang membutuhkan, usaha ini juga menciptakan lapangan pekerjaan. Pemkot akan membantu mempromosikan produk kaki palsu ini melalui katalog atau brosur yang akan dititipkan di rumah sakit," ujar Yana Mulyana.
Dadan berharap dukungan dari pemerintah bisa membantu memperluas jangkauan pemasaran kakinya ke rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya. Dengan begitu, ia bisa membantu lebih banyak orang yang membutuhkan kaki palsu dengan harga terjangkau.
Langkah Dadan Hernawan menunjukkan bahwa kreativitas dan kepedulian sosial dapat berjalan seiring. Tak hanya membantu penyandang disabilitas, usaha ini juga menjadi bukti bahwa UKM lokal memiliki potensi besar untuk terus berkembang dengan dukungan pemerintah dan masyarakat.
Reporter: Umar Biliqoillah
Indramayu, Aku Pulang
Terik matahari memanggil tubuhku untuk menikmatinya, sembari menyambut percikan air laut sebagai ucapan selamat datang. Menapaki tangga satu demi satu menuju pedestrian lautan Karangsong demi menuju saung yang sedari tadi mengayunkan tangan untuk mengajak berteduh dari sengatan matahari.
Makan siang di hidangkan terlebih dahulu sebelum menjajaki hutan bakau yang sekaligus penjaga pantai karangsong, menu makan kali ini dengan lauk andalan di kota kelahiranku adalah nasi lengko legendaris dari zaman kerajaan majapahit, di lumuri bumbu kacang dengan sedikit toping tahu, tempe, mentimun, tauge, dan daun kucai yang semakin membuat romantis rasanya.
Indera penglihatanku seketika takjub dengan senja di selorong air laut itu; indah bermakna. Tanpa pikir panjang aku melaju sambil menarik adik kecilku ke serambi pantai melengkapi kehangatan kami. Menikmati di hari libur hal yang menarik sensasi, perjalanan mengesankan. Tetapi harus tabah menghadapi musim panas di sini, maklum Indramayu termasuk pesisir.
Penulis: Umar Biliqoillah