Takut Transit? Ini Tips untuk Terbang Sendirian ke Gorontalo


Pulang kampung atau berpetualang ke Gorontalo dengan pesawat memang menyenangkan, namun bagi yang pertama kali terbang sendirian, rasa takut, terutama saat transit, bisa menghantui.

Tenang, rasa takut itu wajar, tapi jangan biarkan menguasai Anda!
Sebelum terbang, kenali rute penerbangan dan jadwal transit dengan baik. Pastikan semua dokumen perjalanan, seperti tiket pesawat, kartu identitas, dan paspor (jika diperlukan), sudah lengkap dan mudah diakses.

Saat di pesawat, jangan takut untuk bertanya kepada pramugari jika Anda merasa bingung atau takut. Mereka adalah profesional yang terlatih untuk membantu penumpang. Mereka akan dengan senang hati menunjukkan arah, menjelaskan prosedur, atau membantu Anda mencari informasi. Jika Anda merasa tidak nyaman, cobalah untuk berbincang dengan teman duduk di samping Anda. Mereka mungkin bisa memberikan informasi atau tips yang berguna.

Saat transit, segera setelah tiba di bandara, cari tahu lokasi gate untuk penerbangan lanjutan Anda. Anda bisa bertanya kepada pramugari, petugas gate, atau teman duduk di samping Anda. Jika waktu transit cukup lama, manfaatkan untuk makan, minum, atau berbelanja di area transit. 

Jika Anda merasa panik, tarik napas dalam-dalam, dan ingat bahwa Anda tidak sendirian. Banyak orang melakukan perjalanan sendiri dan menghadapi situasi serupa.Bawa buku, musik, atau permainan untuk mengisi waktu luang selama penerbangan. Siapkan makanan ringan dan minuman untuk menghindari rasa lapar atau haus selama perjalanan. Pilih pakaian yang nyaman dan mudah bergerak. Siapkan uang tunai untuk keperluan darurat.

Perjalanan dengan pesawat adalah pengalaman yang menyenangkan. Jangan biarkan rasa takut menghalangi Anda untuk menjelajahi dunia. Dengan persiapan yang matang dan mental yang positif, Anda pasti bisa terbang sendiri ke Gorontalo dengan tenang dan menikmati liburan Anda!
Penulis: Sutiya Sukmawati Ramli 

Jangan Nikah Sebelum Belajar Bab Talak: Sebuah Refleksi untuk Generasi Muda


Pernikahan, sebuah ikatan suci yang diidamkan oleh banyak orang. Namun, di balik keindahan janji suci, terkadang terlupakan aspek penting yang tak kalah krusial: pemahaman mendalam tentang hukum Islam, khususnya bab talak.Menikah tanpa bekal pengetahuan yang cukup tentang talak, ibarat membangun rumah tanpa pondasi yang kuat. Kebahagiaan yang diharapkan bisa terancam, bahkan berujung pada perpisahan yang menyakitkan.

Mengapa belajar bab talak begitu penting?
Pertama, talak merupakan mekanisme hukum yang mengatur perpisahan dalam pernikahan. Memahami hak dan kewajiban masing-masing pihak dalam proses talak, akan membantu pasangan menghadapi konflik dengan bijak dan adil.

Kedua, talak memiliki dampak yang besar, baik secara hukum maupun emosional. Tanpa pemahaman yang tepat, proses talak bisa menjadi sumber perselisihan dan pertikaian yang merugikan semua pihak, terutama anak-anak yang menjadi korban.

Ketiga, belajar bab talak bukan hanya kewajiban suami, tetapi juga istri. Dengan memahami hak dan kewajiban mereka dalam proses talak, istri dapat melindungi diri dari ketidakadilan dan mengambil langkah yang tepat jika terjadi perselisihan.

Sayangnya, realitas menunjukkan bahwa banyak pasangan muda yang menikah tanpa memahami sepenuhnya tentang talak. Mereka terlena dengan euforia cinta dan mengabaikan pentingnya pengetahuan agama. Akibatnya, ketika konflik muncul, mereka seringkali bingung dan mengambil keputusan yang salah, yang berujung pada perpisahan yang menyakitkan.

Oleh karena itu, penting bagi generasi muda untuk menanamkan kesadaran bahwa belajar bab talak adalah bagian penting dari persiapan pernikahan.Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan: meminta bimbingan dari ulama atau guru agama yang terpercaya, mencari informasi dari buku-buku agama dan sumber-sumber terpercaya,Mengikuti seminar atau workshop tentang pernikahan dan hukum Islam, Menikah adalah keputusan besar yang membutuhkan kesiapan lahir dan batin. Belajar bab talak adalah salah satu bentuk kesiapan yang tak boleh diabaikan.

 Dengan bekal pengetahuan yang cukup, diharapkan pernikahan dapat dilalui dengan penuh kasih sayang, harmonis, dan berlandaskan hukum Islam. Ingatlah, pernikahan adalah perjalanan panjang yang penuh suka dan duka. Dengan bekal ilmu yang kuat, kita dapat menghadapi segala rintangan dengan bijak dan penuh kasih sayang.
Penulis: Sutiya Sukmawati Ramli

Menemukan Keseimbangan dalam Hidup

Di era modern ini, istilah "lifestyle" menjadi semakin populer dan sering kali dijadikan sebagai acuan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Lifestyle tidak hanya mencerminkan cara seseorang berinteraksi dengan dunia, tetapi juga menggambarkan nilai-nilai, kebiasaan, dan pilihan yang diambil dalam berbagai aspek kehidupan. Dari kesehatan dan kebugaran hingga keberlanjutan, terdapat banyak faktor yang membentuk gaya hidup kita.

Salah satu aspek yang semakin diperhatikan adalah kesehatan. Kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental telah meningkat. Banyak orang kini berusaha menerapkan pola makan sehat, rutin berolahraga, dan mengelola stres. Gaya hidup sehat bukan hanya sekadar tren, melainkan kebutuhan yang mendasar untuk meningkatkan kualitas hidup.

Selain itu, perhatian terhadap keberlanjutan juga semakin menguat. Banyak individu yang mulai memilih produk ramah lingkungan dan berusaha mengurangi jejak karbon mereka. Konsumsi berkelanjutan menjadi bagian dari lifestyle yang tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bagi planet kita. Dengan memilih produk lokal dan mendukung usaha kecil, kita dapat berkontribusi pada perekonomian lokal sekaligus menjaga lingkungan.

Digitalisasi juga mempengaruhi gaya hidup kita. Dengan kemajuan teknologi, cara kita berkomunikasi, bekerja, dan bersosialisasi telah berubah drastis. Media sosial memungkinkan kita untuk terhubung dengan orang-orang dari berbagai belahan dunia, tetapi juga membawa tantangan tersendiri, seperti tekanan untuk selalu tampil sempurna. Keseimbangan antara penggunaan teknologi dan interaksi langsung menjadi penting untuk menjaga kesejahteraan mental.

Pengembangan diri juga menjadi bagian integral dari lifestyle. Banyak orang berinvestasi dalam pendidikan, baik melalui kursus online, seminar, atau pelatihan. Keinginan untuk terus belajar dan berkembang mencerminkan sikap proaktif dalam menghadapi tantangan hidup.

Namun, meskipun banyak aspek positif dari lifestyle modern, penting untuk diingat bahwa keseimbangan adalah kunci. Terlalu fokus pada satu aspek, seperti pekerjaan atau penampilan, dapat mengganggu kesejahteraan secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menciptakan ritme hidup yang seimbang, di mana kesehatan, hubungan sosial, dan pengembangan diri dapat berjalan beriringan.

Secara keseluruhan, lifestyle adalah cerminan dari siapa kita dan bagaimana kita memilih untuk hidup. Dengan memilih gaya hidup yang sehat dan berkelanjutan, kita tidak hanya meningkatkan kualitas hidup kita sendiri, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. Mari kita terus berupaya untuk menemukan keseimbangan dalam setiap aspek kehidupan kita, sehingga dapat menjalani hidup yang lebih bermakna dan memuaskan.

Penulis: Tiara Ayu

Ini Dia Tips Tidur Berkualitas Agar Hidup Lebih Sehat

VOKALOKA.COM. Bandung -Manusia menghabiskan sekitar sepertiga hidupnya untuk tidur. Akan tetapi, tidur dalam kehidupan manusia tidak terbatas pada waktu tertentu, kualitas tidur seseorang juga turut mempengaruhi jam saat ia sadar. Oleh karena itu, tidur memainkan peranan penting dalam perkembangan manusia karena terdapat hormon fungsional yang berperan dalam perawatan, pemulihan, dan penyegaran tubuh saat manusia tertidur.

Berapa lama tidur yang dibutuhkan orang sehat?
 Berbagai penelitian menunjukkan bahwa periode tidur yang kita butuhkan untuk hidup sehat dan seimbang rata-rata 4 hingga 10 jam. tergantung pada faktor genetik. Sekitar 6-8 jam untuk orang dewasa. Di sisi lain, ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa kita tidak harus tidur delapan jam per hari, tetapi enam, lima, bahkan empat jam ternyata sudah cukup Apa konsekuensi terlalu banyak atau terlalu sedikit tidur? Mereka yang tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit cenderung menghadapi masalah kesehatan dibandingkan mereka yang tidur secara teratur. Pertama, jam tidur yang panjang dapat meningkatkan resiko penyakit jantung. Kedua, mereka yang tidur terlalu banyak menghadapi masalah kesehatan seperti halnya mereka yang tidur sangat sedikit. Tidur terlalu banyak dapat menyebabkan obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi, penurunan volume otot, penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh, dan depresi. 

Apa yang sebaiknya dilakukan agar dapat menikmati tidur berkualitas?
  1. Berhenti makan dengan jarak waktu 2 jam sebelum tidur. Sebaiknya kita hanya makan makanan ringan pada malam hari, dengan jarak waktu minimal dua jam sebelum tidur. Makanan berat memiliki resiko bagi mereka yang memiliki masalah dengan pernapasan dan mendengkur. Minuman yang memiliki efek stimulasi seperti teh, kopi, dan soda juga dapat menunda waktu tidur.
  2. Tidur dengan suasana tenang dan cahaya redup. Suasana tidur sangatlah penting. Suasana ideal untuk tidur yang berkualitas membutuhkan cahaya redup, tenang, dan ruangan yang hangat dengan tempat tidur yang tidak terlalu keras atau terlalu empuk. Dengan cahaya redup, tubuh lebih mudah beradaptasi untuk memproduksi melatonin secara alami, yang pada gilirannya membantu kita tidur lebih nyenyak.
  3. Tidur dan bangun dengan jam yang teratur. Seseorang harus memiliki kebiasaan jam tidur yang teratur. Salah satu syarat untuk menikmati tidur berkualitas adalah tidur dan bangun pada jam yang sama. Dikutip dari BBC bahwa kebiasaan tidur dapat menyebabkan perubahan yang tidak sehat pada bakteri di usus. Oleh karena itu, waktu tidur dan bangun yang konsisten dapat membantu mengurangi risiko penyakit.
  4. Posisi tidur dengan berbaring ke kanan atau ke kiri. Saat tidur usahakan berbaring menghadap ke kanan atau kiri. Berbaring secara terlentang atau tengkurap dapat menyebabkan beberapa masalah. Mendengkur atau gangguan pernapasan dapat terjadi saat berbaring secara telentang. Posisi yang paling sesuai untuk tidur adalah menghadap ke kanan atau kiri. 
dengan tips tersebut, kita akan mempunyai tidur yang lebih berkualitas sehingga bisa bangun dalam keadaan segar meskipun tidur dengan waktu yang singkat. dengan tips tersebut, kita akan mempunyai tidur yang lebih berkualitas, bangun dalam keadaan segar meskipun tidur dengan waktu yang singkat. karena tidur berkualitas bukan hanya seberapa panjang waktu tidur, tetapi bagaimana cara seseorang tidur.


Penulis : Sri Wulandari 

Piknik dengan Suguhan Alam Memukau di Pines Jungle Cottage Lembang

VOKALOKA, Bandung - Pines Jungle Cottage Lembang merupakan wisata alam yang cocok dijadikan pilihan tempat piknik bersama keluarga ataupun teman. Wisata alam ini terletak di Jalan Tangkuban Perahu Km. 8, Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Meskipun harus menempuh jarak sejauh 23 km dari pusat Kota Bandung, mendapati suguhan alam yang begitu indah, rasanya sangat memuaskan.

Berada di area perbukitan dengan ketinggian 1.400 meter diatas permukaan laut membuat tempat ini memiliki hawa sejuk khas pegunungan, selain itu hembusan semilir angin dari hamparan pohon pinus yang menjulang semakin menambah kesejukan.

Memiliki luas sekitar sembilan hektar, pines jungle cottage ini dapat begitu leluasa dijadikan tempat piknik dengan lesehan. Ditemani dengan pemandangan siluet pegunungan yang memukau akan membuat suasana piknik terasa semakin nyaman.

Tak hanya itu, wisata alam Pines Jungle Cottage ini juga memiliki banyak spot foto yang indah dan menarik. Dimulai dari jembatan, tempat duduk dan penginapan yang memiliki desain aestetik hingga taman bunga hortensia dan tabebubaya yang semakin nampak indah ketika bermekaran.

Jika sekedar piknik saja tak cukup, Pines Jungle Cottage ini juga menyediakan penginapan dan wahana outbond yang dapat membuat wisatawan nyaman berlama lama di tempat ini.

Dengan fasilitas dan keindahan alam yang ditawarkan, Pines Jungle Cottage Lembang ini siap memberikan pengalaman rekreasi piknik yang tak terlupakan.


Reporter : Sri Wulandari