Self-Care: Seni Merawat Diri di Tengah Kesibukan

Di tengah tekanan hidup modern, konsep self-care semakin relevan sebagai cara untuk menjaga keseimbangan fisik dan mental. Lebih dari sekadar perawatan kulit atau spa, self-care adalah tentang mengenali kebutuhan diri sendiri dan memenuhi kebutuhan tersebut secara sadar.

Bagi sebagian orang, self-care bisa berarti meluangkan waktu untuk tidur yang cukup, berolahraga, atau menikmati secangkir teh sambil membaca buku favorit. Sementara itu, bagi yang lain, ini melibatkan aktivitas seperti meditasi, journaling, atau bahkan sekadar mengatakan "tidak" pada komitmen yang berlebihan.

Konsep ini juga mengajarkan pentingnya memberikan ruang untuk istirahat dan refleksi. Dunia yang sibuk sering kali membuat kita merasa harus selalu produktif, tetapi self-care menekankan bahwa merawat diri adalah bentuk produktivitas yang sama pentingnya.

Selain bermanfaat untuk diri sendiri, self-care juga berdampak positif pada hubungan dengan orang lain. Ketika kita merasa cukup istirahat, bahagia, dan seimbang, kita dapat berinteraksi dengan lebih baik dan memberi lebih banyak kepada orang-orang di sekitar kita.

Menerapkan self-care tidak perlu mahal atau rumit. Anda bisa memulainya dengan langkah sederhana, seperti menjadwalkan waktu istirahat, mendengarkan musik yang menenangkan, atau berjalan kaki di alam terbuka. Yang terpenting, pilih aktivitas yang benar-benar membuat Anda merasa lebih baik, bukan sekadar mengikuti tren.

Dengan self-care, kita diajak untuk berhenti sejenak, mendengar tubuh dan pikiran kita, lalu memberikan apa yang mereka butuhkan. Ini bukan hanya tentang memanjakan diri, tetapi juga investasi jangka panjang untuk kesehatan dan kebahagiaan. Jadi, kapan terakhir kali Anda merawat diri Anda sendiri?

Penulis: Salma Rahadatul Aisy

Sosialisasi Sampah Oleh Staf Kantor Kecamatan Cinambo Kepada Masyarakat Setempat

VOKALOKA.COM, Bandung - Kantor kecamatan cinambo melalui staf pegawainya adakan sosialisasi terkait pemilihan sampah pada Jumat (13/12/2024) kepada Masyarakat Rw 03 setempat. Hal ini dilakukan langsung ke  setiap rumah warga. Staf pegawai menjelaskan bagaimana pengelolaan sampah organic dan anorganik agar Masyarakat paham akan kebersihan rumah dan lingkungannya.

Warga yang telah diberikan pemahaman terkait sampah, akan diberikan stiker yang bertuliskan "peduli sampah" dan di ditempel di pintu rumah warga tersebut, pada kegiatan ini para staff pegawai kantor kecamatan cinambo memberi jargon dengan sebutan "tidak dipilih tidak diangkut".

Sampah organik dan anorganik dibedakan berdasarkan sumber, kandungan, proses penguraian, dan dampak terhadap lingkungan, Sampah organik berasal dari makhluk hidup atau pernah menjadi bagian dari makhluk hidup, sedangkan sampah anorganik berasal dari benda tak hidup atau hasil produksi manusia.

Sampah organik mengandung karbon dan ikatan hidrogen, sedangkan sampah anorganik tidak mengandung karbon. Sampah organik dapat terurai secara alami dalam hitungan hari atau minggu, sedangkan sampah anorganik membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai.

Sampah anorganik cenderung memiliki dampak jangka panjang yang lebih serius terhadap lingkungan. Sampah organic seperti halnya Kulit buah, sisa sayuran, nasi basi, daun gugur, kotoran hewan, minyak bekas, air cucian beras, dedaunan kering, ranting pohon, kayu, kertas, rotan, bambu. 

Sedangkan Sampah anorganik Sejenis Plastik, botol plastik, kantong plastik, kaleng minuman, peralatan logam bekas, botol kaca, pecahan kaca, kertas kaca, styrofoam, kemasan plastik, kaca, keramik, logam (sendok, peralatan masak, hiasan, dan lainnya)
Sampah organik dapat diolah menjadi kompos atau pupuk organik, sedangkan sampah anorganik dapat didaur ulang, diolah limbah B3, atau dibuang ke TPA.


Reporter : Rian Permana

Kelurahan Palasari Bagikan Beras dari Bulog Untuk Masyarakat Setempat



VOKALOKA, Bandung - Kelurahan Palasari melaksanakan pembagian beras kepada warga yang kurang mampu, dengan menyediakan pasokan beras dari Badan Urusan Logistik (Bulog), pada Kamis (28/11/2024). Langkah ini diambil sebagai bentuk dukungan kepada masyarakat yang membutuhkan di wilayah Kelurahan Palasari.


Menurut Rangga, seorang staf pelayanan di Kelurahan Palasari, pembagian beras ini secara khusus ditujukan kepada warga yang berada dalam kondisi ekonomi yang sulit. Langkah ini diharapkan dapat membantu meringankan beban mereka dalam memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.



"Tidak hanya menjadi bentuk kepedulian sosial, tetapi juga merupakan tindakan konkret dari pemerintah setempat dalam mendukung kesejahteraan warga di tengah tantangan ekonomi yang dihadapi," ungkapnya.



Sebagai mitra dari kegiatan ini, Badan Urusan Logistik (Bulog) memberikan dukungan pasokan beras untuk memastikan keberlanjutan program bantuan sosial ini.



Pembagian beras ini menerima sambutan positif dari warga Kelurahan Palasari, yang menganggapnya sebagai bantuan yang sangat berarti dalam menjaga ketahanan pangan dan memastikan akses makanan yang memadai bagi mereka yang membutuhkan.


Dengan tingginya antusiasme ini, pembagian beras dari Bulog tidak hanya menjadi bantuan materiil, tetapi juga memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan di Kelurahan Palasari. Itu menjadi contoh nyata bagaimana bantuan sosial dapat membawa harapan dan kegembiraan kepada masyarakat yang membutuhkan. Rangga juga menambahkan bahwa kegiatan sosial seperti ini, mencerminkan dukungan pemerintah setempat dalam menghadapi tantangan ekonomi.



Kelurahan Palasari berkomitmen untuk terus mengupayakan berbagai program kesejahteraan sosial guna mendukung masyarakat yang kurang beruntung di wilayah tersebut.


Reporter : Zulfan Syah Arrasyady

Ini Produk UMKM Unggulan Kelurahan Palasari

VOKALOKA.COM, Bandung – Comro Garing alias comring menjadi produk unggulan Kota Bandung, sebagai kudapan bagi masyarakat. Makanan ringan berbahan dasar singkong ini, bisa didapati di Kelurahan Palasari, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung.
 
"Produk unggulan UMKM di wilayah kami adalah comring. Hingga saat ini, comring bertahan sebagai makanan khas," kata Warga setempat, Sholih Mujahidin kepada wartawan, di Bandung, Jumat (23/10/2024).
 
"Usaha ini lama, ada pengrajin dari tahun 1987 sampai sekarang bertahan. Sampai saat ini juga berkembang tidak di 1 wilayah, tapi ada di RW 11,12, dan 09," ungkapnya.
 
Ia mengungkapkan, modal menjadi salah satu kebutuhan, untuk peningkatan produksi. Apalagi pesanan semakin meningkat.

"Anggaran atau dana itu jadi salah satu kebutuhan yang mutlak, karena menyesuaikan produksi," katanya.

Menurutnya, Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK), menjadi lembaga yang berperan penting dalam pengembangan potensi UMKM.
 
"Di kelurahan itu ada LKK. Ini terdiri kader PKK, Karang Taruna RW hingga LPM. Kita kolaborasi semua pihak untuk mendukung," ujarnya.
 
Ia mengaku, pengembangan potensi UMKM perlu ditingkatkan. Salah satunya, dengan inovasi dengan modal awal edukasi dari pihak yang terlibat.

"Kita terus dorong inovasi. Mengedukasi kepada pelaku usaha, baik langsung maupun melalui info dari media sosial," tandas dia.

Reporter : Zulfan Syah Arrasyady

Peringatan Hari Jadi Kota Bandung ke-214: Jalan Santai dan Kerja Bakti Ramaikan Kegiatan Pemberdayaan Kelurahan Palasari

VOKALOKA.COM, Bandung - Dalam rangka memperingati hari jadi kota Bandung yang ke-214, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Palasari menggelar sebuah acara yang meriah dan bermakna. Kegiatan ini berupa jalan santai yang diselenggarakan oleh Kelurahan Palasari pada tanggal 29 September 2024. Jalan santai ini diikuti oleh peserta dari empat kelurahan yang ada di sekitar wilayah tersebut, yaitu kelurahan Pasirbiru, kelurahan Cipadung, kecamatan Cibiru, dan kelurahan Cisurupan.

Ketua LPM kelurahan Palasari, Cahyadi Rahmatulloh, menjelaskan tujuan dari acara ini, "Gerak jalan ini dilaksanakan dengan harapan dapat mempererat tali silaturahmi di lembaga kemasyarakatan antar kelurahan." Keinginan untuk mempererat hubungan dan kerjasama antarwarga di kota Bandung menjadi salah satu fokus utama dari kegiatan ini.

Cahyadi Rahmatulloh juga menekankan pentingnya kolaborasi antarlembaga kemasyarakatan dalam memajukan kota Bandung. Ia berharap, semangat kebersamaan yang tercermin dalam acara jalan santai ini dapat terus menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk bersatu dan bekerja sama demi kemajuan kota yang kita cintai ini.

Mengambil langkah kaki yang ringan, peserta jalan santai yang terdiri dari kalangan ibu-ibu dan bapak-bapak ini berangkat dari kelurahan masing-masing menuju rute yang telah disiapkan oleh panitia. Selama perjalanan, peserta dapat merasakan kebersamaan yang erat sambil menikmati keindahan alam Kota Bandung yang mempesona.

Selain jalan santai yang berlangsung meriah, ada juga kegiatan kerja bakti yang diadakan di setiap RT di kelurahan Palasari. Ini adalah langkah nyata untuk memperbaiki infrastruktur dan keindahan lingkungan sekitar. Masyarakat beramai-ramai berpartisipasi dalam membersihkan dan memperbaiki area sekitar mereka sebagai bentuk kepedulian terhadap kota Bandung.

Acara ini juga menjadi kesempatan yang baik untuk menjalin kerjasama antara berbagai kelurahan. Perwakilan dari masing-masing kelurahan dapat bertukar pengalaman dan ide untuk meningkatkan kualitas hidup di kota Bandung.

Selama berlangsungnya acara jalan santai, peserta juga mendapatkan edukasi tentang pentingnya gaya hidup sehat. Ini adalah langkah positif menuju masyarakat yang lebih sehat dan aktif di kota Bandung.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah kota Bandung, yang berharap bahwa acara semacam ini akan terus mempererat persatuan dan kesatuan warga dalam membangun kota yang lebih baik.

Ketua LPM kelurahan Palasari, Cahyadi Rahmatulloh, berharap bahwa perayaan tahun ini akan menjadi titik awal untuk lebih banyak kegiatan positif di masa depan. "Kami berharap perayaan ini dapat menjadi momen yang memacu lebih banyak kerja bakti, kegiatan sosial, dan kegiatan yang mempererat hubungan antarwarga," ucapnya.

Perayaan hari jadi kota Bandung yang ke-214 ini bukan hanya sekadar merayakan usia kota, tetapi juga merayakan persatuan dan semangat gotong royong yang kuat di antara warganya. Semoga semangat ini terus terjaga dan tumbuh di kota Bandung yang tercinta

Reporter : Zulfan Syah Arrasyady