Kelurahan Sukapura Sukses Gelar Donor Darah

VOKALOKA.COM,  Bandung- Kelurahan Sukapura, Kecamatan Kiaracondong berhasil menggelar kegiatan donor darah, pada Senin (7/10/2024). Kegiatan yang bekerja sama dengan RSUD Otista Soreang. Jumlah pendaftar untuk kegiatan donor darah ini adalah sebanyak 53 orang, tetapi yang sudah registrasi ulang sampai pukul 10.00 WIB terdapat 40 orang. Warga yang mengikuti kegiatan donor darah ini berasal dari total 10 Rukun Warga (RW), dengan dominasi terbanyak ada di RW 04.

Kegiatan donor darah merupakan salah satu rangkaian hari jadi Kota Bandung. Kegiatan ini sebelumnya pernah diadakan di tahun lalu, tetapi kalau untuk di tahun ini baru dilaksanakan sekali. "Jika dilihat dari antusias masyarakatnya berkembang dan baik, mungkin bisa diagendakan lagi selanjutnya," ujar Aori Mirozzan sebagai ketua pelaksana.

Rentang usia pendonor pun beragam, mulai dari 17 hingga 60 tahun. Namun, bagi yang berusia di atas 60 tahun juga diperbolehkan dengan catatan sudah pernah donor darah sebelumnya sebanyak satu kali. Sebelum melakukan donor darah, seluruh peserta menjalani pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kondisi tubuh yang fit. Setiap pengambilan darah yaitu sebanyak 350 ml per orang.

Untuk penyerahan donor darah ini akan diserahkan kepada RSUD Otista Soreang langsung. "Nanti untuk apa hasilnya dilakukan, akan diserahkan kepada RSUD Otista sesuai kebutuhan. Karena kita hanya untuk penggalang masa apa yang dibutuhkan masyarakat dan kita memberikan sesuatu yang bermanfaat," pungkas Aori.

Aori juga mengungkapkan bahwa sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat itu seperti feedback dari pembantuan donor darah secara sukarelawan. Selain itu, terdapat bantuan lainnya seperti sembako, yang isinya beras, susu, gula, minyak, mie, dan ada obat penambah darah (sangobion).

Reporter: Vionalisania Afifatul Azkia

Keindahan Tersembunyi Pulau Manuk Suguhkan Wisata Hutan Alam




VOKALOKA.COM, Bandung - Keindahan laut satu ini terletak di Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Banten yang memiliki nama Pulau Manuk. Wisata ini seringkali dijadikan buruan bagi para wisatawan, karena selain menyuguhkan pemandangan yang indah juga terdapat berbagai permainan khususnya untuk anak anak. Selain itu, keunikan dari wisata ini adalah banyaknya jenis binatang, seperti burung dan monyet.

Lebih uniknya lagi, sebelum masuk ke gerbang wisata Pulau Manuk, setiap wisatawan akan disambut oleh beberapa monyet yang berjejer di pinggir jalan seakan mempersilakan kita masuk. Ternyata, monyet-monyet ini tidak hanya ditemukan di luar gerbang wisata, tetapi juga banyak di dalam area wisata.

Monyet liar yang memiliki ekor panjang ini biasanya turun dari atas pohon besar nan menjulang tinggi untuk memungut makanan yang dilempar oleh para pengunjung atau sisa makanan dari mereka. Bahkan tidak jarang, monyet yang disebut sebagai Macaca Fascicularis ini nekat mencuri makanan para pengunjung kala mereka lengah.

Wahana yang ada di wisata ini, selain terdapat tempat berenang di pantainya, di sana juga menyediakan kolam renang untuk anak anak. Terdapat dua kolam renang dengan tinggi yang berbeda beda. Ada kolam renang yang berwarna pink dengan luas yang tidak terlalu besar dan kedalaman yang tidak dalam. Sedangkan di bibir pantainya terdapat satu kolam lagi yang lebih luas dengan kedalaman kurang lebih untuk anak usia kelas 4 – 6 Sekolah Dasar.

Di belakang kolam renang ini juga terdapat ayunan yang dapat digunakan baik untuk anak kecil maupun orang dewasa, dengan posisi menghadap ke laut lepas. Tidak lupa, terdapat beberapa saung yang dapat digunakan untuk makan bagi para pengunjung. Saung ini tepatnya menghadap ke laut yang terdapat karang besar di bagian tengahnya.

Karang besar yang terdapat di tengah laut ini pertama kali disebut Pulo Manuk (dalam Bahasa Sunda, "manuk" berarti burung) karena karang itu selalu disinggahi oleh berbagai jenis burung. Bahkan, karang ini merupakan tempat persinggahan burung dari arah Australia, yang menjadi tempat transitnya mereka. Salah satu burung yang bermigrasi di pulau ini adalah burung Belibis.  Selain itu, terdapat pula burung Bangau Hitam dan Putih yang menjadikan karang atau pulau ini sebagai tempat bersarang.

Dengan demikian, jika berwisata ke Pulau Manuk ini rasanya tidak akan rugi, karena selain dapat berenang di lautan dan menikmati hamparan pasir putih, Anda juga bisa menyaksikan keunikan berbagai hewan liar dan berbagai jenis burung.

Reporter: Sri Susanti

Puskesos Desa Cimekar Salurkan Ribuan Kilogram Beras untuk KPM

Vokaloka.Com, Bandung – Puskesos (Pusat Kesejahteraan Sosial)  sukses melaksanakan penyaluran bantuan beras kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdata sebagai masyarakat kurang mampu. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari mulai tanggal 14/10/2024.

Rahmat Bendahara Puskesos, menyampaikan bahwa total beras yang disalurkan mencapai 10.597 kilogram. "Penyaluran ini ditujukan bagi KPM yang datanya sudah terverifikasi melalui sistem data sosial. Persyaratan yang harus dipenuhi cukup ketat, yaitu Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli. Dokumen-dokumen ini langsung diverifikasi secara online ke Dinas Sosial untuk memastikan ketepatan sasaran," ujarnya.

Rahmat menambahkan bahwa antusiasme masyarakat sangat tinggi terhadap program bantuan ini. "Walaupun ada beberapa KPM yang tidak dapat hadir pada jadwal yang ditentukan karena berbagai alasan, namun secara keseluruhan respon masyarakat sangat positif. Kualitas beras yang disalurkan juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," ungkapnya.

"Kami sangat bersyukur dengan program ini. Beras yang diterima sangat membantu meringankan beban keluarga kami," ungkap Asni.

Terkait dengan mekanisme penyaluran, Rahmat menjelaskan bahwa pihaknya bekerja sama dengan perangkat desa untuk memastikan bantuan tepat sasaran. "Setiap RT memiliki data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) yang menjadi acuan dalam penyaluran bantuan. Dengan demikian, kami dapat meminimalisir terjadinya kesalahan dalam penyaluran," jelasnya.

Meskipun penyaluran bantuan beras telah dilaksanakan beberapa kali sepanjang tahun 2024, namun belum ada kepastian terkait frekuensi penyaluran di masa mendatang. "Kami berharap program ini dapat berkelanjutan dan bahkan ditingkatkan cakupannya. Sebagai pihak pelaksana, Puskesos siap untuk membantu kembali program pemerintah ini untuk menyalurkan bantuan serupa di masa depan," pungkas Rahmat.

Reporter : Tania Trihana

Mapag Hujan Sebagai Solusi Atasi Banjir Pada Musim Penghujan di Kecamatan Panyileukan


VOKALOKA.COM, Bandung – Kelurahan Cipadung Wetan mengadakan kegiatan bersih-bersih saluran air bersama kelurahan lainnya yang ada di Kecamatan Panyileukan. Kegiatan ini sebagai upaya untuk mengatasi banjir saat musim penghujan pada hari Selasa (15/10/2024).

Mapag Hujan merupakan salah satu program kebersihan yang dicetuskan langsung oleh kelurahan setempat sebagai upaya untuk menangani darurat sampah. Kegiatan ini merupakan implementasi dari program kerja Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Wardi, salah satu petugas kebersihan dari Kelurahan Cipadung Wetan, mengatakan bahwa kegiatan Mapag Hujan ini sudah berlangsung selama 10 tahun, mulai dari 2014 hingga kini.

Kegiatan Mapag Hujan ini setiap hari secara bergilir mulai dari hari Senin hingga Kamis di setiap kelurahan. Pekan ini dilaksanakan di Cipadung Wetan, esok harinya dilaksanakan di Cipadung Kidul, dan lusa di Cipadung Kulon.

"Bergilir, Senen, Selasa, Rebo, Kemis. Sekarang Cipadung Wetan, besok Cipadung Kidul, besok lagi Cipadung Kulon," ungkap Toto selaku koordinator petugas kebersihan dari Kelurahan Cipadung Wetan.

Kemudian Toto menerangkan bahwa kegiatan Mapag Hujan ini dimulai dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB. Selain para petugas kebersihan dari setiap kelurahan, dua orang anggota TNI turut mendampingi untuk mensukseskan program Citarum Harum.

Sampah yang telah terkumpul dan kering kemudian dibakar di area sekitar saluran. Selain dibakar, sampah sejenis rerumputan dapat dijadikan sebagai kompos untuk diberikan pada tanaman di pinggiran saluran air.

Kegiatan Mapag Hujan ini menghadirkan perwakilan dari setiap kelurahan, mulai dari tiga sampai lima orang tergantung keluangan waktu para petugas kebersihan dari setiap kelurahan.

"Ada yang mengirimkan tiga orang, empat orang, lima orang, kumaha santaina (bagaimana santainya)," ungkap Wahyu selaku perwakilan petugas kebersihan dari Kelurahan Cipadung Kulon.

Terdapat keunikan dari seragam yang digunakan oleh setiap petugas kebersihan karena memiliki perbedaan sesuai dengan masing-masing kelurahan. Misalnya, warna biru kuning dengan lengan pendek untuk Kecamatan Panyileukan, warna biru dan abu-abu untuk Cipadung Kidul, warna biru penuh untuk Cipadung Wetan, dan warna oranye untuk Cipadung Kulon.

Wardi menambahkan bahwa kegiatan Mapag Hujan ini mencakup saluran Cisalatri, Cilameta satu, Cilameta dua, dan Cilameta tiga sampai di Bunderan Cibiru. Sementara itu, saluran Gempol yang berada di Kelurahan Cipadung Kulon bersambung langsung menuju Kapolda Jawa Barat.

Kegiatan ini pula tidak hanya dilaksanakan secara bersama-sama oleh semua kelurahan, tetapi dari setiap kelurahannya terdapat jadwal kebersihannya tersendiri. Setiap kelurahan membagi petugas kebersihan untuk ditempatkan di kelurahannya dengan yang ditempatkan di kegiatan Mapag Hujan.

"Sekarang mah kan Mapag Hujan, jadi semua gitu disatukan sebelum hujan. Setelah hujan, biasa lagi masing-masing," pungkas Wardi, petugas kebersihan dari Kelurahan Cipadung Wetan.

Reporter: Zidan Muhammad Sirojudin

Camat Ujungberung Bagikan Pengalaman Implementasi Nyamuk Wolbachia di Kiaracondong

VOKALOKA.COM, Bandung, - Camat Ujungberung, Abriwansyah Fitri AP, S.Sos., M.AP, menjadi narasumber dalam acara sosialisasi implementasi nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia di wilayah Kecamatan Kiaracondong, pada hari Kamis (17/10/2024).

Acara yang digelar di Aula Kecamatan Kiaracondong ini bertujuan untuk berbagi pengalaman dan informasi terkait program pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui teknologi nyamuk Wolbachia.

Camat Ujungberung mengatakan bahwa program ini sukses diterapkan di beberapa wilayah di Ujungberung. Oleh karena itu, terdapat keinginan untuk membagikan pengetahuan dan pengalaman kepada masyarakat Kiaracondong agar sukses menekan angka penularan DBD.
 
"Program ini telah sukses dijalankan di beberapa wilayah di Ujungberung, dan kami ingin berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan masyarakat Kiaracondong," ujar Camat Ujungberung.
 
Dalam paparannya, Camat Ujungberung menjelaskan tentang mekanisme kerja nyamuk Wolbachia dalam menekan penyebaran DBD. Ia juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam mendukung keberhasilan program ini.
 
"Nyamuk Wolbachia tidak berbahaya bagi manusia, justru membantu dalam menekan populasi nyamuk Aedes aegypti yang menjadi vektor DBD. Kami berharap masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam program ini, seperti menyediakan tempat untuk wadah telur nyamuk Wolbachia dan menjaga kebersihan lingkungan," jelasnya.
 
Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Kesehatan Kota Bandung, para kepala desa di Kecamatan Kiaracondong, serta tokoh masyarakat setempat.

Reporter: Siti Alfiani Rochmah