Sebelum dikenal sebagai Pondok Citarum Coffee Garden, lahan ini digunakan untuk kegiatan sosialisasi ketahanan pangan bagi masyarakat setempat. Melalui program TNI, Kolonel Epi bersama timnya menjadikan lahan tersebut sebagai tempat perkebunan untuk mendukung ketahanan pangan, menanam pohon jati, lemon dan berbagai buah-buahan lainnya. Selain itu, lahan ini juga dimanfaatkan untuk mendidik masyarakat tentang pentingnya swasembada pangan melalui perkebunan dan peternakan sederhana.
Kolonel Epi menjelaskan, "Kami ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya ketahanan pangan melalui kebun-kebun yang kami kelola." Konsep ini diterapkan dengan menanam berbagai jenis tanaman, seperti jati dan lemon, sebagai bagian dari upaya sosialisasi kepada masyarakat.
Coffee Garden buka setiap hari dari pukul 11.00 WIB hingga 22.00 WIB. Kedai ini ramai dikunjungi terutama pada akhir pekan. Mayoritas pengunjung adalah warga lokal, meskipun demikian kedai ini memiliki pelayanan yang baik dan suasana indah, menjadikan tempat ini sangat menarik.
Harga yang ditawarkan pun sangat bersahabat, dengan minuman mulai dari Rp15.000 hingga Rp20.000, serta makanan antara Rp12.000 hingga Rp35.000. Hal ini menjadikan Coffee Garden pilihan tepat bagi mereka yang ingin bersantai tanpa menguras kantong.
Seorang pengunjung menyatakan,"Suasana di Coffee Garden sangat nyaman, dan harganya terjangkau." Dengan berbagai keunggulan ini, Coffee Garden Pondok Citarum bukan hanya sekedar tempat ngopi, melainkan juga wadah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya ketahanan pangan di tengah masyarakat.
Reporter : Tania Trihana