Penertiban PKL dan Pasar Tumpah di Ujungberung Berikan Dampak Positif

VOKALOKA.COM, Bandung - Satuan Tugas Pengamanan Masyarakat (Satgaslinmas) Kecamatan Ujungberung bersama Staf Trantib dan Satlinmas Kelurahan se-kecamatan Ujungberung, menggelar kegiatan monitoring dan penertiban PKL dan pasar tumpah di wilayah tersebut, pada hari Kamis (10/10/2024). Kegiatan ini dilakukan untuk menjaga ketentraman dan ketertiban umum.

"Kami melakukan monitoring dan memberikan himbauan kepada para pedagang kaki lima dan pasar tumpah agar menghentikan aktivitas berdagang tepat pukul 06.00 WIB," ujar salah satu anggota Satgaslinmas.

Selain memonitoring dan menghimbau para pedagang. Satgalinmas juga meminta para pedagang untuk menyediakan tempat sampah agar tidak membuang sampah sembarang dan meninggalkan tempat berdagang dengan keadaan bersih.

 "Selain itu, kami juga meminta mereka untuk menyediakan tempat sampah, dan ketika selesai aktivitas berdagang, maka tempatnya bersih kembali," ujarnya.

Tim gabungan tersebut juga melakukan penertiban terhadap pedagang yang masih beraktivitas di luar batas waktu yang ditentukan. Oleh karena itu, jika ada pedagang yang tidak mengikuti aturan, maka akan langsung diberi teguran dan peringatan.

"Jika ada pedagang yang masih berjualan setelah pukul 06.00 WIB, kami akan langsung melakukan penertiban," tegas anggota Satgaslinmas lainnya.

Kegiatan penertiban berjalan secara kondusif dan tertib, serta hal ini berdampak positif terhadap ketertiban umum di wilayah Ujungberung. Jalanan yang sebelumnya padat dan semrawut akibat keberadaan PKL dan pasar tumpah, maka menjadi lebih teratur dan mudah dilalui. Selain itu kegiatan ini juga mengurangi potensi terjadinya kemacetan dan kecelakaan lalu lintas.

Reporter : Siti Alfiani Rochmah

Tingkatkan Keterampilan Warga, Plt Lurah Cipadung Kidul Resmikan Pembukaan Pelatihan Pastry Gratis

VOKALOKA.COM, Bandung – Kelurahan Cipadung Kidul dalam rangka meningkatkan produktivitas dan kemandirian masyarakat dalam bidang usaha, mengadakan Pelatihan Pastry yang resmi dibuka oleh Sekretaris Camat sekaligus PLT Lurah Cipadung Kidul, Dodi Mochamad Romdon, S.Sos, MAP, pada hari Kamis (03/10/2024). Kegiatan yang diselenggarakan di Aula Kantor Kelurahan Cipadung Kidul ini dihadiri oleh Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Bandung, perwakilan pimpinan dari LPK BAM, sekretaris serta staf Kelurahan Cipadung Kidul, perwakilan RT RW setempat, dan juga para peserta pelatihan.

Pelatihan ini sesuai dengan program kerja dari Disnaker (Dinas Ketenagakerjaan) Kota Bandung dan merupakan usulan dari Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang). Pelatihan ini berlangsung selama 4 jam per hari dan berlangsung selama 7 hari, mulai dari tanggal 3 hingga 10 Oktober 2024. Pelatihan ini terbatas hanya untuk 20 orang yang terpilih dari 14 RW di Kelurahan Cipadung Kidul, Kecamatan Panyileukan.

Dodi dalam sambutannya menyatakan bahwa dengan adanya pelatihan yang difasilitasi oleh Disnaker ini diharapkan dapat menambah ilmu, wawasan, dan informasi terkait pastry. Sehingga peserta mampu menciptakan produk menarik yang dapat dijadikan usaha di masa mendatang. Mengingat persaingan dalam bidang kuliner semakin ketat, Dodi berharap masyarakat dapat mengikuti pelatihan ini dengan baik sehingga dapat memunculkan kreasi dan inovasi baru dalam bidang kuliner.

"Kunci keberhasilan pelatihan yaitu disiplin. Dengan disiplin, pasti punya kemauan, motivasi, dan InsyaAllah tahan mental," ujar Dodi. Ia mengungkapkan bahwa masyarakat harus yakin untuk dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan mengikuti pelatihan secara maksimal. Contohnya dengan aktif bertanya kepada sang instruktur. Selain itu, dia juga berharap ilmu yang sudah didapat oleh masyarakat disini dapat dikembangkan dan disampaikan kepada yang lainnya.

Di akhir pelatihan, akan ada sesi evaluasi dan pemberian cenderamata yang diinformasikan melalui grup WhatsApp untuk mengetahui bagaimana hasil pelatihan masyarakat. Jika masyarakat yang sudah mengikuti pelatihan dan ingin membuka usaha namun terkendala modal dan pemasaran, maka dapat menyampaikan keluhannya dalam forum ini.

Reporter: Salma Rahadatul Aisy

Menikmati Suasana Pasar Gunung Manglayang

Saya merasa senang sekali ketika tiba di Pasar Gunung Manglayang. Dengan suasana yang sejuk dan asri, karena pasar manglayang tersebut berada di bawah kaki Gunung. Dari awal masuk pasar minggu manglayang jalanan mulai dipenuhi dengan para pedagang dan pengunjung yang hendak akan berbelanja. 

Semua pengunjung berantusias mengambil dan membeli berbagai sesuatu yang dibutuhkannya. Karena harga yang terjangkau atau terbilang murah dan merakyat. Mata ini langsung tertuju pada banyaknya berbagai jenis makanan, sayuran, buah-buahan, pakaian, mainan anak-anak, dan masih banyak lagi yang lainnya. 

Disini para pedagang sibuk menarik kantong plastik untuk memasukkan barang yang sudah dipilih para pembeli. Terlihat sebagian pedagang sibuk menawarkan dagangannya dengan suara nyaring memanggil ibu-ibu. Penjual pakaian, dengan lantangnya dia menawarkan barang dagangan sambil meminta dimasukkan ke keranjang belanjaan kepada setiap orang yang lewat. 

Belanja di Pasar Minggu Manglayang memang menyenangkan. Saya bisa merasakan kepuasan yang jauh berbeda ketika saya belanja di swalayan. Seperti halnya semakin siang semakin banyak pula pengunjungnya, pasar semakin ramai barang dagangan pun semakin berkurang.

Salah satu kenyamanan di pasar Minggu Manglayang, tersedia beberapa kursi dan meja untuk pengunjung duduk menikmati jajanan yang sudah dibeli. Selain jajanan, banyak pula berbagai jenis permainan anak anak seperti kereta kecil, belajar mewarnai, menangkap ikan bahkan delman pun banyak disenangi anak – anak.


Reporter : Siti Aisyah



Tingkatkan Pendapatan Keluarga Akseptor, Kelurahan Cipadung Wetan Terima Kunjungan PPM Mahasiswa Ars University

VOKALOKA.COM, Bandung – Mahasiswa dari Ars University melakukan sosialisasi seputar digital marketing kepada ibu-ibu PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) Kelurahan Cipadung Wetan. Kegiatan ini dalam rangka meningkatkan pendapatan keluarga akseptor pada Sabtu (05/10/2024).

Praktik Profesi Mahasiswa atau PPM ini merupakan salah satu program yang sering dilakukan oleh mahasiswa di perguruan tinggi manapun. Pada PPM ini terdapat enam mahasiswa yang ditugaskan di Kelurahan Cipadung Wetan.

Sosialisasi ini dibuka oleh Lira Sapdini, ketua koordinator KB (Keluarga Berencana) kecamatan.  Lira menyampaikan bahwa tujuan pembinaan ini adalah untuk meningkatkan pendapatan keluarga akseptor.

"Pembinaan ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan keluarga akseptor. Keluarga akseptor bukan hanya pasangan usia muda, tetapi juga keluarga dari salah satu akseptor", ujar Lira.

Arie Syafrudin selaku perwakilan dari mahasiswa Ars University, menyampaikan bahwa UPPKA (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor) adalah program yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan keluarga akseptor.

"Keluarga Akseptor ialah keluarga yang salah satu anggota keluarganya ikut serta dalam program KB. Walaupun bukan usia subur, tetapi apabila salah satu anggota keluarganya pasang usia subur maka bisa masuk ke dalam kategori keluarga akseptor," ujar Arie.

Kemudian dalam presentasinya, Arie menyampaikan bahwa tujuan utama UPPKA bukan hanya untuk memperkuat ekonomi keluarga, tidak juga hanya berfokus kepada satu sumber penghasilan dana saja. Akan tetapi, bisa dengan mencari sumber dana dari manapun dengan pengembangan usaha kecil.

"Tapi, tujuan dari UPPKA itu sendiri bisa memperkuat ekonomi keluarga. Jadi tidak hanya berfokus pada satu yang memberikan nafkah, kita juga bisa mencari dari sumber penghasilan dari mana pun," ujar Arie. 

Dalam kegiatan ini pula, dipaparkan tentang beberapa tantangan dan juga peluang yang dihadapi. Adapun tantangannya dapat berupa keterbatasan jangkauan pasar, keterbatasan modal promosi, dan juga minimnya pengetahuan seputar digital marketing.

Selain tantangan, terdapat juga peluang yang dapat dimanfaatkan di era digital ini. Beberapa diantaranya yaitu adanya platform gratis yang mudah untuk diakses, memiliki jangkauan yang luas, dan dapat akses berkolaborasi dengan mudah.

"Dengan adanya era digital, kita bisa mengenalkan produk kita, produk kita jangan hanya dikenal di daerah Panyileukan saja," tegas Arie kepada ibu-ibu yang menghadiri kegiatan ini.

Pada kegiatan ini pula dipaparkan terkait langkah-langkah untuk mempromosikan produk UPPKA, strategi pemasarannya melalui media sosial dan pemanfaatan media sosial sebagai sarana digital marketing. Arie menjelaskan bahwa ketika hendak berjualan di sosial media supaya produk kita terpakai oleh pelanggan, maka harus menyertakan testimoni.

"Ketika berjualan di media sosial, ibu-ibu dapat menyertakan testimoni dari pelanggan untuk menggaet para pelanggan yang lain," ujar Arie Syafrudin.

"Bisnis akun media sosial yang baik adalah dia yang membangun dengan cara organik, yang pada akhirnya akan mempermudah dan mempercepat langkah kita kedepannya," pungkas Arie pada kegiatan sosialisasi ini.

Setiap ibu yang hadir membawa produk mereka untuk diperkenalkan. Terdapat beberapa produk makanan yang dibawa, diantaranya sistik keju cheddar, keripik gadung, cireng, ali agrem (kue ali), mustofa bu Lidya, lumring, brownies dan arem-arem bu Lina.
 
Arie juga menampilkan dua video dari sebuah akun yang sedang melakukan teknik marketing melalui media TikTok, yakni donat sebagai produk makanan dengan berbagai varian rasa dan juga bentuk yang unik, termasuk bisa request huruf ataupun nama tertentu.

Kemudian setelah selesai sesi presentasi atau pemaparan materi, para mahasiswa Ars University melakukan pembinaan dengan mengajarkan cara marketing melalui media TikTok ini. Beberapa mahasiswa menyebar ke setiap ibu-ibu yang hadir untuk membantu melakukan marketing atau mencontohkan secara langsung.

Salah satu dari mereka menjelaskan bahwa apabila tidak mau melakukan dengan goyangan, maka bisa dengan menggunakan sound yang sama akan tetapi dengan gerakan yang berbeda. Karena pada konten ini salah satu yang dapat mempengaruhi naiknya video produk ialah sound yang sedang viral.

Output dari kegiatan ini adalah salah satunya agar para ibu dapat mempromosikan produk mereka sendiri melalui platform digital. Salah satu yang diperkenalkan disini ialah dengan TikTok marketing.

Reporter : Zidan Muhammad Sirojudin

Semangat Gobertam Kelurahan Cipadung Kidul Dalam Pelaksanaan Mapag Hujan

VOKALOKA.COM, Bandung - Kelurahan Cipadung Kidul yang terletak di Komplek Bumi Panyileukan F. 12 No. 31, pada hari Kamis (03/10/2024) mengikuti apel pengarahan mapag hujan. Kegiatan ini diikuti oleh setiap Gobertam yang ada di empat kelurahan, yakni Kelurahan Cipadung Kidul, Cipadung Wetan, Cipadung Kulan dan Mekarmulya.

Gobertam atau kepanjangan dari Gorong Gorong, Kebersihan dan Pertamanan, adalah sekelompok petugas dari kelurahan untuk membersihkan sekitar gorong-gorong,  jalan dan taman. Adapun jumlah dari Gobertam Kelurahan Cipadung Kidul ini ada sepuluh orang.

Apel pengarahan mapag hujan ini dilaksanakan karena adanya kekhawatiran dan bentuk antisipasi dari kelurahan agar tidak terjadi bencana di musim hujan. Sebagaimana yang dikhawatirkan oleh warga sekitar dan beranggapan bahwa pada awal bulan Oktober ini akan kerap kali terjadi hujan, sehingga dikhawatirkan akan terjadinya banjir karena daerah Kelurahan Cipadung Kidul ini sangat rawan akan banjir.

"Daerah sini mah emang langganan banjir," ujar Ratna selaku Sekretaris Kelurahan Cipadung kidul. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Gobertam ini mulai membersihkan sekitar gorong-gorong, jalan, dan taman, dimulai dari daerah Sungai Ci Salatri. Kegiatan ini dilakukan dari senin sampai Jumat.

Gobertam ini bukan hanya dilaksanakan oleh satu kelurahan saja, melainkan dilaksanakan secara bergilir dengan tiga kelurahan lainnya.

Reporter: Sri Susanti