Showing posts with label feature tokoh. Show all posts
Showing posts with label feature tokoh. Show all posts

Ki Hajar Dewantara: Pelopor Pendidikan dan Inspirasi Kebangsaan



Sumber gambar pinterest


Kirim Hajar Dewantara, yang memiliki nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, adalah sosok penting dalam sejarah pendidikan Indonesia. Lahir pada 2 Mei 1889 di Yogyakarta, ia tumbuh di tengah situasi kolonial yang membatasi akses pendidikan hanya untuk kalangan tertentu. Hal ini membangkitkan kesadaran dalam dirinya untuk memperjuangkan hak pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sebagai seorang aktivis, Ki Hajar Dewantara menggunakan tulisan-tulisannya untuk menyuarakan kritik terhadap kebijakan kolonial yang tidak adil. Salah satu karya yang paling terkenal, "Seandainya Aku Seorang Belanda," mencerminkan keberaniannya melawan ketidakadilan. Tulisan ini membuat pemerintah Belanda murka hingga memaksanya menjalani pengasingan di negeri Belanda. Namun, pengasingan itu justru menjadi titik balik dalam hidupnya. Di sana, ia mendalami konsep pendidikan progresif yang kemudian ia adaptasi untuk rakyat Indonesia.

Sepulang dari pengasingan, Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman Siswa pada tahun 1922, sebuah institusi pendidikan yang memberikan akses belajar bagi rakyat kecil. Ia merancang kurikulum yang tidak hanya mengajarkan keterampilan akademis, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kebangsaan, kemandirian, dan moralitas. Melalui Taman Siswa, ia ingin menciptakan generasi yang mampu membangun bangsa dengan landasan karakter yang kuat.

Filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara, yang dikenal dengan semboyan "Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani," menjadi warisan abadi bagi Indonesia. Prinsip ini mengajarkan bahwa seorang pendidik harus mampu memberi teladan, semangat, dan dorongan kepada muridnya. Pemikiran ini hingga kini menjadi landasan sistem pendidikan nasional.

Perjuangan dan dedikasi Ki Hajar Dewantara telah mengubah wajah pendidikan di Indonesia. Ia membuka pintu bagi semua orang, tanpa memandang latar belakang sosial, untuk mendapatkan hak belajar. Hari kelahirannya diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional, sebuah penghormatan atas jasanya sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Ki Hajar Dewantara adalah inspirasi abadi bagi para pendidik dan pelajar, mengingatkan bahwa pendidikan adalah kunci untuk mencapai kemerdekaan dan kemajuan bangsa.

Penulis : Ripqi Fadill Mutaqin 

UKM Pembuatan Kaki Palsu di Palasari Raup Rp20 Juta Per Bulan, Pemkot Bandung Siap Dukung Promosi

VOKALOKA.COM, BANDUNG — Kelurahan Palasari, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, menjadi pusat pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang bergerak di bidang pembuatan kaki palsu. Usaha yang dikelola oleh Dadan Hernawan ini berhasil meraup pendapatan hingga Rp20 juta per bulan.

Dalam sehari, Dadan mampu memproduksi 4 hingga 5 kaki palsu. Pada saat permintaan tinggi, bersama tujuh orang karyawannya, Dadan bisa menyelesaikan hingga 100 unit kaki palsu dalam sebulan. Produk kaki palsu ini menggunakan 100% bahan lokal, dengan harga jual sekitar Rp4 juta per unit. Namun, ia tak segan memberikan harga lebih rendah kepada pembeli yang dinilai membutuhkan bantuan finansial.

Usaha kreatif ini mendapat perhatian dari Pemerintah Kota Bandung. Pada pertengahan Oktober lalu, Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, melakukan kunjungan ke UKM milik Dadan. Yana mengapresiasi langkah Dadan yang tidak hanya menciptakan produk bernilai sosial tinggi, tetapi juga membuka lapangan kerja bagi warga sekitar.

"Kami mendukung penuh upaya pembuatan kaki palsu ini. Selain membantu masyarakat yang membutuhkan, usaha ini juga menciptakan lapangan pekerjaan. Pemkot akan membantu mempromosikan produk kaki palsu ini melalui katalog atau brosur yang akan dititipkan di rumah sakit," ujar Yana Mulyana.

Dadan berharap dukungan dari pemerintah bisa membantu memperluas jangkauan pemasaran kakinya ke rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya. Dengan begitu, ia bisa membantu lebih banyak orang yang membutuhkan kaki palsu dengan harga terjangkau.

Langkah Dadan Hernawan menunjukkan bahwa kreativitas dan kepedulian sosial dapat berjalan seiring. Tak hanya membantu penyandang disabilitas, usaha ini juga menjadi bukti bahwa UKM lokal memiliki potensi besar untuk terus berkembang dengan dukungan pemerintah dan masyarakat.


Reporter: Umar Biliqoillah



Ada Hikmah di Balik Salat Berjamaah, Mahasiswa Yang Bekerja Menjadi Tukang Galon Berevolusi Menjadi Marbot Masjid

Rijki ( 23 ), adalah salah satu mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Fakultas Syariah dan Hukum Prodi PMH, satu tahun yang lalu ia bekerja di depot air yang mana perusahaan galon ini milik guru pesantrennya waktu dulu, rijki di amanahi untuk tinggal di rumah gurunya sambil menjaga dan merawat rumah sekaligus depot air, yang beralamat di komplek permata biru desa cinunuk, kecamatan cileunyi, kabupaten bandung.

Dalam satu tahun yang lalu, rijki mengisi ke kosongan waktu kuliahnya dengan bekerja di depot air, ia selalu mengantarkan pesanan pesanan galonnya ke setiap komplek perumahan permata biru, namun dalam waktu satu tahun itu rijki tidak bisa memanage waktu karena bentrok dengan kegiatan kuliah, depot air nya sering tutup dan pelanggan nya pun berpindah ke depot air yang lain.

Ditengah kesibukan nya, rijki tidak pernah meninggalkan kewajiban salat 5 waktu nya, hingga pada akhirnya ia kenal dan akrab sama sesepuh dan warga sekitarnya. Seiring berjalan waktu satu tahun lamanya rijki pun di percaya oleh DKM  Daarul Fikri untuk menjadi marbot,  menggantikan marbot yang sudah keluar.

"karena sering ke masjid untuk salat berjamaah dan kebetulan juga masjid nya berhadapan dengan rumah guru saya, alhamdulilah lewat jalan sering salat berjamaah, dekat dengan sesepuh dan warga sekitarnya, saya dipercaya dan diangkat oleh DKM Daarul Fikri untuk menjadi marbot di masjid ini" ungkap rijki

Rijki pun memberi tahu ke guru pesantren nya, bahwasannya ia di percaya oleh DKM Daarul Fikri untuk menjadi marbot masjid, rijki meminta maaf dan mengembalikan lagi semua amanah gurunya yang telah di berikan kepada nya, dan rijki fokus mengurus dan merawat masjid dari satu tahun yang lalu sampai sekarang dan kurang lebih rijki menjadi marbot masjid selama 4 tahun.


Penulis : Rian Permana

Kisah Inspiratif Karir Wulanto dari Tenaga Lapangan hingga Sekretaris Lurah




VOKALOKA.COM, Bandung - Wulanto, lahir pada 10 Januari 1974 berasal dari Desa Cimekar, Cileunyi, Bandung merupakan Sekretaris Lurah di Kelurahan Palasari Kecamatan Cibiru Kota Bandung. Memulai perjalanan di dunia pekerjaan pada tahun 1996 sebagai honorarium di DPKP3 (Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman Prasarana dan Pertanahan) dengan status Tenaga Kerja Kontrak (TKK). 

Ia melalui langkah-langkah krusial hingga meraih status Pegawai Negeri Sipil pada tahun 2010. Pendidikannya berperan besar dalam meraih posisi tersebut, setelah menyelesaikan kuliah di bidang Administrasi di STIA Bagasasi pada tahun 2012.


Dalam perjalanan karirnya, Wulanto telah mengisi berbagai posisi di DPKP3, termasuk menjadi tenaga lapangan dan Koordinator wilayah Bandung Tengah. Ketika bertugas di Bandung Tengah, ia dan anggota timnya yang sekitar 25 orang dipercaya untuk mengurus taman-taman di Bandung Tengah sehingga memberikan pengalaman yang berharga bagi dirinya.


Pria berumur 49 tahun ini mengawali perannya di Kelurahan Palasari pada tahun 2018 sebagai staf Kesos (Kesejahteraan Sosial), kemudian naik pangkat menjadi Kasi Pemerintahan, dan akhirnya menjabat sebagai Sekretaris Lurah. Berkat kegigihan dan tanggung jawabnya terhadap apa yang menjadi tufoksinya. 

Sebagai seorang yang menganggap tanggung jawab sebagai prinsip utama, Wulanto menjalani setiap tugas dengan kesungguhan dan kedisiplinan. Dalam kurun waktu satu tahun menjabat sebagai Sekretaris Lurah, ia terus belajar dan berupaya menutupi kekurangan dirinya.

Wulanto mengakui bahwa pekerjaannya sebagai Sekretaris Lurah membutuhkan keseimbangan yang baik antara bekerja di kantor dan terjun langsung ke lapangan. Dengan 70% waktu dihabiskan di kantor dan 30% di luar, ia memonitor kegiatan Posyandu, menjadi ketua Pokja, dan terjun langsung ke masyarakat berdasarkan surat perintah dari Lurah.

Reporter : Zulfan Syah Arrasyady

Bung Tomo: Teladan Bagi Semangat Generasi Masa Kini


Sumber Foto Instagram (@biografi.id


Bung Tomo merupakan pahlawan nasional Indonesia dan merupakan pemimpin militer Indonesia yang dikenal karena peranannya dalam pertempuran 10 November 1945. memiliki nama asli Sutomo lahir pada 3 Oktober 1920. Beliau merupakan salah satu sosok yang memiliki jasa besar terhadap perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Beliau merupakan sosok penyemangat rakyat Surabaya pada saat belanda akan Kembali menjajah, dalam pidatonya beliau mampu memotivasi dengan membangkitkan semangat dan rasa percaya diri pada rakyat Surabaya. Sejarah mencatat bahwa pertempuran perlawanan rakyat surabaya merupakan pertempuran terdahsyat dalam sejarah perjuangan kemerdekaan indonesia. Dengan momentum tersebut maka ditetapkannya pada 10 november 1945 menjadi hari pahlawan nasional.

Sosok bung tomo memiliki ketekunan yang patut diteladani bagi generasi mudah saat ini. Yang mana beliau selalu memprioritaskan Pendidikan, walaupun beliau lahir dan tumbuh dalam keadaan yang tidak berkecukupan namun beliau tidak menurunkan semangatnya untuk terus mengenyam Pendidikan bagaimanapun kondisinya kemudian beliau berani menyuarakan dalam kebenaran, beliau sudah tidak akan diragukan lagi mengenai orasi-orasi dan semangat nya mengenai menyuarakan kebenaran. Beliau aktif dalam menyuarakan kebenaran mengenai isu-isu yang terjadi di sekitarnya. Beliau memiliki jiwa pemimpin, yang mana dapat dilihat dari sikapnya yang senantiasa bertanggung jawab dan berani menyuarakan kebenaran.

Tidak berhenti sampai di sana bung tomo merupakan sosok yang tekun pada setiap tanggung jawab yang diemban, karena itu beliau terkenal ketekunannya dalam memperjuangkan sesuatu, sudah jelas dalam perjuangannya di Indonesia. Memiliki prinsip yang kuat beliau memiliki kepribadian yang berprinsip kuat dari apa yang di yakininya dan memiliki sikap gigih dalam melawan penjajah dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa bung tomo telah jelas memperlihatkan dan mengajarkan banyak hal yang dapat diterapkan dan direfleksikan pada kehidupan keseharian generasi saat ini agar mampu mempertahankan apa yang telah diperjuangkan pendahulu dan mampu menerapkan makna baik dalam kehidupan saat ini.

 "MERDEKA ATAU MATI" Bung Tomo


Penulis: Shofwah Annisa 


Tarsujono, Sosok Pemimpin Inspiratif di Cipadung Wetan


Ketika berbicara tentang perubahan dan kemajuan di Kelurahan Cipadung Wetan, nama Tarsujono, S.Sos., M.M. tidak bisa dilepaskan dari perbincangan. Sebagai Lurah Cipadung Wetan, Tarsujono telah membawa banyak inovasi dan perubahan positif bagi masyarakat di wilayah ini. Kepemimpinannya yang visioner, pendekatan yang humanis, dan dedikasinya yang tinggi menjadikan beliau sebagai figur teladan di kalangan masyarakat dan pemerintahan setempat.

Lahir dari keluarga sederhana, Tarsujono memahami betul pentingnya pendekatan yang humanis dalam memimpin masyarakat. Filosofi ini terlihat jelas dalam gaya kepemimpinannya yang selalu mengutamakan dialog dengan warga. Beliau sering mengadakan kegiatan "Ngariung Warga", sebuah forum diskusi terbuka di mana masyarakat bebas menyampaikan keluhan, ide, dan aspirasi mereka secara langsung. Hal ini tidak hanya mendekatkan beliau dengan masyarakat, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan kepercayaan antara pemerintah dan warga.

Di bawah kepemimpinan Tarsujono, Cipadung Wetan mengalami perbaikan signifikan dalam bidang pelayanan publik. Salah satu inovasi yang diperkenalkan adalah sistem pelayanan berbasis digital yang mempermudah masyarakat dalam mengurus administrasi kependudukan. Sistem ini mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan efisiensi pelayanan. Selain itu, Tarsujono juga mendorong pelatihan bagi staf kelurahan untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam melayani masyarakat.

Tarsujono percaya bahwa kemajuan sebuah daerah tidak lepas dari peran aktif masyarakatnya. Oleh karena itu, beliau berinisiatif menjalankan berbagai program pemberdayaan masyarakat, seperti pelatihan kewirausahaan, pengelolaan lingkungan, dan penguatan UMKM lokal. Program-program ini tidak hanya meningkatkan taraf ekonomi warga tetapi juga memperkuat rasa kemandirian mereka.

Salah satu program unggulan yang digagas Tarsujono adalah "Cipadung Wetan Bersih dan Hijau". Melalui program ini, beliau mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dan menanam pohon di area kosong. Berkat upaya ini, Cipadung Wetan kini menjadi salah satu wilayah dengan lingkungan yang lebih asri dan tertata di kota ini.

Kinerja Tarsujono tidak hanya diakui oleh masyarakat lokal tetapi juga oleh pemerintah kota. Beliau telah menerima berbagai penghargaan atas dedikasinya, termasuk Penghargaan Pelayanan Terbaik di tingkat kecamatan. Penghargaan ini menjadi bukti nyata dari upaya keras dan komitmen beliau dalam melayani masyarakat.

Tarsujono memiliki visi untuk menjadikan Cipadung Wetan sebagai kelurahan percontohan di bidang inovasi pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat. Beliau percaya bahwa sinergi antara pemerintah dan masyarakat adalah kunci utama untuk mewujudkan hal tersebut. Dengan semangat dan dedikasi yang terus beliau tunjukkan, visi ini bukanlah sesuatu yang mustahil.

Sosok Tarsujono, adalah bukti nyata bahwa pemimpin yang baik tidak hanya memikirkan kebijakan, tetapi juga bagaimana menjalin hubungan yang erat dengan masyarakat. Dedikasi, inovasi, dan pendekatan humanis yang beliau terapkan telah membawa banyak perubahan positif bagi Cipadung Wetan. Bagi warga, Tarsujono bukan hanya seorang pemimpin, tetapi juga inspirasi yang terus mendorong mereka untuk maju bersama. Dengan kepemimpinan seperti ini, masa depan Cipadung Wetan terlihat semakin cerah.

Penulis : Yunus

Ayi Pendi Warsono: Pilar Pengabdian di Desa Cileunyi Wetan

Ayi Pendi Warsono, seorang pegawai di Kantor Desa Cileunyi Wetan, adalah figur yang dikenal luas dan dihormati oleh masyarakat setempat. Ayi Pendi Warsono memulai pengabdiannya di Kantor Desa Cileunyi Wetan pada tahun 2014. Dengan pengalaman lebih dari 10 tahun, beliau telah menyaksikan langsung berbagai dinamika yang terjadi di desa, mulai dari masa-masa sulit hingga periode kejayaan desa. Kemampuannya untuk tetap tenang dan bijak dalam menghadapi berbagai tantangan menjadikannya tokoh yang dihormati dan diandalkan oleh masyarakat.

Sebagai seseorang yang telah lama berkecimpung dalam urusan desa, Ayi sangat memahami permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Mulai dari isu infrastruktur, pelayanan publik, hingga pemberdayaan ekonomi warga, beliau memiliki wawasan yang mendalam dan solusi praktis untuk setiap persoalan. Kepeduliannya terhadap kemajuan desa tercermin dari upayanya yang tak kenal lelah dalam mendampingi masyarakat.

Ayi juga merupakan saksi sejarah atas perjalanan Desa Cileunyi Wetan. Beliau dapat menceritakan dengan detail berbagai momen penting yang pernah dialami desa, termasuk saat-saat penuh tantangan dan ketika desa mencapai puncak kejayaannya. Dengan pengalamannya ini, Ayi sering menjadi rujukan utama dalam merancang program-program pembangunan yang berkelanjutan.

Sebagai tokoh yang mudah didekati, Ayi selalu membuka pintu bagi siapa saja yang membutuhkan bantuan atau konsultasi. Sikapnya yang ramah dan solutif menjadikan beliau tidak hanya seorang pegawai desa, tetapi juga seorang pemimpin yang dekat dengan masyarakat. Banyak warga yang merasa termotivasi oleh dedikasi dan semangat beliau dalam memajukan Desa Cileunyi Wetan.

Dengan pengalaman dan dedikasi yang dimiliki, Ayi Pendi Warsono terus berharap Desa Cileunyi Wetan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di sekitarnya. Beliau percaya bahwa melalui kerja sama antara pemerintah desa dan masyarakat, Cileunyi Wetan dapat mencapai kemajuan yang lebih besar di masa mendatang.

Ayi Pendi Warsono adalah bukti nyata bahwa dedikasi dan pengabdian kepada masyarakat dapat membawa perubahan positif. Kiprah beliau akan selalu menjadi inspirasi bagi generasi penerus Desa Cileunyi Wetan.

Penulis ; Syahrani Khasyifa KPI5D

Mengenal Cucu Sutara: Sosok Penggerak Jiwa Entrepreneur di Jawa Barat


Drs. H. Cucu Sutara, M.M., merupakan figur penting dalam dunia kewirausahaan Jawa Barat. Saat ini, beliau menjabat sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat, sekaligus Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Dengan berbagai pengalaman dan pandangan visioner, Drs. H. Cucu Sutara menjadi panutan bagi banyak calon pengusaha, khususnya di era yang penuh tantangan dan peluang seperti sekarang.

Pada 10 Desember 2024, saya berkesempatan bertemu beliau di Shakti Hotel Bandung dalam sebuah seminar yang membahas tema "Membentuk Jiwa Entrepreneur yang Berkarakter, Kompetitif, dan Inovatif di Era Digitalisasi". Acara yang dimoderatori oleh D.r. R. Yuli Ahmad Hambali, M.Hum. ini menghadirkan Drs. H. Cucu Sutara sebagai pembicara utama. Dalam sesi tersebut, beliau memberikan pandangan mendalam mengenai pentingnya karakter, daya saing, dan inovasi dalam dunia wirausaha.

Drs. H. Cucu Sutara menekankan bahwa seorang wirausahawan harus memiliki tiga karakter utama:
  1. Mental yang kuat untuk menghadapi tantangan.
  2. Passion sebagai pendorong utama.
  3. Talenta untuk menciptakan nilai tambah.
“Pengusaha harus punya integritas. Sekarang juga harus bisa digitalisasi,” tegas beliau. Di tengah meningkatnya persaingan bisnis, kemampuan beradaptasi dengan teknologi menjadi kunci utama keberhasilan. Menurutnya, digitalisasi adalah alat untuk menguasai jaringan yang pada akhirnya menentukan kekuatan usaha.

Drs. H. Cucu Sutara juga mengajak audiens untuk melihat peluang dalam dunia wirausaha. “Karyawan waktu ditahan, gaji ditakar. Tapi pengusaha bebas,” ungkapnya. Meski demikian, kebebasan ini datang dengan tanggung jawab besar, termasuk kemampuan untuk meminimalisasi risiko dengan bermitra bersama perusahaan besar, menjaga kepercayaan, dan mempertahankan integritas.

Pesan Penting untuk Calon Pengusaha
Beliau memberikan beberapa nasihat yang relevan untuk pengusaha muda:
  • Jangan gengsi memulai usaha dari bawah. “Tong gengsi usaha mah,” ucapnya dengan logat Sunda yang kental.
  • Perbanyak jejaring, diskusi, dan kerja sama dengan pihak yang lebih berpengalaman.
  • Jangan takut gagal. “Think big, start small,” adalah moto yang selalu dipegangnya.
  • “Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain,” kutipan ini mengingatkan bahwa kesuksesan usaha juga harus memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Memahami Tren Digital dan Dinamika Bisnis
Persoalan digitalisasi menjadi perhatian utama dalam seminar ini. “Ketika kita ketinggalan informasi, kita akan ketinggalan tren,” ujar beliau. Menurutnya, dunia usaha saat ini terbagi dalam dua kategori: fast-moving (produk kebutuhan primer) dan low-moving (produk kebutuhan sekunder). Pengusaha harus mampu memahami dinamika ini untuk menentukan strategi yang tepat.

Selain itu, Drs. H. Cucu Sutara menekankan pentingnya inovasi dalam menghadapi kompetisi. “Ulah kuhulen ulah cicing,” pesannya yang berarti jangan malas dan terus bergerak maju. Ia juga mengingatkan bahwa negosiasi dalam bisnis ibarat sebuah hubungan. “Usaha teh ciga hayang bobogohan,” ungkapnya, yang berarti usaha membutuhkan kesabaran dan kerja sama untuk mencapai hasil terbaik.

Berlandaskan Nilai-Nilai Agama
Sebagai seorang muslim yang taat, Drs. H. Cucu Sutara sering mengutip nilai-nilai keislaman dalam pandangannya. Ia mengingatkan peserta seminar untuk merujuk pada Al-Qur’an, salah satunya Al-Jumuah:10 yang berbunyi, “Bertebaranlah kamu di muka bumi.” Pesan ini menjadi dorongan bagi pengusaha untuk aktif bergerak, berusaha, dan memberikan kontribusi bagi masyarakat.

Drs. H. Cucu Sutara bukan hanya seorang pengusaha sukses, tetapi juga pemimpin yang membimbing generasi muda untuk menghadapi era digitalisasi dengan karakter, kompetisi, dan inovasi. Dengan prinsip “Think big, start small,” beliau menginspirasi bahwa kesuksesan tidak datang secara instan, melainkan melalui perjuangan dan pembelajaran terus-menerus.

Bagi saya pribadi, Drs. H. Cucu Sutara adalah sosok yang tidak hanya berbicara soal keberhasilan, tetapi juga nilai-nilai kemanusiaan yang seharusnya menjadi dasar setiap langkah kita. Sebuah pertemuan yang membuka wawasan tentang apa artinya menjadi seorang entrepreneur sejati di era modern ini.

Penulis: Reyditha Amelia

Mohammad Ahsan Gantung Raket, Umumkan Pensiun dari Bulu Tangkis

VOKALOKA. COM, Bandung- Keputusan Mohammad Ahsan untuk gantung raket badminton menandai berakhirnya perjalanan gemilang salah satu pasangan ganda putra terbaik Indonesia. Setelah lebih dari dua dekade berkarier di dunia bulu tangkis, Ahsan telah meraih prestasi luar biasa bersama pasangannya, Hendra Setiawan, keberhasilannya diberbagai turnamen menjadikannya salah satu ikon bulutangkis yang sangat dibanggakan. Ahsan mengumumkan pensiun lewat unggahan instagram pribadinya pada Selasa (10/12/2024). Ia mengunggah foto gantung raket disertai dengan caption yang menegaskan dirinya pensiun. 

"Bismillah.. Alhamdulillah akhirnya telah sampai juga waktu untuk mengakhiri perjalaan saya di dunia bulu tangkis," tulis Ahsan.

"Terima kasih kepada Allah subhanahuwataala atas rahmat-Nya saya bisa melangkah sejauh ini. Terima kasih kepada orang tua, istri, dan keluarga saya yang terus mendukung di saat suka maupun duka," tambahnya.

"Terima kasih kepada semua pelatih saya yang sudah berjasa terhadap karier saya, khususnya Koh Herry I.P, Koh Aryono, Koh Thomas, terima kasih banyak untuk para partner saya, khususnya Hendra Setiawan, Rian Agung, dan Bona Septano yang sudah sama-sama berjuang," tambahnya lagi.

"Terima kasih untuk PBSJ, klub saya PB Djarum dan semua sponsor, dan semua atlet ganda putra. Dan terima kasih banyak untuk semua fans yang selalu setia mendukung," lanjutnya.

"Sampai ketemu di Indonesia master 2025," tutup Ahsan dalam unggahannya.

Pengumuman tersebut disampaikan Mohammad Ahsan melalui akun instagram pribadinya,  berjarak satu pekan dari partnernya di ganda putra Hendra Setiawan yang lebih dulu mengumumkan gantung raket.

Keputusan ini, meskipun tidak mengejutkan mengingat usianya yang semakin matang, tetap membawa perasaan haru bagi para penggemar bulu tangkis tanah air. Keputusan ini tidak hanya menjadi akhir dari perjalanan seorang legenda, tetapi juga sebuah refleksi tentang bagaimana setiap perjalanan dalam olahraga membawa tantangan dan akhirnya harus selesai pada waktunya. 

Reporter : Rohimah Nurbaeti



Habib Ja'far, Cucu Nabi Masa Kini


VOKALOKA.COM, “Ikhlas itu seperti kita saat di wc,” katanya ketika ditanya tentang ilmu ikhlas. Begitulah sosok Habib Ja’far, seorang habib milenial yang sedang viral belakangan ini karena cara dakwah beliau yang nyentrik dan kekinian.

Lelaki bernama lengkap Habib Husein Bin Ja’far Al- Hadar ini lahir di Bondowoso pada 21 Juni 1988. Menurut catatan Rabitho Alawiyah, beliau merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW yang ke-38. Itulah sebabnya beliau mengklaim dirinya sebagai cucu Nabi, karena ya memang benar dia cucu Nabi. Berbeda dengan para Habib lain yang biasanya mengenakan pakaian gamis atau baju koko yang ukurannya panjang dengan sorban sebagai penutup kepala, Habib Ja’far lebih senang mengenakan kaos dan celana jeans serta peci sebagai penutup kepalanya. Menurut beliau penampilan luar itu tidak terlalu penting, yang penting itu apa yang ada di dalam hati. “Ketika penampilanmu hanya untuk memikat, maka yang datang hanyalah seorang penikmat,” begitu katanya.

Tentang kisah cinta beliau dengan istrinya juga sangat menarik untuk dikupas. Pasalnya hanya membutuhkan waktu satu jam saja untuk beliau memantapkan hati lalu kemudian meminang perempuan cantik yang saat ini sudah sah menjadi istrinya. “Jodohmu adalah separuh dari dirimu yang hilang. Makannya, aku menikahi istriku yang aku lihat jam 5 sore dan bertunangan di jam 6 sore. Itupun karena dipisah maghrib, kalau tidak dipisah maghrib, ya langsung,” ungkapnya dalam salah satu podcast bersama Sujiwo Tejo.

Memiliki kepribadian yang menarik serta ilmu pengetahuan agama yang mumpuni tidak serta merta menjadikan dirinya besar kepala. Banyak publik figur yang menilai bahwa Habib Ja’far merupakan sosok teman dan guru yang baik, memiliki toleransi yang tinggi terhadap agama lain, tidak pernah merendahkan orang lain, asyik diajak berdiskusi dan selalu ramah pada semua orang. “Habib Ja’far adalah sosok teman yang luar biasa. Dia gak pernah maksain orang untuk masuk Islam, karena toh menurut dia pada saat seseorang ingin memilih keyakinan, itu murni datang dari dalam hatinya,” tutur Coki Pardede dalam podcast Denny Sumargo.

Cara dakwahnya yang menarik banyak memikat perhatian masyarakat terutama generasi muda. Melalui Channel Youtube nya “Jeda Nulis” dan konten “Log in” nya beliau mampu menyuarakan sikap toleransi antar agama kepada masyarakat. Selain menjadi content creator, Habib Ja’far juga merupakan seorang penulis. Beliau mengemas ilmu agama yang dimiliki kemudian menuangkannya dalam bentuk tulisan dan mengabadikannya menjadi sebuah buku yang bisa dibaca dan dipelajari oleh semua kalangan.

Salah satu buku karya beliau yang sempat melambung tinggi adalah buku “Seni Merayu Tuhan”. Dengan bahasa anak muda yang sangat santai, Habib Ja’far menyampaikan konsep keagamaan dan kecintaan terhadap Tuhan melalui buku tersebut. Buku setebal 225 halaman dengan cover berwarna oranye yang dicetak dengan tinta berwarna biru itu mampu menghanyutkan siapa pun yang membacanya dalam lautan rasa haru dan rindu akan Tuhannya. Habib Ja’far berkata dalam tulisannya, “Berdo’a merupakan momentum paling syahdu untuk merayu Tuhan. Kunci seni dalam merayu Tuhan adalah jangan mendikte. Maka berdo’alah dengan rayuan bukan tuntutan.”

Penulis : Rifa Nurfadilah