Showing posts with label Kecamatan Rancasari. Show all posts
Showing posts with label Kecamatan Rancasari. Show all posts

Masyarakat Manjahlega Sambut Baik Program Pangan Murah

Bandung - Guna membantu meringankan beban masyarakat akibat lonjakan harga kebutuhan pokok jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Barat menggelar pasar murah yang dilaksanakan di Taman Merkuri Timur, RW 04, Kelurahan Manjahlega, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Minggu (10/12/2023).

 

Salah seorang warga RW 04, Euis (52) mengatakan, sangat terbantu dengan adanya pasar murah ini mengingat saat ini harga kebutuhan pokok melambung tinggi dan sangat memberatkan masyarakat. "Alhamdulillah sangat terbantu dengan adanya pasar murah ini, apalagi harga harga sembako sekarang mahal banget," ungkapnya.

 

"Saya berharap PKS bisa terus komitmen membantu masyarakat, meringankan beban masyarakat, soalnya ini yang kita butuhkan bukan janji-janji aja," imbuhnya. Sementara itu Ketua DPW PKS Jawa Barat, Haru Suandharu mengatakan kegiatan pasar murah merupakan salah bukti nyata yang dilakukan PKS untuk menyapa masyarakat dan ini juga bukti program kerja PKS yang fokus kepada Pangan Murah, Kesehatan Mudah, Kerja Gampang.

 

"Selain untuk membantu masyarakat yang kesulitan akibat mahalnya kebutuhan pokok, ini juga merupakan bukti nyata kami dalam mewujudkan pangan murah untuk masyarakat sesuai dengan program kerja yang kami tawarkan untuk masyarakat," ungkapnya.

 

Ketika disinggung apa penyebab kenaikan harga kepokmas akhir-akhir ini, diutarakan Kang Haru, ada sejumlah faktor yang mempengaruhi kenaikan harga tersebut, mulai dari kenaikan harga BBM, pajak yang dibebankan terhadap Kepokmas, hingga meningkatnya permintaan pada saat momentum hari besar menjadi segelintir persoalan yang menyebabkan kenaikan harga kepokmas.

 

"Faktornya ada banyak, mulai dari kenaikan harga BBM, Pajak yang di bebankan ke Kebutuhan Pokok, hingga tingginya permintaan pada hari besar menjadi pemicunya, tapi ini harusnya bisa di antisipasi oleh pemerintah agar kenaikan tidak semakin memberatkan masyarakat," tutup Caleg DPR RI Dapil Jabar 1 Bandung-Cimahi.

 

Sekedar informasi, dalam kegiatan pasar murah yang digelar, sejumlah komoditas seperti Minyak Goreng, Telur Ayam, Kentang, Kecap dan Mangga Harum Manis dijual dengan harga yang lebih murah jika dibandingkan harga di pasaran.

 

Untuk Minyak Goreng, dijual dengan harga Rp14.500 per liter nya dari harga pasaran Rp16.000 per liter, Telur Ayam Rp26.300 per kilo dari harga pasaran Rp29.000 per kilo. Kentang Rp16.500 dari harga Rp19.000 di pasaran, Kecap Rp8000 per botol dari Rp10.500 dan Mangga Harum Manis Rp13.500 dari Rp19.500 per kilo nya.

Reporter: M. Regha Sugilar

Minimalisir Banjir Derwati Pemkot Bandung Hadirkan Kolan Retensi

Bandung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung meresmikan kolan retensi di Komplek Bandung Inten Indah, Kelurahan Derwati, Kecamatan Rancasari, Rabu (8/11/2023). Ini merupakan kolam retensi kesebalas yang diresmikan Pemkot Bandung.

Kolam retensi ini memiliki volume sekitar 5.400 meter kubik, dengan daya tamping sekitar 4.000 meter kubik. Sehingga diharapkan dapat meminimalisir potensi banjir di wailayah Komplek Bandung Inten, serta Kawasan Riung Bandung dan Kelurahan Derwati.

 

Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono menyambut positif hadirnta kolam retensi ini. Ia juga mengajak masyarakat untuk sama-sama menjaga kolan retensi ini.

"Ini merupakan upaya Pemkot Bandung dengan dukungan dari DPRD Kota Bandung tentunya, dalam mengurangi potensi banjir di Kawasan ini," ujar Bambang saat kolam retensi di Komplek Bandung Inten Indah, Kelurahan Derwati, Kecamatan Rancasari, rabu (8/11/2023).

Meski begitu, ia menyebut idealnya perlu ada beberapa kolam retensi lai untuk meningkatkan titik resapan air potensi banjir. "Di sisi lain, ini sudah luar biasa. Kita punya 11 kolam retensi, 47 sumur imbuhan yang bersumber dari APDB. Ada lagi 132 sumur imbuhan yang diluar APBD. Titik potensi banjir dari 68 di RPJMD, kini tersisa 12 titik," katanya.

Pemkot Bandung juga berkomitmen menyelesaikan target sisa 12 titik potensi banjir yang dimaksud dalam waktu segera. Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Didi Ruswandi menyebut, kolam retensi di Komplek Bandung Inten menerapkan skema parkir air yang ditampung.

Selain itu, Didi menjelaskan kolam retensi ini menerapkan konsep alamiah, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan ekosistem serta rantai makanan bagi makhluk hidup seperti ikan. "Di satu sisi, konsep ini lebih hemat dan membangun ekosistem serta membentuk rantai makanan," ucapnya.

Sentara itu Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan menyampaikan apresiasi atas hadirnya kolam retensi di Komplek Bandung Inten.

Ia berharap, kolam retensi ini menjadi salah satu solusi pencegahan potensi banjir, khususnya di wilayah Kelurahan Derwati.

"Dengan kebersamaan, ternyata kita bisa menangani berbagai persoalan di Kota Bandung," katanya.

Meski begitu, Tedy menekankan potensi banjir wilayah timur Kota Bandung masih menjadi pekerjaan rumah, khususnya bagi Pemkot Bandung.

"Kami berharap, penanganan banjir di kawasan ini bisa segera diakselerasi," tandasnya.

Reporter: M. Regha Sugilar

Cipamokolan Arena, Argo Forest Ramah Disabilitas Baru di Kota Bandung

Bandung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung meresmikan Cipamokolan Arena di RT 01 RW 07 Kelurahan Derwati, Kecamatan Rancasari, sebagai lokasi agro-forest, Rabu (23/8/2023). 

 

Lokasi ini diresmikan sebagai ruang terbuka publik, dan menjadi area penghijauan untuk memulihkan kualitas udara di Kota Bandung. Selain itu, Cipamokolan Arena yang memiliki total luas lahan sekitar 3.870 meter persegi ini bisa dijadikan ruang produktif, khususnya bagi para disabilitas karena mengusung konsep ramah disabilitas. 

Pelaksana Harian Wali Kota Bandung Ema Sumarna menyambut positif hadirnya ruang public ini. Menurutnya, ada lahan dan tanaman produktif yang melimpah dan harus dijaga sama-sama oleh pemerintah dan masyarakat Kota Bandung.

"Apa yang dilakukan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) harus menular ke kewilayahan. Level kecamatan diharapkan bisa mengembangkan di wilayahnya. Artinya, kita harus memelihara dan menghijaukan lahan-lahan di wilayah kita," ucapnya.

Lebih lanjut, Ema berpesan agar Kawasan ini dipelihara jangka panjang, khususnya oleh kelompok pertanian masyarakat di sekitar. Kata Ema, kehadran lahan ini sangat menunjang bagi ketahanan pangan di Kota Bandung. 

"Jadi jangan hanya bagus di seremonialnya saja, tetapi harus dimanfaatkan untuk jangka panjang," ujarnya.

Kepala DSDABM Kota Bandung, Didi Ruswandi menerangkan, Cipomokolan Arena memiliki luas lahan sekitar 3.870 meter persegi yang didalamnya ada area holtikultura seluas sekitar 1319 meter persegi dan hutan kota sekitar 2591 persegi.

Ia juga menerangkan, di Kawasan ini terdapat aneka jenis tanaman seperti tanaman biah dan sayuran, serta aneka bibit tanaman. Di sini juga hadir Balai Buah Sayur Organik, sehingga komoditas sayur dan buah-buahan hasil panen dapat dijual.

"Ada total 20 tanaman keras, 250 tanaman buah, 700 tanaman dekoratif serta tanaman sayuran. Selain itu, ada juga 300 bibit tanaman," ungkapnya.

Didi mengungkapkan, hadirnya ratusan tanaman di area ini sejalan dengan gerakan OTW Bandung Teduh yang sedang digalakkan oleh DSDABM Kota Bandung. 

Ia berharap, Cipamokolan Arena menjadi wahana produktivitas bagi masyarakat sekitar, termasuk para disabilitas. Karena tempat ini mengusung konsep ramah disabilitas. "Diharapkan juga teman teman disabilitas bisa mendapat pendampingan dari DKPP dan Dinsos," imbuhnya.

Reporter: M. Regha Sugilar

Warga Rancasari Sambut Baik Operasi Pasar Beras Medium, Harapkan Bisa Terus Berjalan Sebulan Sekali

Bandung – Warga Kecamatan Rancasari, Kabupaten Bandung, menyambut dengan senang langkah Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung yang melaksanakan operasi pasar beras medium. Operasi dimulai pada selasa (19/9/2023). Operasi pasar beras ini akan berlangsung di 30 Kecamatan.

Hari pertama dilakukan di tiga wilayah, yakni Coblong, Sukasari, dan Rancasari. Untuk wilayah Rancasari, lokasi operasi pasar beras medium dilaksanakan di Kantor Kecamatan Rancasari.

Warga sudah mengantre sehak pukul 07.00 WIB. KTP mereka dicek terlebih dahulu. "Bagus juga (program) ini. Kami harap bantuan ini berlanjut karena sangat mebantu bagi masyarakat ," ujar seorang warga, Saepulloh, di Kantor Kecamatan Rancasari, Selasa. 

Hal senada diungkapkan Purwatiningsih yang mengaku senang dengan bantuan dari Pemkot Bandung. Dia pun ikut mengantre guna mendapat beras 10 kilogram seharga Rp 51 ribu.  "Kalau di pasaran itu harga 10 kilogram Rp 68 ribuan. Tapi di OP (operasi pasar) ini hanya Rp 51 ribu. Kalau bisa rutin dua bulan sekali atau sebulan sekali. Tadi saya antre tapi cepat, enggak lama," katanya.

Kepala Dinas perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah, operasi pasar ini akan berlangsung hingga 10 Oktober 2023. "Per hari ada tiga kecamatan yang menggelar OP," ujarnya.

Dia menyebutkan, harga beras medium yang dilepas yakni Rp 10.200/kg atau per bag-nya berberat lima kilogram dengan harga Rp 51 ribu. Sedangkan harga beras medium di pasar sudah bergerak ke Rp 13 ribu per kilogam.

Reporter: M. Regha Sugilar