VOKALOKA.COM, Bandung – Gunung Puntang menjadi saksi terjalinnya komunikasi antara dua wilayah yang sangat berjauhan letak geografisnya, Indonesia dan Belanda. Kala itu tahun 1923, di sana dibangun sebuah alat komunikasi radio yang berhasil menggemparkan dunia telekomunikasi.
Gunung Puntang yang hari ini dibuka sebagai salah satu objek wisata di Cimaung, Kabupaten Bandung, masih memiliki nilai sejarah yang kuat. Banyak reruntuhan-reruntuhan bekas bangunan yang dipakai dulu oleh pegawai radio belanda.
"Jika kita perhatikan, bangunan sisa ini menggambarkan ruang keluarga, lengkap dengan WC di belakangnya." Ujar Ira Tania, salah seorang pengamat sejarah gunung puntang yang diwawancarai pada hari rabu (08/11/23).
Dalam sejarahnya, Gunung Puntang ini dipilih sebagai tempat yang ideal untuk menjadi pemancar radio yang menghubungkan orang-orang Belanda di Indonesia ke negeri asalnya. Dr. Cornelis Johannes de Groot pada tahun 1923 berhasil menuntaskan ciptaannya. Kelak, tempat tersebut diberi nama Stasiun Radio Malabar.
Pemancar radio ini diapit dua gunung besar, Malabar dan Halimun dengan ketinggian mencapai 500 meter dari dari dasar lembah. Antena pemancar sinyalnya pun kala pertama dibangun memiliki panjang sampai 2 kilometer. Bentuk tersebut merupakan teknologi tercanggih pada masanya.
Tidak hanya canggihnya bangunan, peninggalan lainnya yaitu terowongan yang digunakan sebagai penghubung antena ke pusat radio. Terowongan tersebut dikenal dengan sebutan Goa Belanda. Hal yang menarik adalah masyarakat setempat pun memiliki mitos tersendiri bagi goa tersebut.
Dengan lubang yang penuh misteri, konon bagi siapapun yang masuk pada lubang itu dan berhasil menemukan jalan menuju curug siliwangi akan mendapatkan jimat tertentu yang merupakan warisan dari Prabu Siliwangi.
Kendati demikian, Gunung Puntang hari ini menjadi tempat wisata yang diurus dengan pengelolaan yang baik. Pembagian denah sampai renovasi objek-objek menarik dikelola baik pihak pengurus. Fasilitas umum seperti toilet, warung, tempat parkir tersedia secara lengkap.
Terletak pada ketinggian 1.300 mdpl dengan suhu mencapai 18-23 derajat celcius dapat menjadi tempat wisata keluarga. Dengan sungainya yang masih jernih sekaligus alamnya yang ditumbuhi pohon-pohon pinus, Gunung Puntang berhasil menjadi tempat wisata yang selalu ramai tiap akhir pekan.
"Tidak hanya menikmati tempat wisata, disini, kita juga bisa mentadabburi nilai-nilai sejarah yang bisa diambil hikmahnya", sambung Ibu Ira Tania.
Alhasil, wisata gunung puntang ini sangat perlu untuk dinikmati bagi para pecinta sejarah sekaligus traveler. Tiket masuk ke area Gunung Puntang ini berkisar Rp 20.000 per orang untuk yang pulang pergi dan Rp 25.000 per orang untuk yang ingin bermalam camp.
Muhammad Naufal Fatyu Robbani 5D – Reporter