Bandung, 26 September 2023 – Balai Pengujian dan Sertifikasi Barang Argo Bandung mengukuhkan perannya dalam memastikan mutu dan juga keselamatan barang argo baik tanaman kopi, bahan bahan kimia, maupun bahan bakar bagi kendaraan motor dan mobil di Indonesia. Melalui proses pengujian yang teliti, Balai Pengujian dan Sertifikasi Barang Argo (BPSBA) Bandung memastikan bahwa bensin yang beredar dipasaran memenuhi standar kualitas, tidak membahayakan lingkungan, Kesehatan dan juga tidak ada kecurangan dalam penakaran.
Pentingnya pengujian bensin ini tidak dapat diabaikan, mengingat bensin adalah sumber utama bagi Sebagian besar kendaraan di Indonesia. Penguji BPSBA, Pak Fahri, "Pengujian ini sangat perlu dilakukan karena dengan adanya pengujian dengan metode kalibrasi ini orang yang ingin menguji barang disini akan mengetahui bahwa apakah masih layakkah barang ini untuk di distribusikan atau tidak, kemudian mereka juga akan mendapatkan sertifikasi resmi dari kami".
Balai Pengujian Sertifikasi Barang Agro melakukan serangkaian pengujian untuk memverifikasi kualitas bensin dan keakuratan bensin, hal ini mencangkup test kesesuaian dengan spefikasi teknis dan juga uji kalibrasi. Bensin yang tidak memenuhi standar kualitas maka ditarik dari peredaran untuk mencegah kerusakan pada mesin dan juga kecurangan pada pengisian bensin tersebut.
Dalam uji kalibrasi ini dibutuhkan sekitar 2 sampai 3 orang untuk melakukan pengujian, karena dalam pengujian bensin ini membutuhkan tenaga extra dengan memasukan cairan bensin ke dalam bejana ukur yang bertujuan apakah sama akurat antara literan mereka dan literan dari BPSBA ini.
Apabila dalam mengkalibrasi bensin atau bahan yang cair itu cukup menguras tenaga apabila mengukur dalam skala liter yang tinggi misalkan 10 liter 20 liter sampai 50 liter, karena barang cair sangatlah berat dan menguras tenaga para penguji.
"Pelaksanaan yang pertama dalam menggunakan alat bejana ini yaitu mengukur berat terlebih dahulu alat atau tempat kalibrasinya sebanyak 7 kali kemudian masukan bensin tersebut yang sudah di liter oleh pemiliknya untuk menyamakan apakah ini sama dengan ukuran yang ada di lab ini atau tidak sama sebanyak 7 kali juga, kemudian dihitung hasilnya dengan menggunakan rumus" ujar penguji BPSBA Pak Fahri.
Kemudian hasil tersebut di berikan kepada bagian tertentu yang ada di balai tersebut untuk mendapatkan sertifikat kelayakan barang pada barang tersebut dan kemudian pada baranynya akan di tempel stiker yang bertuliskan expired tersebut. Kegiatan pengujian ini hendaknya dilakukan selama satu kali dalam setahun yang memiliki tujuan untuk keamanan dan juga kenyamanan kepada pelanggan, akan tetapi jika ingin mengujinya selama dua tiga bulan juga tidak apa apa.
Nama : Muhamad Fikri Aufa
Kelas : KPI 5C
Nim : 1214020106