kalau kita melihat deratan lagu-lagu yang sangat nge-hits di negara kita dalam satu dekade ini ada satu kesamaan dari banyaknya lagu-lagu tersebut yaitu Kebanyakan lagu-lagu yang ada pasti menceritakan tentang percintaan dan juga kesedihan.
sebenarnya memang kalau kita pahami fungsi dari musik memang sarana musik itu digunain sebagai bahan ekspresi kita, entah kita lagi sedang jatuh cinta, sedih, maupun ekspresi lainnya. dan luapan ekspresi ini pun tidam cuma untuk kita saja, sebagai pendengar, tapi biasanya semua musik itu tercipta dari luapan ekspresi musisi, ketika membuat musik itu.
kalau memang musik ini sebagai sarana kita untuk melupkan ekspresi, Kenapa Kebanyakan musik-musik yang dibuat belakangan ini pasti Kebanyakan musik-musik yang nuansanya itu tidak jauh-jauh dari kesedihan. apalagi dengan munculnya platform sosial media kayak tiktok. ini tuh makin banyak melahirkan konten-konten sosial media yang bikin Backsoundnya itu kebanyakan lagu-lagu Galau.
karena lagu-lagu galau ini banyak kita temuin di dunia nyata dan sosial media, justru ini melahirkan banyak lagu-lagu galau lainnya. kayak karena yang memang udah banyak lagu-lagu galau Akhirnya makin banyak lagi nih musisi yang berniat buat bikin lagu galau juga karena sesuai dengan minat pasar. sebenarnya kalau ngomongin musik. musik itu kan termasuk ke dalam karya seni yang mana Semua orang tahulah Kalau seni itu kan kebebasan, jadi siapaun itu bebas mau bikin musik tentang apapun, selagi tidak melanggar aturan.
tapi kalau lagu-lagu yang keluar nuansanya itu sama semua, di mana letak kreativitas seorang musisi. sadar tidak sadar sekarang lingkungan sekitar kita udah didengarkan dengan lirik-lirik lagu galau. dan bahkan Enggak cuma lagu galau, tapi juga kata-kata galau yang dikasih backsound sedih, supaya kita ngebaca pakai emosional. sebenarnya kalau kita balik lagi, musik itu kan dibuat untuk luapan ekspresi kita. tapi makin ke sini itu musik itu dimanfaatin banyak orang untuk jadi ladang keuntungan dan enggak sedikit juga orang yang ngebuat musik itu justru jadi profesi. yang tadinya musik itu sarana buat melepaskan perasaan, sekarang justru jadi profesi untuk menghasilkan keuntungan. makanya enggak heran kalau makna dari musik itu bergeser bukan lagi untuk luapan ekspresi, tapi juga harus sesuai dengan minat pasar.
sebenarnya tidak masalah kalau mau menjadikan musik itu sebagai ladang keuntungan, tapi dengan melihat trend industri musik saat ini yang dipenuhi lagu-lagu galau, kita rasa ada ancaman cukup serius bagi generasi bangsa ini yang terlalu beralut dengan lirik lagu galau yang dibuat secara berlebihan, bahkan ancaman ini pun enggak cuma merusak kita sebagai individu, tapi juga ke Skala yang lebih besar untuk negara ini.
kalau kita tarik mundur sejarah awal fungsi dari musik itu Bukan kayak sekarang untuk jadi sarana hiburan, tapi di zaman dulu musik itu digunain untuk upacara adat musik itu sebenarnya udah ada dari zaman dulu banget dan Sejak saat itu memang musik jadi satu hal yang gak bisa terpisahkan sama manusia. pada awalnya musik itu dulu digunain untuk ritual atau pendamping pembacaan mantra, pada akhirnya musik ini makin berkembang pesat dan perlahan berali fungsi yang tadinya sekedar untuk ritual kepercayaan akhirnya juga jadi sarana hiburan, bahkan tidak cuma hiburan tapi bisa jadi identitas budaya komunikasi dan lain-lainnya.
tapi yang tadinya untuk sarana hiburan, tapi semakin ke sini fungsi dari musik ini makin bergeser lagi yang biasanya digunain cuma sekedar untuk hiburan sekarang juga digunain untuk mencari keuntungan. jadi musik yang tadinya untuk sarana luopan ekspresi sekarang itu berubah menjadi sebuah industri yang berfokus untuk mencari keuntungan. sebagian besar penduduk di Indonesia itu diisi sama Gen z atau penduduk yang lahir dari tahun 1997 sampai tahun 2012 berarti kalau kita hitung tahun 2024 ini Mayoritas penduduk Indonesia itu ada di usia 12 sampai 27 tahun yang mana di usia tersebut manusia itu lagi transisi dari masa remaja ke masa dewasa karena kalau menurut penelitian usia 18 sampai 25 tahun itu adalah usia transisi dari masa remaja ke masa dewasa atau bisa disebut dengan istilah emerging adulthood.
menurut penelitan pun di usia tersebut kita itu lagi difase untuk cari jati diri terutama dalam hal percintaan pekerjaan ataupun cara pandang kita terhadap dunia. Ketika di masa transisi itu kita Butuh hiburan sebagai pelampiasan atau Ungkapan perasaan. dan hiburan yang paling mudah dijangkau dan paling diminati tidak lain adalah lewat musik. makanya Kenapa belakangan ini kita sering banget nemuin lagu-lagu cengeng atau galau, karena memang saat ini penduduk kita itu berada di usia yang memang lagi suka-sukanya sama perasaan yang dibawain sama musik ini.
Karena tadi telah dibahas, musik ini sudah terkontaminasi dengan kapitalisme, maka pembuatan musik itu sekarang bukan cuma butuh perasaan si musisi ketika membuat musik, tapi juga minat pasar supaya musik yang dibuat itu bisa dinikmati banyak orang dan bisa menghasilkan keuntungan untuk si pembuat musik itu sendiri. bayangkan orang yang punya bakat nyanyi Akhirnya bisa terkenal dan ngasilin uang terus orang yang punya bakat merakai kata pun akhirnya mereka bisa menciptakan musik yang mewakili perasaan banyak orang yang mungkin perasaan itu enggak bisa dijelasin pakai kata-kata intinya perubahan ini sebenarnya menghasilkan keuntungan untuk banyak orang.
tapi di balik maraknya lagu cengeng yang ada di negara kita. Hal ini bisa berubah menjadi sebuah ancaman. nsatu ancaman yang berbahaya dari maraknya lagu-lagu cengeng yang ada di negara kita adalah lahirnya generasi lembek yang mudah berlarut dalam suasana yang engak seharusnya mereka alami. Maksudnya setiap musik yang kita dengar itu mempengaruhi suasana hati kita yang menentukan apa yang mau kita lakukan.
kalau kita melakukan penelitian secara pragmatis ketika kita terlalu sering dengar lagu-lagu galau atau yang bisa kita sebut dengan lagu-lagu cengeng ini memberikan perasaan sedih ke diri kita secara sadar maupun tidak sadar Sekalipun kita lagi di suasana yang netral. tapi ketika kita terlalu sering dengar lagu-lagu Galau rasanya kita pasti ingin berlarut-larut di dalam kesedihan yang sebenarnya kita enggak lagi di posisi itu.karena efek dari lagu-lagu cengeng ini tuh memberikan kita ingatan ke suasana menyedihkan, yang mungkin pernah kita laluin, kayak putus sama pacar dapat penolakan atau pengalaman-pengalaman menyedihkan yang pernah kita lalui.
Makanya kalau kita lihat di sosial media, gen z itu, selalu dikatain generasi lembek, generasi cengeng, gampang baper. penyebabnya itu kompleks, bisa karena didikan orang tuanya, atau sifat bawaan. tapi salah satu penyebabnya karena maraknya lagu-lagu dan konten galau yang membentuk mentalitas mereka jadi mentalitas cengeng. menurut beberapa penelitian yang ada musik itu memang berpengaruh banget sama situasi perasaan dan emosional kita kalau kita dengar lagu yang ceria kita, bisa jadi ceria dan kalau kita dengar lagu yang galau, kita dapat energi galau tersebut.
Bila kita lihat ke zaman Orde Baru, lagu-lagu cengeng itu sempat dilarang sama pemerintah, karena dianggap bisa merusak generasi. karena di zaman dulu lagu-lagu cengeng itu dianggap bisa melumpukkan semangat hidup dan juga bisa menghambat pembangunan. bahkan di zaman penjajahan dulu musik itu digunakan pahlawan, Justru untuk meningkatkan semangat mereka ngelawan penjajah.4 sedangkan di zaman sekarang banyak anak muda itu kehilangan semangat karena kebanyakan dengar lagu-lagu galau.
Penulis
Rifqi Muhammad Rofiqi
No comments
Post a Comment