Budidaya Maggot : Kelurahan Mekarmulya Kelola Sampah Dengan Budidaya Maggot

VOKALOKA.COM, Bandung- Kelurahan Mekarmulya, Kota Bandung, tengah bersemangat mengolah sampah organik dengan cara yang unik dan ramah lingkungan, Kamis (21/11/2024). Melalui program "budidaya maggot", pemerintah beserta warga setempat memanfaatkan larva lalat Black Soldier Fly (BSF) atau maggot untuk mengurai sampah organik menjadi pupuk kompos berkualitas tinggi.

Program ini diinisiasi oleh kelurahan mekarmulya yang peduli terhadap lingkungan dan ingin mencari solusi untuk mengatasi masalah sampah organik yang menumpuk. Maggot, yang dikenal sebagai mesin pengurai sampah organik, dipilih karena kemampuannya dalam mengurai sampah dengan cepat dan efisien.

"Kami ingin mengurangi volume sampah organik yang dibuang ke TPA dan memanfaatkannya menjadi sesuatu yang bermanfaat," ujar Maman salah satu penggagas program Maggot Beraksi.

Proses pengolahan sampah organik dengan maggot terbilang sederhana. Sampah organik seperti sisa makanan, kulit buah, dan daun-daun dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam wadah khusus. Maggot kemudian dilepaskan ke dalam wadah tersebut dan akan memakan sampah organik dengan rakus.

Dalam waktu sekitar 10-14 hari, maggot akan mengurai sampah organik menjadi fraksi organik yang kaya nutrisi dan kotoran maggot yang dapat dijadikan pupuk kompos. Pupuk kompos hasil olahan maggot ini kemudian dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman di sekitar lingkungan.

Program Maggot Beraksi tidak hanya bermanfaat dalam mengolah sampah organik, tetapi juga memberikan beberapa keuntungan. Satu diantaranha yaitu menghasilkan pupuk kompos berkualitas yang kaya akan nutrisi dan dapat meningkatkan kesuburan tanah.

Keberhasilan program Budidaya Maggot  di Kelurahan Mekarmulya menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menerapkan metode pengolahan sampah organik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.  Dengan memanfaatkan maggot, sampah organik dapat disulap menjadi pupuk berkualitas yang bermanfaat bagi lingkungan dan ekonomi warga.

reporter : Riki Rachmat 

No comments

Post a Comment