VOKALOKA.COM, Bandung- Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti yang selama ini menjadi lokasi utama pembuangan sampah kini hampir mencapai kapasitas maksimal, Selasa (04/11/2024). Kondisi ini diperparah dengan tingginya produksi sampah, terutama sampah organik yang mencapai 50% dari total sampah kota.
Di tengah krisis ini, warga Kelurahan Sukapura memberikan contoh yang patut ditiru. Mereka secara aktif mengelola sampah di tingkat lingkungan melalui program bank sampah, loseda, dan budidaya maggot.
"Warga Sukapura sangat peduli dengan lingkungan. Mereka menyadari bahwa masalah sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kita bersama," ujar Usman Kartawijaya, Seksi Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Kelurahan Sukapura.
Melalui program-program tersebut, warga Sukapura memilah sampah menjadi tiga jenis, yaitu organik, anorganik, dan residu. Sampah organik diolah menjadi kompos untuk menyuburkan tanaman, sampah anorganik dijual ke pengepul, sementara itu sampah residu diserahkan ke TPA.
Ida, salah seorang warga Sukapura, mengungkapkan bahwa jika masyarakat dapat mengelola sampah dengan baik, maka hal ini dapat mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA. Selain itu, masyarakat juga dapat memperoleh penghasilan tambahan dari hasil penjualan sampah.
Reporter: Vionalisania Afifatul Azkia
No comments
Post a Comment