Tingkatkan Pendapatan Keluarga Akseptor, Kelurahan Cipadung Wetan Terima Kunjungan PPM Mahasiswa Ars University

VOKALOKA.COM, Bandung – Mahasiswa dari Ars University melakukan sosialisasi seputar digital marketing kepada ibu-ibu PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) Kelurahan Cipadung Wetan. Kegiatan ini dalam rangka meningkatkan pendapatan keluarga akseptor pada Sabtu (05/10/2024).

Praktik Profesi Mahasiswa atau PPM ini merupakan salah satu program yang sering dilakukan oleh mahasiswa di perguruan tinggi manapun. Pada PPM ini terdapat enam mahasiswa yang ditugaskan di Kelurahan Cipadung Wetan.

Sosialisasi ini dibuka oleh Lira Sapdini, ketua koordinator KB (Keluarga Berencana) kecamatan.  Lira menyampaikan bahwa tujuan pembinaan ini adalah untuk meningkatkan pendapatan keluarga akseptor.

"Pembinaan ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan keluarga akseptor. Keluarga akseptor bukan hanya pasangan usia muda, tetapi juga keluarga dari salah satu akseptor", ujar Lira.

Arie Syafrudin selaku perwakilan dari mahasiswa Ars University, menyampaikan bahwa UPPKA (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor) adalah program yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan keluarga akseptor.

"Keluarga Akseptor ialah keluarga yang salah satu anggota keluarganya ikut serta dalam program KB. Walaupun bukan usia subur, tetapi apabila salah satu anggota keluarganya pasang usia subur maka bisa masuk ke dalam kategori keluarga akseptor," ujar Arie.

Kemudian dalam presentasinya, Arie menyampaikan bahwa tujuan utama UPPKA bukan hanya untuk memperkuat ekonomi keluarga, tidak juga hanya berfokus kepada satu sumber penghasilan dana saja. Akan tetapi, bisa dengan mencari sumber dana dari manapun dengan pengembangan usaha kecil.

"Tapi, tujuan dari UPPKA itu sendiri bisa memperkuat ekonomi keluarga. Jadi tidak hanya berfokus pada satu yang memberikan nafkah, kita juga bisa mencari dari sumber penghasilan dari mana pun," ujar Arie. 

Dalam kegiatan ini pula, dipaparkan tentang beberapa tantangan dan juga peluang yang dihadapi. Adapun tantangannya dapat berupa keterbatasan jangkauan pasar, keterbatasan modal promosi, dan juga minimnya pengetahuan seputar digital marketing.

Selain tantangan, terdapat juga peluang yang dapat dimanfaatkan di era digital ini. Beberapa diantaranya yaitu adanya platform gratis yang mudah untuk diakses, memiliki jangkauan yang luas, dan dapat akses berkolaborasi dengan mudah.

"Dengan adanya era digital, kita bisa mengenalkan produk kita, produk kita jangan hanya dikenal di daerah Panyileukan saja," tegas Arie kepada ibu-ibu yang menghadiri kegiatan ini.

Pada kegiatan ini pula dipaparkan terkait langkah-langkah untuk mempromosikan produk UPPKA, strategi pemasarannya melalui media sosial dan pemanfaatan media sosial sebagai sarana digital marketing. Arie menjelaskan bahwa ketika hendak berjualan di sosial media supaya produk kita terpakai oleh pelanggan, maka harus menyertakan testimoni.

"Ketika berjualan di media sosial, ibu-ibu dapat menyertakan testimoni dari pelanggan untuk menggaet para pelanggan yang lain," ujar Arie Syafrudin.

"Bisnis akun media sosial yang baik adalah dia yang membangun dengan cara organik, yang pada akhirnya akan mempermudah dan mempercepat langkah kita kedepannya," pungkas Arie pada kegiatan sosialisasi ini.

Setiap ibu yang hadir membawa produk mereka untuk diperkenalkan. Terdapat beberapa produk makanan yang dibawa, diantaranya sistik keju cheddar, keripik gadung, cireng, ali agrem (kue ali), mustofa bu Lidya, lumring, brownies dan arem-arem bu Lina.
 
Arie juga menampilkan dua video dari sebuah akun yang sedang melakukan teknik marketing melalui media TikTok, yakni donat sebagai produk makanan dengan berbagai varian rasa dan juga bentuk yang unik, termasuk bisa request huruf ataupun nama tertentu.

Kemudian setelah selesai sesi presentasi atau pemaparan materi, para mahasiswa Ars University melakukan pembinaan dengan mengajarkan cara marketing melalui media TikTok ini. Beberapa mahasiswa menyebar ke setiap ibu-ibu yang hadir untuk membantu melakukan marketing atau mencontohkan secara langsung.

Salah satu dari mereka menjelaskan bahwa apabila tidak mau melakukan dengan goyangan, maka bisa dengan menggunakan sound yang sama akan tetapi dengan gerakan yang berbeda. Karena pada konten ini salah satu yang dapat mempengaruhi naiknya video produk ialah sound yang sedang viral.

Output dari kegiatan ini adalah salah satunya agar para ibu dapat mempromosikan produk mereka sendiri melalui platform digital. Salah satu yang diperkenalkan disini ialah dengan TikTok marketing.

Reporter : Zidan Muhammad Sirojudin

No comments

Post a Comment