Berburu Keunikan Air Mancur Kiara Arta Park, Taman Cantik di Kota Kembang

Sinar matahari menyapa bumi, memasuki celah rumah, memandikan Kota Bandung dengan hangatnya mentari pagi. Orang-orang beraktivitas memulai pekerjaan, jalanan dipenuhi lalu lalang kendaraan. Kaki saya terus melangkah mencari Damri Cibiru- Leuwipanjang. Syukurlah, Damri masih diam di tempat ketika saya menghampirinya, ketika masuk, dingin AC langsung menyentuh kulit.

Damri berjalan dengan anggun, sesekali berhenti untuk menaikkan atau menurunkan penumpang atau karena lampu merah. Mata saya terus tertuju pada google map, Kiara Arta Park. "Pak mau ke Kiara Arta Park", ungkap teman saya ke supir Damri. " Ya", jawab singkat supir.

Tempat ini berada di Jl. Banten, Kebonwaru, Kec. Batununggal.  Jarak dengan Gedung Sate, sekitar 4 kilometer dengan durasi berkendara kurang lebih 10 menit. Tempat ini buka setiap hari dari jam 09.00 - 21.00. Keunikan tempat ini karena memiliki air mancur yang hanya keluar pada waktu tertentu, salah satunya pada jam 10 pagi. Langkah saya berlomba dengan waktu agar tidak kehilangan momen tersebut.

Namun, benar saja saya kehilangan merekam air mancur yang terjadwal itu. Karena saya harus berjalan cukup jauh untuk mencari pintu masuk yang menyediakan pembelian tiket. Di tengah perjalanan, masih di lingkungan Kiara Arta Park, perhatian saya juga seringkali teralihkan melihat suasana asri, mengambil foto keramaian, berhenti sejenak memotret rumput yang berbentuk gajah dan panda.

Kaki saya melangkah ke area pintu masuk Kiara Arta Park, tak perlu merogok kocek dalam saku, harga tiket masuk hanya Rp. 10.000, tidak termasuk wahana. Kiara Arta Park adalah taman modern di Kota Bandung yang menyuguhkan wisata kuliner, taman sejarah dan beberapa wahana.

Dengan luas lahan 13 hektare Kiara Arta Park cukup memberikan healing setitik di tengah kepadatan aktivitas. Ketika memasuki tempat ini, mata kita langsung disuguhi dengan suasana danau yang tenang, kita bisa menemukan patung Soekarno yang sedang duduk baca buku, patung anak bermain dengan bentuk melingkar, patung berjabat tangan dan tentunya terdapat beberapa gerai makanan dan eskrim.

Selain itu, kita juga bisa belajar mengenal sejarah Konferensi Asia Afrika Bandung tahun 1955 berbentuk kumpulan patung tokoh-tokoh yang terlibat di dalam peristiwa tersebut. Para tokoh yang berasal dari beberapa negara Asia, diantaranya Ali Sastroamidjojo dari Indonesia, Jawaharlal Nehru dari India, U Nu dari Myamnar, Sir John Kotelawala dari Sri Lanka dan Mohammad Ali Bogra dari Pakistan. Monumen ini berdiri di samping tiang-tiang bendera. Semakin mempercantik view Kiara Arta Park.

Tempat ini juga menyediakan penyewaan sepeda, skuter dengan harga yang bervariasi dan bisa menaiki trem listrik merah yang bisa digunakan untuk mengelilingi lingkungan Kiara Arta Park. Jika ingin keluar dari tempat utama Kiara Arta Park untuk berkeliling keluar, kemudian ingin masuk lagi ke dalam, tidak perlu membayar tiket kembali tapi cukup dengan meminta cap ke Satpam yang ada di depan pintu keluar.


Reporter : Siti Riyani Novrianti

No comments

Post a Comment