VOKALOKA.COM, Bandung - Tempe adalah salah satu makanan pokok yang bergizi dan dicari oleh banyak orang. UMKM makanan yang berasal dari kedelai ini mempunyai nilai gizi yang tinggi. Salah satu pembuat tempe di daerah Cibiru adalah Hedi, tepatnya di Kelurahan Pasir Biru. Produksi tempe, seperti yang dilakukan Hedi, bisa menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan.
Hedi memulai pembuatan tempe pada tahun 2001. Ia bermula hanya iseng belajar karena ingin mendapatkan ilmu, pada akhirnya hingga sekarang, ia memproduksi tempe yang bisa memenuhi kebutuhan keluarga setiap harinya. "Bapak sebenernya korban PHK. Dulu, kerja di perusahaan tekstil. Belajar bikin tempe karena iseng, nggak digaji. Yang penting ilmu bisa bikin tempenya dapet. Tapi akhirnya, Bapak kena PHK di kantor, dan dari situ ilmu bapak membuat tempe dipake hingga sekarang. Dari tempe ini, bapak bisa menghidupi keluarga bapak," ucap Hedi.
Setiap harinya, Hedi berjualan keliling di sekitar Cibiru dan Cilengkrang. Ada juga yang sudah menjadi langganan tempe Hedi, yang datang langsung setiap hari ke tempatnya untuk mengambil tempe. Ada dua jenis tempe yang dijual Hedi, yakni yang dibungkus asli dilapisi daun pisang dan ada yang dibalut plastik. Untuk harga yang dibungkus daun pisang, itu lebih mahal di harga Rp8.000 karna daun pisang yang digunakan pun premium. Sementara harga tempe yang dibalut plastik lebih murah, yaitu Rp6.000.
Selain tempe utuh, Hedi bersama istrinya, Euis, membuat inovasi dari tempe, yaitu keripik tempe. Dengan berbagai proses panjang, keripik tempe bisa diperjualbelikan dengan sempurna di tahun 2019. Proses pembuatan keripik tempe lebih banyak memakan waktu. Untuk membuat 1 kg keripik tempe, membutuhkan waktu 3 jam untuk penggorengan, karena keripik tempe yang bagus dan kokoh harus digoreng per helai. Maka dari itu, Hedi hanya bisa membuat keripik tempe sebanyak 2 kg dalam satu hari.
Hedi mengaku senang dengan pekerjaan yang ia lakukan sekarang karena tempe adalah makanan pokok yang setiap harinya dibutuhkan oleh banyak orang. Tidak sedikit warga yang memesan keripik tempe Hedi. Dari berjualan tempe, ilmu yang didapat tidak mudah, diperlukan trial and error untuk mencapai hasil yang diinginkan. Namun, dengan itu, produksi tempe Hedi dapat membantu masyarakat agar tidak sulit mencari tempe. Adapun kenaikan harga, Hedi tidak pernah menaikan harga secara drastis, tetapi melihat konsumen yang membutuhkan tempe dengan harga yang terjangkau. Usaha tempe adalah usaha yang tidak akan padam ditelan zaman.
Reporter : Salimah
Reporter : Salimah
No comments
Post a Comment