VOKALOKA.COM, Bandung - Sebagai seorang generasi milenial, tentunya memiliki rasa penasaran untuk mencari wisata yang hidden gem. Saya pun tak pernah terbayang akan menemukan tempat yang hidden gem dan jauh dari hiruk pihuk perkotaan. Rasanya baru pertama kali saya menemukan tempat yang sunyi, indah, dan memanjakan mata di Kota Bandung. Untuk menuju ke lokasi, saya ditawari pemandangan gunung manglayang, dan desa yang masih asri, dikelilingi pepohonan yang rindang, namun memang untuk akses jalanannya sendiri cukup berbelok, dan banyak tanjakan serta turunan yang curam. Namun itu tidak membuat saya jera untuk datang kesana, karena pemandangan yang ditawarkan pun tak kalah indah.
Karena sempat mewabahnya Covid-19 yang berdampak pada penghasilan masyarakat di Desa Cibiru Wetan, pemerintahan Desa Cibiru Wetan melakukan inovasi wisata. Tangga seribu merupakan salah satu wisata inovasi pemerintahan Desa Cibiru Wetan, beragam inovasi dilakukan pemerintah termasuk meningkatkan pemberdayaan dan perekonomian masyarakat. Bantuan dana dalam pembuatan wisata ini sudah dilakukan sejak 2017, sedangkan wisata ini baru dikembangkan pada 2018. Area dataran tinggi dipilih sebagai tempat pembangunan wisata tangga seribu, karena berada di dataran tinggi maka dinamakan tangga seribu. Dalam pembangunannya wisata ini melibatkan elemen masyarakat dengan harapan terjalinnya sinegritas di setiap unsur di Desa Cibiru Wetan, karena hal ini merupakan modal penting untuk mengembangkan inovasi di desa itu guna memajukan desa.
Tujuan dibuatnya wisata ini ialah untuk mengembangkan potensi pedesaan di Desa Cibiru Wetan. Alhasil Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, dan Kabupaten Bandung berhasil dalam mengubah area tanah carik yang semula hanya dikelola oleh warga untuk menanam berbagai sayuran dan perkebunan setelah dimanfaatkan dan dikembangkan hasilnya bisa menjadi objek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan.
Gotong Royong
Dibuatnya Wisata Tangga Seribu mendapat respon dan hasil yang positif baik dari masyarakat maupun pengunjung. Dalam pengelolaan wisata tangga seribu ini warga turut aktif dalam pembangunan, tidak hanya bergotong royong saja namun dalam pengelolaannya pun warga tergolong baik dan menjaga fasilitas dan kebersihan lingkungannya dengan baik. Pengelolaannya pun dihandle oleh warga Desa Cibiru Wetan, mulai dari karcis masuk, biaya parkir, sampai warung yang berjualan makanan pun dikelola oleh warga secara langsung. Dengan kerjasama yang baik dan saling gotong royong antar masyarakat, akhirnya Wisata Tangga Seribu ini bisa dinikmati keindahannya oleh masyarakat maupun umum.
Wisata Tangga Seribu ini berlokasi di Jalan Salh, Cileunyi Wetan, Cileunyi. Biaya tiket masuknya pun terjangkau murah, mulai 5.000 rupiah saja, kita sudah bisa menikmati langit pagi maupun sore dengan pemandangan dari atas gunung Manglayang. Selain itu kita juga bisa menikmati sensasi menginap di alam terbuka.Untuk harga camping sendiri hanya perlu mengeluarkan uang 10.000 rupiah. Jam operasionalnya pun 24 jam.
Meski dinamakan Tangga Seribu, jumlah anak tangga di wisata Tangga Seribu tidak berjumlah sampai seribu. Jumlah anak tangga pertama sampai ujung puncak secara keseluruhan ada sekitar 490 anak tangga, yang jika disatukan dengan anak tangga ke area perkemahan ada 500 anak tangga. Ratusan anak tangga ini tidak membosankan mata karena setiap anak tangganya di cat dengan warna-warni yang membuat daya tarik wisatawan yang datang berkunjung. Selain disuguhkan pemandangan yang indah dan memanjakan mata, di wisata ini pun tersedia playground untuk bermain anak-anak, jembatan cinta, banyak pohon pinus dan jati, serta banyak pula warung dan saung untuk beristirahat.
Wisata Tangga Seribu ini cocok sekali untuk dipilih sebagai destinasi berakhir pekan, karena lokasinya yang terbilang tidak jauh dan berada di ujung timur Kota Bandung. Untuk fasilitasnya pun terbilang worth it dengan pemandangan yang bagus. Sehingga cocok dijadikan tempat healing bersama teman, pacar, maupun keluarga.
Reporter : Widya Setiawati
No comments
Post a Comment