Upaya Warga Arcamanik Selesaikan Sampah

VOKALOKA,BANDUNG – Be Smart atau singkata dari Bergerak untuk sampah Arcamanik Terpadu menjadi salah satu upaya Kecamatan Arcamanik secara optimal menangani sampah dari hulu. Gerakan ini telah dilakukan dimulai sejak Agustus 2023.

"Sudah 42 persennya KBS. Para ketua RW sepakat mewujudkan KBS. Bahkan bekerja sama lintas RW," ungkap Willi Yudiana, Camat Arcamanik, di Kantor Kecamatan Arcamanik, Selasa (31/10/2023)

Menurut Wili, dari 54 RW di Kecamatan Arcamanik, sudah ada 23 RW yang menjadi Kawasan bebas sampah (KBS). Ia juga menyebutkan, dalam sehari sampah di Arcamanik bisa mencapai 21 ton. Sampah-sampah tersebut berasal dari 4 kelurahan yang dikumpulkan dari 8 TPS.

Warga membuang sampah ke 8 TPS, di Arcamanik terdiri dari 54 RW, 290 TR, 81.206 jiwa, 18.771 unit rumah. Beberapa upaya yang telah dijalankan untuk mengurangi sampah yang dibuang ke TPA, di antaranya membuat galian lubang di beberapa lokasi. 

Ada 51 lubang galian di tanah bertujuan untuk menampung sementara sampah organik dan daun di masa darurat sampah pada periode awal. 51 lubang sampah ini volumenya bisa mencapai 6 ton 720 kg.

Temuan di periode 1 (2-8 Oktober 2023), tercatat 3.105 unit rumah yang telah disosialisasikan. Ternyata sebanyak 35,94 persen sudah melakukan pemilahan sampah dari rumah

Kemudian di Periode 2 (9-15 Oktober 2023), ada peningkatan penjangkauan hingga 3.628 unit rumah. Sebanyak 46 persen telah memilah sampah

"Di periode 3 (16-22 Oktober 2023) total rumah yang sudah kita sosialisasikan pemilihan sampah itu 4.021 unit, sudah ada 45 persen yang pilah sampah. Periode 4 (23-29 Oktober 2023) ada 4.494 unit rumah yang 49,84 persen di antaranya sudah memilah sampah. Ini terus berprogres sampai akhir Desember," jelasnya

Melalui gerakan Be Smart ini, pihak kewilayahan juga melengkapi sejumlah sarana prasarana pengelolaan sampah di masing-masing perkantoran. Misalnya loseda, rumah komposter, lubang sampah organik, serta pembiasaan perilaku baru dengan pengurangan bahan atau wadah minuman makanan sekali pakai menjadi tumbler atau misting.

Selain itu, Pemerintah Kota Bandung terus mengevaluasi kinerja penanganan sampah di tiap kluster, mulai dari pendidikan, fasilitas kesehatan, hotel, kafe, restoran, tempat pariwisata, hingga kewilayahan

Reporter: Mujahidah Sholihatunnisa

No comments

Post a Comment