VOKALOKA.COM, Jakarta – Monumen Nasional (MONAS) tidak sebatas digunakan sebagai monumen tapi juga sebagai tempat olahraga pagi. Setidaknya, hal itu yang saya rasakan kala matahari baru menyapa di tanah tersebut pada hari Jumat (15/12/2023).
Dari Stasiun Pasar Senen kurang lebih 30 menit jalan kaki, saya sampai di area Monas. Tempat yang menjadi jantung ibu kota Jakarta itu nampak sepi ketika saya memasukinya.
Terlebih, pintu gerbang yang besar tampak tidak dibuka. Hanya pintu-pintu kecil yang menjadi lalu lalang orang-orang masuk dan keluar dari Monas.Ternyata para pengunjung lari bisa masuk tanpa ditarif biaya.
Pada saat memasuki Monas, saya banyak menemukan orang-orang berpakaian olahraga lengkap. Ada yang tiba-tiba melesat dari belakang, ada yang sedang duduk-duduk menghela nafas.
Pemandangan tersebut ramai terlihat sepanjang saya menyusuri Monas. Malah tidak banyak orang yang berada di tengah-tengah Monas. Rata-rata mereka lari-lari kecil dari satu sudut ke sudut yang lain.
Dengan udara yang masih belum terasa benar-benar panas, saya menemui seorang pengunjung yang sedang menghela nafas. Pakaiannya lengkap setelan olahraga. Dengan kacamata sport yang khas berwarna hitam.
Pengunjung yang diperkirakan usia bapak-bapak tersebut menjelaskan bahwa dirinya telah melakukan lari pagi. Dengan badan yang berlumuran keringat, pengunjung tersebut menerangkan bahwa tempat makan sekarang pun di alokasikan di sudut tertentu.
"Jika ingin makan, kita harus berjalan ke sudut itu. Baru kita akan bertemu.", ujarnya.
Hal tersebut ternyata bentuk menjaga kenyamanan para pengunjung, terlebih bagi mereka yang berolahraga agar dapat fokus. Tentu berolahraga di Monas adalah salah satu tempat yang tidak boleh dilewatkan untuk para olahraga.
Dengan pohon-pohon yang tinggi, angin yang tenang serta keindahan tugu Monas dapat menjadi pemandangan tersendiri saat kita berlari. Jangan lupa untuk mencobanya, terletak tepat di tengah Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat.
Reporter : Muhammad Naufal Fatyu Robbani – 5D
No comments
Post a Comment