VOKALOKA.COM, Bandung - Mungkin bagi sebagian besar pendaki atau traveler belum familiar dengan gunung yang satu ini. Betapa tidak, gunung manglayang ini tidak sepopuler gunung Semeru di Jawa Timur atau Gunung Gede -pangrango di Jawa Barat. Namun jangan salah, keindahan gunung tersebut tidak kalah dengan gunung -gunung yang memiliki ketinggian jauh lebih tinggi di Indonesia lainnya.Gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Bandung dan Sumedang tersebut hanya memiliki ketinggian 1818 meter diatas permukaan laut atau MDPL.
Bandingkan dengan gunung semeru yang memiliki ketinggian 3.600 MDPL serta Gunung Gede yang mencapai 2.900 MDPL.Tapi tunggu dulu, jangan dikira dengan ketinggian 1818 MDPL tersebut, para pendaki akan dengan mudah mencapai puncaknya. Betapa tidak, sepanjang jalur pendakian kita akan terus dihadapkan pada tanjakan -tanjakan yang cukup curam, kurang lebih kemiringannya mencapai 45 derajat.
Ada beberapa jalur yang bisa dilalui untuk mencapai puncak gunung manglayang ini. Bisa melalui bumi perkemahan Batu Kuda di Ujung Berung, Kota Bandung, atau melalui Desa Barubereum, Kabupaten Sumedang.Namun, jalur yang disebutkan kedua merupakan yang paling digemari oleh para pelancong maupun traveler yang hendak menguji ketahanan fisik serta mental mereka. Oleh karena itu, penulis lebih memilih untuk mendaki lewat jalur Desa Barubereum.
Ketika mendaki melewati jalur tersebut, ternyata banyak juga wisatawan yang hendak mendaki gunung tersebut. Mulai dari mahasiswa, hingga orang tua bersama -sama anak mereka pun ada. Fauz, salah seorang pendaki asal Cianjur mengatakan, dirinya penasaran dengan gunung tersebut. Sehingga, dirinya bersama 3 orang rekan -rekannya mencoba mendaki Manglayang.
''Gunungnya sih gak seberapa tingginya. Tapi jalurnya itu bikin kita jadi putus asa. Kalau gak kuat mental pasti pulang lagi,'' kata Faiz.
Menurutnya, jalur untuk mendaki manglayang ini harus ekstra keras. Karena sepanjang jalur terus dihadapkan pada tanjakan terjal, mulai dari bawah hingga puncak.
''Beberapa kali saya harus menggunakan tangan untuk mendaki,'' ujarnya.
Ketika menjajal jalur pendakian tersebut, memang tanjakan yang dilalui sangat terjal. Hampir sepanjang jalur kita dipaksa mendaki dengan menggunakan teknik scrambling atau menambahkan ketinggian dengan menggunakan kedua tangan dan kaki.
Belum lagi, jalur berbatu dan tanah yang kerap membuat kita kerepotan apabila diguyur hujan. Jalur akan semakin sulit ketika pijakan yang kita gunakan basah. Sebab, apabila jalan licin kita harus ekstra hati -hati. Karena sedikit saja kita teledor, maka akan berbahaya akibatnya.
Namun, hal tersebut justru tidak membuat masyarakat mengurungkan niat mereka untuk menjajal tantangan gunung tersebut. Malahan, sebagian dari mereka senang apabila berhasil mendaki manglayang. Seperti yang dikatakan Priski Siregar, pendaki asal Jakarta tersebut mengaku senang bisa mendaki Manglayang. Pasalnya, gunung tersebut mempunyai keunikan jalur tersendiri, dibandingkan dengan gunung yang pernah didakinya terdahulu.
''Luar biasa mendaki gunung ini. Jalurnya beda dari gunung lain yang pernah saya daki. Kita harus berusaha keras untuk mencapai puncak,'' tuturnya.
Untuk mencapai puncak, kita membutuhkan waktu pendakian hampir tiga jam. Hal tersebut apabila kita memulainya dari pos pendakian desa Barubereum, bumi perkemahan kiarapayung, Sumedang. Selama dua jam mendaki, kita akan sampai di sebuah puncak kecil. Tapi hati -hati tertipu, puncak tersebut hanyalah puncak bayangan. Karena dari puncak bayangan kita mesti harus mengambil jalur ke kanan untuk mencapai puncak. Namun jangan khawatir, karena untuk mencapai puncak sudah tidak jauh apabila dari puncak bayangan. Kurang lebih akan memakan waktu setengah jam perjalanan.
Jalur yang dilewati pun tidak jauh berbeda saat kita mendaki hingga puncak bayangan. Tanjakan terjal akan menjadi 'musuh' utama buat kita.Akhirnya, setelah perjalanan yang cukup melelahkan, kita sampai kepada puncak Gunung Manglayang pada ketinggian 1818 MDPL. Puncak manglayang ini cukup luas, layaknya sebuah lapangan. Selain itu juga, pohon -pohon besar mengelilingi puncak gunung tersebut. Di puncak Manglayang juga terdapat sebuah makam keramat. Dengan luasnya dataran di puncak Manglayang, pendaki yang hendak bermalam juga bisa mendirikan tenda di tempat tersebut.Tapi ingat, persediaan air haruslah banyak.
Mengingat sepanjang perjalanan dari pos pendaftaran hingga puncak tidak ada sumber air.Namun, apabila cuaca sedang cerah, jangan sampai anda melewatkan pemandangan matahari terbenam atau sunset yang sangat indah. Dengan pemandangan kota bandung, serta jajaran pegunungan bandung selatan, kita disuguhkan view yang cukup menarik.
-Paujan Pahjasi Nurjen
No comments
Post a Comment