Sate Bu Ngantuk ini salah satu makanan favorit pencinta kuliner di Kota Bandung, khususnya kalangan mahasiswa.
Namanya yang unik. Bagaimana asal muasal muncul nama Sate Bu Ngantuk?
Menurut cerita yang banyak beredar di Kota Bandung, nama kuliner Sate Bu Ngantuk ini adalah pemberian dari pembelinya.
Kok bisa sih? Konon, saat itu ibu si pedang sate terlihat lelah karena bekerja sendirian hingga tak sadari kalau ia tengah mengantuk. Pembeli yang datang saat itu pun spontan mengingatnya tempat kuliner tersebut dengan sebutan Sate Bu Ngantuk.
Sate biasanya identik dengan bumbu kacang di beri kecap. Berbeda dengan sate Bu Ngantuk menyajikan sate dengan ciri khas tidak memakai bumbu kacang dan kecap, melainkan taburan koya. Koya ini biasanya disajikan dalam soto.
Selain sate ciri khasnya Bu Ngantuk ini tetap menjual sate pada umumnya yang menggunakan bumbu kacang dan kecap.
Sate Bu Ngantuk juga memiliki harga yang murah sehingga ramah di kantong mahasiswa. Memiliki sate yang bermacam seperti sate ayam, sate sapi hingga sate kambing seluruh harganya sama yaitu Rp10.000 untuk 10 tusuk.
Hal menarik lainnya dari sate Bu Ngantuk ini selalu menjadi tujuan ketika lapar di malam hari. Karena kuliner bandung satu ini buka selama 24 jam. Sehingga ketika kelaparan di malam hari tidak perlu khawatir bingung memilih kuliner yang pas.
Sate Bu Ngantuk ini sangat direkomendasikan bagi para pecinta sate yang ingin mencoba dengan cita rasa sate berbeda. Jika pekan ini kalian ingin kuliner sate, bisa mencicipi Sate Bu Ngantuk di Jalan Ranca Bentang III, Ciumbuleuit, Kec. Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat. (Ashrial)
No comments
Post a Comment