VOKALOKA.COM - Bawaslu Jabar bersama dengan Bawaslu Kabupaten Sumedang menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Pengawasan Partisipatif pada Tahapan Kampanye Pemilu tahun 2024, bertempat di Backspace Cafe, Desa Cikeruh, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang Selasa, 26 Desember 2023.
Dalam kegiatan Sosialisasi tersebut, Lulli Rusli yang merupakan Anggota Bawaslu Kabupaten Sumedang mengajak para peserta berbagi dan bertukar pikiran guna memperkuat proses pengawasan partisipatif pada tahapan kampanye Pemilu 2024.
“Pada momen kali ini, bagaimana ruang lingkup silaturahim ini kita jalankan, kita bisa berbagi dan bertukar pikiran dengan para penyelenggara pemilu yang diberi amanah tugas menjadi anggota Bawaslu Kabupaten atau Kota masing-masing,” tuturnya.
Lulli Rusli menyampaikan bahwa mahasiswa harus sadar terhadap pendidikan politik. Sebab, menurutnya, mahasiswa adalah aktor yang selalu ditempa di ruang akademik dan dunia kampus.
“Karena mereka adalah aktor yang selalu ditempa di ruangan akademik atau dunia kampus. Selain itu, kita juga mendorong untuk menjadi pelaku politik dalam momentum Pemilu dan Pilkada,” kata Lulli Rusli.
Sebagai informasi, para peserta yang menghadiri kegiatan sosialisasi Pengawasan Partisipatif Kampanye Pemilu 2024 tersebut, kebanyakan dari kalangan mahasiswa yang tergabung dalam berbagai organisasi.
Pada kesempatan yang sama pula, Pimpinan Bawaslu Provinsi Jabar Kordiv Hukum Usep Jauhari, turut mengingatkan kepada mahasiswa untuk menjadi aktor dalam proses Pemilu 2024. Bukan hanya diam dan menonton.
Lebih dalam, Usep Jauhari juga menerangkan bahwa Pemilu 2024 merupakan titik awal untuk menentukan arah peradaban bangsa kedepan.
“Pemilu bukan sebatas lima tahunan, tetapi menjadi sarana kedaulatan rakyat sebagai titik awal untuk menentukan arah peradaban bangsa kedepan,” kata Usep Jauhari.
“Karena, pemilu menentukan siapa yang menjadi pemimpin kedepan yang akan menjadi pijakan bangsa. Karena proses politik tidak terlepas dari kehidupan politik kita, maka titik awal ditentukan oleh proses tahapan Pemilu,” tambahnya.
Selanjutnya, Usep Jauhari juga memberi arahan bahwa tahap awal yang bisa dilakukan mahasiswa untuk proses pengawasan partisipatif adalah dengan melibatkan warga untuk berpartisipasi pada Pemilu 14 Februari 2024 mendatang,
“Langkah yang harus dilakukan dengan niatan dan proses dengan cara yang baik, cara yang baik dilakukan dengan cara melibatkan partisipasi aktif warga,” ujarnya.
“Apabila partisipasi ditutup akan menghasilkan proses yang kurang baik, partisipasi itu harus dilakukan dan dibuka ruang dalam semua tahapan penyelenggara pemilu,” tambahnya.
Kemudian, menurut Usep Jauhari, pengawasan partisipatif adalah tugas dari Bawaslu, tetapi menjadikan warga ikut berpartisipasi dalam pendidikan politik itu adalah tugas kita semua.
“Memilih adalah hak, maka hak kita harus diperjuangkan. Sehingga hak kita harus dimanfaatkan seoptimal mungkin. Kita memiliki tanggung jawab dalam mensukseskan pesta demokrasi, maka kita ciptakan ruang kolaborasi,” katanya.
“Sebuah komunitas kita harus senantiasa membuka ruang dialektika dan adu gagasan. Karena dalam pemilu ini jangan sampai dicederai oleh perbuatan yang merugikan, misalkan money politik, kita harus mengingatkan, agar proses demokrasi tidak dirusak,” pungka Usep Jauhari.
Turut hadir dalam Sosialisasi tersebut Anggota Bawaslu Kota Bandung Bayu Galih, Narasumber dari pemantau pemilu yakni Aprilia Eka Dani, dengan mengundang para peserta dari GP Ansor 10 orang, pengurus PK PMII UNPAD 10 orang, pengurus IPNU 10 orang, pengurus IPPNU 10 orang dan pengurus Fatayat 10 orang.***
No comments
Post a Comment