Introduction
Indonesia adalah sebuah negara yang
terletak di wilayah Asia Tenggara. Negara Indonesia memiliki beribu-ribu macam pulau,
baik pulau kecil maupun pulau besar. Yang dimana didalam pulau tersebut dihuni
oleh masyarakat Indonesia dengan berbagai macam keberagaman. Keberagaman di
Indonesia itu tercipta ketika negara ini berhasil mengusir para penjajah dari
tanah Indonesia itu sendiri yang kemudian menjadi negara merdeka. Tentunya
keberhasilan ini tidak terlepas dari usaha para pejuang kita terdahulu dalam
mempertahankan tanah Indonesia. Perjuangan yang dilakukan oleh masyarakat
Indonesia tentu saja memiliki ciri khas tersendiri di setiap wilayahnya. Namun,
dengan kesamaan nasib masyarakat ketika dijajah inilah yang membuat persatuan
dan kesatuan antara masyarakat semakin kuat. Yang kini telah melahirkan
kemerdekaan tersebut.
Setelah Indonesia merdeka, negara
ini kemudian menyusun serta mengatur jalannya struktur pemerintahan. Dimana
pada saat itu Ir.Soekarno sebagai presiden pertama yang di dampingi wakil
presiden Moh.Hatta. ini memimpin Indonesia. Pasca kemerdekaan ini, keberagaman
ini kemudian diikat dengan kalimat “Bhinneka Tunggal Ika” yang artinya
berbeda-beda tetapi tetap satu. Kata ini juga diperkuat oleh pernyataan didalam
isi Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Didalam isi Sumpah Pemuda itu
ada kata Bahasa yang mempersatukan keragaman kita semua yaitu Bahasa Indonesia.
Keberagaman negara Indonesia juga bukan hanya pada bahasanya saja, akan tetapi
juga keberagaman pada suku,ras,budaya golongan dan agama.
Namun, keberagaman di masyarakat
Indonesia sendiri lambat laun sudah mulai goyah. Hal itu dipicu dengan
banyaknya konflik yang muncul di kalangan masyarakat Indonesia. Baik itu
konflik sosial, budaya, suku, agama dan lain sebagainya. Dengan adanya sekelompok
oknum-oknum yang mencoba untuk menghasut masyarakat satu dengan masyarakat
lainnya diatas kepentingan pribadinya. membuat keberagaman masyarakat mulai
hancur. Presiden Soekarno juga pernah berkata bahwasanya “perjuangan yang
paling sulit itu bukan mengusir para penjajah dari tanah Indonesia ini,
melainkan lebih sulitnya melawan rakyat sendiri.” Dari pernyataan diatas
penulis dapat simpulkan bahwasanya perjuangan dalam mempertahankan tanah
Indonesia yang paling sulit bukan dari para penjajah akan tetapi sulitnya
mempertahankan keberagaman serta kesatuan yang telah ada sejak dahulu. Dengan
banyaknya konflik budaya yang terjadi di Indonesia, pemerintah harus selalu
siap siaga supaya kehancuran negara ini tidak terjadi. Salah satu konflik
budaya yang pernah terjadi di Indonesia adalah tragedi Sampit. Dimana bermula
dari sekelompok etnis Dayak dengan Madura melakukan perseteruan selama 10 hari
dan memakan korban jiwa sebanyak 469 orang.
Metode
Didalam penulisan artikel ini,
penulis mencoba menerapkan teori dari Samuel Philips Huntington(1927-2008)
yaitu teori konflik antar peradaban. Menurutnya, konflik yang akan terjadi di
masa depan adalah adanya benturan peradaban dan kebudayaan.
Menurut
Huntington juga, yang menjadi timbulnya benturan antar-peradaban yaitu ada lima
faktor;
1. Perbedaan
peradaban seperti Bahasa, budaya dan agama.
2. Meningkatnya
interaksi menimbulkan kesadaran antara persamaan dengan perbedaan yang dilihat
dari latar belakang seseorang.
3. Proses
modernisasi ekonomi dan perubahan sosial.
4. Tumbuhnya
kesadaran yang di bawa oleh barat dalam bentuk dominasi politik dan budaya
kepada negara-negara lemah.
5. Karakteristik
dan perbedaan budaya yang kurang menyatu.
Huntington
menekankan bahwa benturan antar-peradaban terjadi di dunia ini bukan oleh
faktor ekonomi, politik dan ideologi. Akan tetapi, justru masalah tersebut
dipicu oleh perbedaan suku, agama, ras dan antar golongan.
Research
Di Indonesia sendiri, konflik antar
budaya sudah lumayan banyak terjadi. Dengan keberagaman yang berbeda-beda tentu
saja banyak misskomunikasi antar masyarakat. Apalagi ketika kesejahteraan
masyarakat lokal mulai menurun dibandingkan warga pendatang. Sifat iri yang berlebihan
dimasyarakat luas maka hal itu memungkinkan menjadi ciri-ciri konflik antar
masyarakat itu muncul. Sejarah telah mencatatkan ada beberapa konflik antar
budaya yang telah terjadi di Indonesia. Contoh study kasus yang diambil oleh
penulis ialah;
Konflik
Sampit
Konflik
ini merupakan konflik yang terjadi antara suku Dayak dengan Madura di wilayah
Kalimantan Tengah. Konflik tersebut terjadi pada tahun 2001 yang dipicu oleh
adanya kecemburuan sosial di masyarakat Dayak dengan Madura. Waktu itu
perekonomian disana sangat di dominasi oleh suku pendatang yang membuat memanas
warga lokal. Dilain sisi juga, kedua suku itu sering sekali terlibat
perseteruan. Namun, konflik ini kemudian menjadi brutal. Hal itu ditandai
dengan suatu kejadian pembunuhan orang Dayak serta adanya pembakaran yang
dilakukan. Akibatnya suku Dayak menjadi marah besar yang kemudian mulai
menyerang masyarakat Madura. Dari kejadian tersebut banyak sekali korban yang
berjatuhan tanpa melihat identitas, entah itu tua, muda, anak-anak maupun orang
dewasa. Aparat pemerintah juga mulai ikut turun tangan dengan cara mengevakuasi
warga dam mencoba membantu menyelesaikan konflik tersebut. Konflik ini berjalan
cukup lama hingga 10 hari dan memakan korban kurang lebih 469 jiwa.
Analisis
Dari contoh peristiwa diatas, benar
adanya apa yang telah dikatakan oleh Samuel Philips Huntington, bahwasanya
peradaban atau kebudayaan itu akan menjadi sebuah pemicu untuk terjadinya
konflik di masyarakat. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya contoh kasus konflik
antar budaya di Indonesia. Itu semua kebanyakan dipicu oleh perbedaan
suku,budaya,ras, agama serta golongan pada suatu kaum. Keberagaman juga tak
selamanya berjalan dengan baik tentu saja banyak problem di dalam praktiknya.
Oleh karena itu, pemerintah harus terus memperhatikan serta siap siaga dan juga
memberikan arahan kepada masyarakat supaya sikap kewarganegaraan di Indonesia
dapat tercipta dengan baik.
Discussion
Keberagaman di Indonesia tentunya
banyak sekali, mulai dari agama, suku, ras, budaya, golongan dan lain
sebagainya. Dibalik kata keberagaman juga, tidak semua orang memahaminya
sehingga membuat misskomunikasi antar masyarakat yang memicu adanya konflik sosial.
Seperti konflik sampit yang telah menjadi sebuah renungan bagi masyarakat
Indonesia untuk saling menghargai antar sesame. Bahwasanya semua warga
masyarakat Indonesia berhak untuk tinggal di negara tersebut. Dengan saling
menghargai keberagaman yang ada maka persatuan dan kesatuan negara akan
tercipta.
No comments
Post a Comment