VOKALOKA.COM , Bandung - Sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT dan rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW, Kelurahan Jamika Kota Bandung menggelar acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H bertajuk "Nabiku Tauladanku" di RW 04 Kelurahan Jamika, Bandung. Selasa (03/10/2023).
Turut hadir Lurah Jamika Budiana beserta Jajaran Staf Kelurahan Jamika. Peringatan maulid kali ini juga menghadirkan penceramah kondang Ustadz Amas Muslim yang dikenal dengan "Ustad Bentar".
Kelurahan Jamika bisa kembali menggelar kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H. Tidak hanya untuk meningkatkan ilmu ketakwaan serta keimanan kepada Allah SWT tapi kegiatan ini juga sekaligus menjadi wadah untuk meningkatkan kecintaan kita terhadap junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
"Kesempurnaan akhlak yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW diharapkan dapat dijadikan suri tauladan bagi kita semua dalam menjalankan kehidupan, baik dalam beribadah kepada Tuhan maupun berinteraksi dengan sesama manusia. Oleh karena itu, dalam peringatan Maulid Nabi kali ini tentu bisa menjadi momentum yang baik bagi kita untuk meneladani salah satu sifat terpuji Rasulullah yaitu saling mengasihi kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan," ucap Budiana.
Sementara itu dalam tausiyahnya Ustadz Amas Muslim menyampaikan bahwa peringatan Maulid Nabi pada hakikatnya adalah bagaimana cara kita bisa mengenal Nabi Muhammad SAW sebagai panutan dan contoh teladan yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
"Ada tiga pesan Rasulullah yang harus kita amalkan yaitu kalau mau selamat harus menjaga sholat, kalau mau bahagia harus menjaga keluarga, dan kalau mau menjadi manfaat ayo bantu umat. Alhamdulillah saya menilai program-program dan kegiatan di Kelurahan Jamika sudah sangat baik, khususnya hari ini dengan mengadakan acara maulid dan berbagi santunan kepada yang membutuhkan," ucapnya.
"Jadi, tidak ada salahnya untuk mengenal lebih dalam tentang Nabi Muhammad SAW, sosok manusia luar biasa yang sangat Allah SWT kasihi, sosok nabi terakhir dan pemimpin umat muslim yang ada di muka bumi ini," tegasnya.
Terakhir beliau menyampaikan pesan kepada para pemuda untuk senantiasa meneladani akhlak dan perilaku Nabi Muhammad Saw agar menjadi sosok pemuda yang bertaqwa dan bisa melanjutkan perjuangan Nabi Muhammad Saw dalam berdakwah.
"Ingat!! Syubbanul yaum, rijalul ghad. Artinya, pemuda hari ini adalah pemimpin dimasa depan. Ungkapan ini terkait pentingnya peran dan kontribusi pemuda dalam memimpin masa depan. Maka dari itu para pemuda harus memperlihatkan eksistensi dan kontribusinya untuk masyarakat," pungkasnya.
Diakhir kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut di lanjutkan dengan acara makan bersama yang merupakan tradisi adat budaya yang sudah ada sejak dulu.
"Kegiatan Ini merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan karena dari dulu budaya kami memang seperti ini. Sebetulnya tidak hanya setelah kegiatan maulid ini saja, tapi setiap ada kegiatan apapun pasti diakhiri dengan acara makan bersama," ucap Dadan, salah-satu warga Jamika.
Dadan juga menambahkan bahwa kegiatan makan bersama ini merupakan bentuk rasa syukur atas nikmat yang Allah limpahkan kepada masyarakat dan sebagai wujud dari kekeluargaan serta merupakan ibadah antar sesama manusia.
"Saya berharap tradisi ini bisa terus ada dan terjaga sampai kapanpun," pungkasnya.
-Paujan Pahjasi Nurjen
Turut hadir Lurah Jamika Budiana beserta Jajaran Staf Kelurahan Jamika. Peringatan maulid kali ini juga menghadirkan penceramah kondang Ustadz Amas Muslim yang dikenal dengan "Ustad Bentar".
Kelurahan Jamika bisa kembali menggelar kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H. Tidak hanya untuk meningkatkan ilmu ketakwaan serta keimanan kepada Allah SWT tapi kegiatan ini juga sekaligus menjadi wadah untuk meningkatkan kecintaan kita terhadap junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
"Kesempurnaan akhlak yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW diharapkan dapat dijadikan suri tauladan bagi kita semua dalam menjalankan kehidupan, baik dalam beribadah kepada Tuhan maupun berinteraksi dengan sesama manusia. Oleh karena itu, dalam peringatan Maulid Nabi kali ini tentu bisa menjadi momentum yang baik bagi kita untuk meneladani salah satu sifat terpuji Rasulullah yaitu saling mengasihi kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan," ucap Budiana.
Sementara itu dalam tausiyahnya Ustadz Amas Muslim menyampaikan bahwa peringatan Maulid Nabi pada hakikatnya adalah bagaimana cara kita bisa mengenal Nabi Muhammad SAW sebagai panutan dan contoh teladan yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
"Ada tiga pesan Rasulullah yang harus kita amalkan yaitu kalau mau selamat harus menjaga sholat, kalau mau bahagia harus menjaga keluarga, dan kalau mau menjadi manfaat ayo bantu umat. Alhamdulillah saya menilai program-program dan kegiatan di Kelurahan Jamika sudah sangat baik, khususnya hari ini dengan mengadakan acara maulid dan berbagi santunan kepada yang membutuhkan," ucapnya.
"Jadi, tidak ada salahnya untuk mengenal lebih dalam tentang Nabi Muhammad SAW, sosok manusia luar biasa yang sangat Allah SWT kasihi, sosok nabi terakhir dan pemimpin umat muslim yang ada di muka bumi ini," tegasnya.
Terakhir beliau menyampaikan pesan kepada para pemuda untuk senantiasa meneladani akhlak dan perilaku Nabi Muhammad Saw agar menjadi sosok pemuda yang bertaqwa dan bisa melanjutkan perjuangan Nabi Muhammad Saw dalam berdakwah.
"Ingat!! Syubbanul yaum, rijalul ghad. Artinya, pemuda hari ini adalah pemimpin dimasa depan. Ungkapan ini terkait pentingnya peran dan kontribusi pemuda dalam memimpin masa depan. Maka dari itu para pemuda harus memperlihatkan eksistensi dan kontribusinya untuk masyarakat," pungkasnya.
Diakhir kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut di lanjutkan dengan acara makan bersama yang merupakan tradisi adat budaya yang sudah ada sejak dulu.
"Kegiatan Ini merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan karena dari dulu budaya kami memang seperti ini. Sebetulnya tidak hanya setelah kegiatan maulid ini saja, tapi setiap ada kegiatan apapun pasti diakhiri dengan acara makan bersama," ucap Dadan, salah-satu warga Jamika.
Dadan juga menambahkan bahwa kegiatan makan bersama ini merupakan bentuk rasa syukur atas nikmat yang Allah limpahkan kepada masyarakat dan sebagai wujud dari kekeluargaan serta merupakan ibadah antar sesama manusia.
"Saya berharap tradisi ini bisa terus ada dan terjaga sampai kapanpun," pungkasnya.
-Paujan Pahjasi Nurjen
No comments
Post a Comment