VOKALOKA - Bandung, Bidang Mahasiswa Kaderisasi dan Alumni (BMKA) sukses menyelenggarakan Latihan Mujtahid Dakwah (LMD) 223, sebuah acara bermakna yang berlangsung mulai Jumat (03/11) hingga Minggu (05/11) di lokasi yang indah, Bukit Bintang, Cimenyan. Acara kali ini mempertemukan 35 peserta terpilih dari 69 pendaftar, mewakili berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Tema yang diusung oleh LMD 223, "Peradaban yang Sudah Dimasuki Oleh Era Artificial Intelligence (AI)," menjadi sentral dalam berbagai kegiatan selama acara. Tema ini tidak hanya dibicarakan secara teoritis, tetapi juga diimplementasikan dalam setiap momen Ambil Hikmahnya Aja (AHA Time) dan Steering Committee Time (SC Time).
AHA Time menjadi waktu bagi peserta untuk merenung dan menyampaikan hikmah yang mereka petik selama mengikuti LMD 223, dengan bimbingan dari Master Of Trainer (MOT). Setiap peserta diajak untuk menggali pemahaman lebih dalam terkait peran dan dampak era AI dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, SC Time menjadi sesi yang dinamis dimana peserta dapat menyampaikan wawasan melalui teka-teki permainan yang dirancang khusus, dengan bimbingan seorang SC. Hal ini menjadi kesempatan bagi peserta untuk bersikap kreatif dan berpikir kritis terkait dengan perkembangan teknologi yang pesat.
Ketua Pelaksana LMD 223, Ali, mengungkapkan perbedaan signifikan dengan LMD sebelumnya. LMD 223 kali ini dikenal dengan semangat #BukansembarangLMD yang diimplementasikan dalam setiap nilai yang diangkat dalam divisi kepanitiaan. Contohnya, Divisi Lapangan menggunakan logo Elang sebagai simbol nilai cepat dan taktis.
"Perbedaan dengan sebelumnya lebih ke nilai. Di 223 setiap divisi kepanitiaan punya logo divisi. Contohnya, Divisi Lapangan punya logo Elang, artinya memiliki nilai cepat dan taktis. Maka setiap anggota divisi lapangan harus memiliki nilai cepat dan taktis ketika melakukan pekerjaannya. Selain value tiap divisi, value core pada LMD adalah nilai kekeluargaan. LMD 223 bukan hanya bekerja, tapi merekatkan diri yaitu membangun rasa kekeluargaan," jelas Ali.
Ali berharap LMD 223 memberikan dampak positif bagi peserta, tidak hanya sebatas kegiatan rutin, melainkan sebagai wadah pembentukan karakter dan kepemimpinan. "LMD tentang mencari nilai dan banyak nilai yang diperoleh. Tapi jangan jadi manusia serakah, karena dengan serakah semua nilai yang sudah kita ambil tidak ada nilai yang tersisa. Jadi harapannya pastikan mengambil beberapa nilai yang menjadi pegangan atau tambahan prinsip hingga akhir hayat nanti," ungkapnya.
Dengan konsep yang inovatif, fokus pada pengembangan nilai-nilai keislaman, dan penekanan pada keterlibatan aktif peserta, LMD 223 BMKA diharapkan tidak hanya menjadi sebuah acara, melainkan landasan kuat bagi peserta dalam menghadapi tantangan di era modern yang semakin dipengaruhi oleh kehadiran kecerdasan buatan.
Tema yang diusung oleh LMD 223, "Peradaban yang Sudah Dimasuki Oleh Era Artificial Intelligence (AI)," menjadi sentral dalam berbagai kegiatan selama acara. Tema ini tidak hanya dibicarakan secara teoritis, tetapi juga diimplementasikan dalam setiap momen Ambil Hikmahnya Aja (AHA Time) dan Steering Committee Time (SC Time).
AHA Time menjadi waktu bagi peserta untuk merenung dan menyampaikan hikmah yang mereka petik selama mengikuti LMD 223, dengan bimbingan dari Master Of Trainer (MOT). Setiap peserta diajak untuk menggali pemahaman lebih dalam terkait peran dan dampak era AI dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, SC Time menjadi sesi yang dinamis dimana peserta dapat menyampaikan wawasan melalui teka-teki permainan yang dirancang khusus, dengan bimbingan seorang SC. Hal ini menjadi kesempatan bagi peserta untuk bersikap kreatif dan berpikir kritis terkait dengan perkembangan teknologi yang pesat.
Ketua Pelaksana LMD 223, Ali, mengungkapkan perbedaan signifikan dengan LMD sebelumnya. LMD 223 kali ini dikenal dengan semangat #BukansembarangLMD yang diimplementasikan dalam setiap nilai yang diangkat dalam divisi kepanitiaan. Contohnya, Divisi Lapangan menggunakan logo Elang sebagai simbol nilai cepat dan taktis.
"Perbedaan dengan sebelumnya lebih ke nilai. Di 223 setiap divisi kepanitiaan punya logo divisi. Contohnya, Divisi Lapangan punya logo Elang, artinya memiliki nilai cepat dan taktis. Maka setiap anggota divisi lapangan harus memiliki nilai cepat dan taktis ketika melakukan pekerjaannya. Selain value tiap divisi, value core pada LMD adalah nilai kekeluargaan. LMD 223 bukan hanya bekerja, tapi merekatkan diri yaitu membangun rasa kekeluargaan," jelas Ali.
Ali berharap LMD 223 memberikan dampak positif bagi peserta, tidak hanya sebatas kegiatan rutin, melainkan sebagai wadah pembentukan karakter dan kepemimpinan. "LMD tentang mencari nilai dan banyak nilai yang diperoleh. Tapi jangan jadi manusia serakah, karena dengan serakah semua nilai yang sudah kita ambil tidak ada nilai yang tersisa. Jadi harapannya pastikan mengambil beberapa nilai yang menjadi pegangan atau tambahan prinsip hingga akhir hayat nanti," ungkapnya.
Dengan konsep yang inovatif, fokus pada pengembangan nilai-nilai keislaman, dan penekanan pada keterlibatan aktif peserta, LMD 223 BMKA diharapkan tidak hanya menjadi sebuah acara, melainkan landasan kuat bagi peserta dalam menghadapi tantangan di era modern yang semakin dipengaruhi oleh kehadiran kecerdasan buatan.
Reporter: Siti Marsela
No comments
Post a Comment