VOKALOKA.COM - Sejumlah relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melaporkan pengamat politik dan aktivis bernama Rocky Gerung ke Bareskrim Polri karena mereka menduga Rocky Gerung telah menghina Jokowi dalam ucapannya. Namun, laporan tersebut ditolak oleh Bareskrim Polri.
"Kita telah selesai dari SPKT, dan alhamdulillah, LP (laporan polisi), laporan kita tidak diterima," kata Sekjen Bara JP, Relly Reagen kepada wartawan, Senin (31/7).
Relly menyatakan bahwa penyidik Bareskrim Polri menolak laporan dari pihaknya karena mereka menganggap bahwa Jokowi harus memberikan klarifikasi sebagai orang yang merasa dirugikan oleh ucapan Rocky Gerung.
"Dan mereka merasa tidak mungkin memanggil presiden," ucapnya.
Setelah laporannya ditolak, para relawan memutuskan untuk membuat pengaduan masyarakat (dumas) terkait ucapan viral Rocky Gerung tersebut. Relly berharap agar penyidik Bareskrim Polri dapat meningkatkan status pengaduan menjadi Laporan Polisi (LP) setelah melakukan klarifikasi kepada beberapa pihak terkait.
Diketahui bahwa Ketua Umum Barikade '98, Benny Rhamdani, bersama sejumlah relawan Jokowi, mengunjungi Bareskrim Polri pada hari Senin yang lalu untuk melaporkan Rocky Gerung yang diduga menghina presiden dengan menggunakan kata-kata yang tidak pantas.
Dalam akun Twitter @HmFaqihA, Rocky Gerung awalnya menyatakan bahwa Jokowi akan kembali menjadi warga sipil setelah menjabat sebagai presiden. Aktivis tersebut menjelaskan bahwa Jokowi memiliki ambisi untuk mempertahankan warisan atau pencapaian selama masa jabatannya.
Rocky Gerung juga menyebut bahwa Jokowi pergi ke China untuk menawarkan ibu kota negara (IKN) dan masih melakukan pertemuan dengan berbagai koalisi untuk mencari kejelasan mengenai masa depannya.
"Dia memikirkan nasibnya sendiri, dia nggak memikirkan nasib kita. Itu b*ji*g*n yang t*l*l. Kalau dia b*ji*g*n pintar, dia mau terima berdebat dengan Jumhur Hidayat. Tapi b*j*ng*n t*l*l itu sekaligus b*ji*g*n yang pengecut. Ajaib, b*ji*g*n tapi pengecut," kata Rocky dilihat di akun Twitter @HmFaqihA.
Rayza Fauzan/Vokaloka
No comments
Post a Comment