Pesona Pemandian Air Panas Guci


VOKALOKA.COM - Pemandian Wisata Air Panas Guci merupakan wisata unggulan kabupaten Tegal karena memiliki daya tarik tersendiri yaitu pancuran 13-nya. Sumber mata air panas yang langsung dialirkan dari Gunung Slamet ini terletak di kaki Gunung Slamet bagian utara.

Air yang mengalir dari pancuran-pancuran ini dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit, khususnya penyakit kulit. Di pemandian guci sendiri memiliki dua pancuran yang cukup terkenal yaitu pancuran 13, dan pancuran 5, nama ini diambil dari banyaknya jumlah pancuran yang ada di tempat pemandian tersebut.

Wisata pemandian air panas ini sangat menarik wisatawan khususnya yang dari luar Tegal. Selain tempatnya yang terletak di kaki gunung sehingga memiliki suasana yang sejuk dan pemandangan yang asri, wisata ini juga digemari karena airnya dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit.

Tak jarang pula para wisatawan berbondong - bondong mandi dibawah pancuran 13 dan memberi sedekah bumi untuk menghormati para leluhur. Hal ini lah yang membuat kedua temanku Dini dan Fany tertarik sekali untuk mengunjungi wisata tersebut. Mereka berdua ini dari Batang Jawa Tengah, kita bertiga kawan baik di pondok pesantren dulu.

Mereka berdua sengaja main ke rumah ku untuk bisa berwisata ke Guci . Kita semua berangkat dari pemalang menuju Tegal menggunakan dua motor. Fani dan aku jalan lebih dulu, baru disusul Dini di belakangnya.

Kami berangkat dari pemalang sekitar jam 08.00 pagi sampai Tegal jam 09.15. Kurang lebih satu jam perjalanan kita disuguhi oleh pamandangan alam yang sungguh luar biasa. Cuaca waktu itupun benar - benar mendukung, tak terlalu panas maupun hujan. Benar - benar semesta sedang merestui perjalanan kita.

Tak butuh waktu lama, gerbang masuk pemandian air panas Guci sudah terlihat, tanda kita sudah sampai. Kami membayar tiket masuk sebesar 10 rb persepada motor. Melewati jalan yang berkelok saat menuju pancuran 13 membuat kita agak takut dan berhati - hati saat berkendara. Dan sampailah kita di pancuran 13.

Begitu beruntungnya kita saat itu karena tak banyak orang yang berendam jadi kita bisa lebih leluasa dan tenang saat berendam di sana, karena biasanya pancuran 13 ini yang paling banyak dikunjungi wisatawan.

Matahari sudah mulai naik tanda hari sudah mulai siang, perut kita juga sudah mulai kruyukan. Kita memutuskan makan lotek dan sate kelinci di warung sekitar dengan ditemani pemandangan yang sungguh menakjubkan.

Setelah selesai makan kami bersiap untuk pulang ke Pemalang, sebelum hari petang. Ternyata tidak sesuai rencana, hujan tiba - tiba datang sehingga mengharuskan kita berhenti dan meneduh sebentar.

Kini hujannya mulai reda, hingga kami bisa melanjutkan perjalanan kembali. Pukul 18.00 akhirnya kita sampai di rumahku. Dini dan Fany memutuskan nginep baru besoknya pulang ke Batang. Begitu berkesannya perjalanan kali ini karena ditemani dua sahabat ku.

Nurul Maghfiroh/Vokaloka

No comments

Post a Comment