Manusia diciptakan dengan bentuk sebaik-baiknya. Ada banyak alasan mengapa Tuhan menciptakan ciptaannya sedemikian rupa, salah satunya adalah alasan mengapa tuhan menciptakan dua telinga dua mata dan satu mulut. Mungkin itu sebuah hal yang tidak kita sadari kehadirannya, atau malah kehadirannya menjadi bahan candaan saat kita tidak mendengarkan perkataan orang lain "masuk telinga kanan keluar telinga kiri".
Hal kecil yang dampak nya bisa menjadi besar salah satunya adalah tidak memperhatikan dengan seksama perkataan orang lain. Beralih ke tahun 1799 saat Napoleon Bonaparte terlibat dalam perang Kawasan timur tengah. Perang yang dikobarlan untuk meluaskan jazirah kekuasaaannya. Lawan Bonaparte saat itu adalah Turki. Singkat cerita pasukan napoleon berhasil menawan 1200 tentara Turki.
Satu waktu, Napoleon Bonaparte datang ke Timur Tengah untuk menginspeksi pasukannya. Ketika itu kondisi kesehatan sang jenderal sedang tak begitu baik. Napoleon tengah batuk-batuk. Ketika Napoleon Bonaparte memeriksa pasukannya, ia tidak henti batuk-batuk. Saking terganggunya oleh batuk yang diderita, Napoleon sampai mengeluarkan umpatan. "Ma sacre toux." Begitu Napoleon mengumpat.
Umpatan Napoleon itu artinya batuk sialan. Nah, saat Napoleon mengumpat itu, dia tengah didampingi seorang perwira pendamping. Sang perwira mendengar umpatan Napoleon. Namun, ia salah menangkap umpatan Napoleon. Ia pikir, umpatan Napoleon adalah sebuah perintah yang harus dilaksanakan karena yang didengarnya bukan "Ma sacre toux (batuk sialan)" tetapi Massacrez Tous (Bunuh semua)." Maka, setelah Napoleon pergi, si perwira itu langsung melaksanakan apa yang didengarnya yang ia kira itu adalah perintah dari bosnya. Tragedi pun terjadi. Sebanyak 1.200 tentara Turki itu dihabisi. Banjir darah tak terhindarkan akibat salah dengar si perwira. Sungguh, peristiwa kelam yang sangat disayangkan.
Kejadian tersebut mengajarkan kita untuk mendengar dengan seksama sebelum memulai sesuatu, tak hanya mendengarkan dengan seksama. Diciptakannya dua telinga dan dua mata juga mempunyai makna tersirat bahwa kita harus mendengarkan dan melihat semuanya dari dua buah sisi. Untuk bisa mengumpulkan kritik dan pujian juga untuk menyeleksi mana yang benar dan mana yang salah.
(Aulikha Fiony Cahyani Shifa)
No comments
Post a Comment