Warriors vs Lakers: Satu Tarian Terakhir dari King James dan Chef Curry

Vokaloka.com - The last dance, atau jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia berarti tarian terakhir. Namun last dance disini bukan berarti atlet tari yang akan melakukan tarian terakhir. Bukan. Melainkan sebuah perjalanan menuju pertunjukkan terakhir dari yang terbaik yang pernah ada (GOAT).  

Sebagaimana series dokumenter Netflix yang berjudul "The Last Dance" yang menceritakan tentang perjalanan dan penampilan akhir karier panjang yang gemilang dari sang legenda dunia bola keranjang, Michael Jordan, namun bukan pula tentang Jordan, tapi the last dance kali ini adalah tentang tarian terakhir dari dua raja NBA saat ini, LeBron James dan Stephen Curry.

Golden State Warriors berhasil mengamankan satu tiket menuju babak kedua playoff atau semifinal Wilayah Barat setelah mengalahkan Sacramento Kings di gim 7 dengan kemenangan telak 120-100 di Golden 1 Center, Sacramento pada Minggu (30/04/23) dini hari WIB. Dengan hasil ini Warriors akan menghadapi tim legendaris dengan basis fans yang besar pula yaitu, Los Angeles Lakers.

Selain dua tim yang memang terkenal legendaris dan punya fans yang banyak, Warriors dan Lakers akan mempertemukan dua raja yang memimpin wajah liga NBA saat ini, LeBron dan Curry. Curry adalah raja three-point NBA sedangkan LeBron adalah raja pencetak angka NBA. Keduanya memastikan diri menjadi raja baru setelah mematahkan rekor pendahulunya Ray Allen dan Kareem Abdul-Jabbar.

Tidak berlebihan jika julukan Great Of All Time (GOAT) disematkan pada keduanya, karena faktanya mereka berdua adalah yang memegang rekor yang akan sulit dipecahkan oleh pemain manapun saat ini. Baik Curry dan LeBron juga sudah menjadi wajah NBA dalam satu dekade terakhir mereka selalu menjadi perbincangan siapa yang terbaik di antara mereka. Padahal akan sulit membandingkan keduanya karena memang mereka punya gaya permainan dan posisi bermain yang berbeda satu sama lain.

Curry adalah salah satu point-guard terbaik saat ini dengan segala keterampilan yang ia miliki ditambah dengan tembakan 3 angka yang sangat akurat membuatnya berhasil mengubah gaya bermain tim-tim NBA. Berbeda dengan LeBron, postur tubuh dan fisik Curry tidaklah se-atletis LeBron yang berposisi sebagai small forward/power forward yang memang biasanya diisi pemain dengan pemain yang kuat, agresif dan punya dribble yang baik. Namun Curry bisa memanfaatkan kekurangannya untuk dribble cepat, lincah, dan sulit diprediksi pergerakannya. Bahkan di usianya yang mulai menua, banyak yang menganggap bahwa Curry tetaplah sulit dijaga karena pergerakannya yang luar biasa cepat dan lincah. Selain itu ia juga bisa menembak dari sisi manapun dan dengan cara apapun.

"Sulit menjaga Curry karena ia memiliki kemampuan dribbling yang sangat baik dan dapat mencetak poin dari berbagai sudut lapangan," - Patrick Beverley dikutip dari situs resmi NBA.
 
Sedangkan LeBron sudah dari usia muda memang dianugerahi postur dan fisik untuk menjadi pemain basket hebat. Hal itu semakin istimewa ditambah dengan bakat, mental, dan kerja kerasnya yang luar biasa. Tidak mengagetkan dengan usia yang sudah tidak muda lagi, ia masih sanggup melakukan gerakan sulit dan juga dunk yang luar biasa. 

Meskipun memang tidak sama seperti saat di masa keemasannya, semua hal yang dilakukan LeBron saat ini tetaplah luar biasa untuk pemain seusianya. Singkatnya, LeBron adalah definisi sempurna dari usia hanyalah angka.

"Ia (LeBron James) masih menjadi pemain terbaik di dunia, jadi saya tidak merasa bahwa usia menjadi faktor yang mempengaruhi permainannya," ujar Kevin Durant dikutip dari ESPN.

Selain skill individu yang mereka miliki, kehadiran keduanya sangat penting bagi timnya masing-masing. Mereka selalu menjadi pemimpin ketika timnya dalam keadaan terdesak. Babak pertama NBA playoff 2023 adalah contoh nyata bagaimana Curry dan LeBron memimpin timnya saat keadaan terdesak dan saat menghadapi tekanan dari pihak lawan. 

Saat Warriors harus menghadapi gim 7 "win or go home", Steph menggila dengan 50 poin yang dicetaknya di kandang Kings. Dengan catatan fantastis itu Curry berhasil memecahkan rekor sebagai pencetak angka terbanyak di gim 7 playoff series. 


Aksi Curry dalam gim 7 itu memang sangat fantastis, terlebih ia juga berhasil membungkam mulut Malik Monk yang sebelum pertandingan sesumbar Kings akan lolos karena mereka jauh lebih muda dan bertenaga dibanding Warriors.

https://twitter.com/anthonyVslater/status/1652155802512408578?t=5OUxZqDzc8S9IrBteK6Vjg&s=19 

Curry memanglah pemain yang sangat menentukan dalam gim ini. Hal ini juga senada dengan pernyataan rekan tim Curry yang mengatakan bahwa ia adalah sosok pemimpin yang bisa diandalkan saat timnya terdesak.

"Steph Curry selalu menjadi inspirasi bagi kami semua. Ia adalah pemimpin yang tangguh dan selalu bisa diandalkan dalam situasi sulit," ujar Andre Iguodala, rekan setim Curry di Warriors.

Namun menurut Klay Thompson, Curry adalah sosok yang pemimpin berbeda. Ia adalah sosok yang tidak banyak bicara, namun segala keputusan dan tindakan Curry selalu menginspirasi rekan-rekannya. Berbeda dengan raja yang satunya, LeBron selalu tegas dan vokal terhadap timnya. 

Contohnya tatkala LeBron memimpin rekan-rekannya mempermalukan Memphis Grizzlies dengan skor 4-2 untuk keunggulan Lakers. LeBron menghadapi banyak provokasi dari pemain Memphis, Dillon Brooks. Bahkan hal itu semakin menjadi-jadi setelah Memphis memenangi gim kedua dan menyamakan kedudukan menjadi 1-1. 

Saat itu Brooks terang-terangan mengatakan bahwa ia tidak takut pada LeBron karena LeBron sudah tua, dia juga tidak akan menghormati siapapun sebelum mencetak 40 angka padanya. Namun LeBron berhasil membungkam mulut Dillon di gim 4. LeBron berhasil memastikan kemenangan lewat lay-upnya di akhir babak overtime. Ia berhasil memaksa Dillon membuat foul yang berujung satu lemparan bebas bagi LeBron. LeBron juga mengakhiri gim dengan catatan brillian 22 poin dan 20 rebound.

https://twitter.com/TheNBACentral/status/1650725878383427585?t=Z3rUBZuxF4HC_2NAJ4kA6g&s=19   

"LeBron James adalah pemimpin alami dalam tim. Ia selalu berbicara dengan tegas dan memberikan contoh bagaimana bermain dengan keras dan cerdas," ujar Anthony Davis, rekan setim James di Los Angeles Lakers.

Barangkali lewat aksi memukau mereka di babak pertama playoff itulah yang akan membuat series ini menjadi kian menarik. Pertemuan keduanya di babak semifinal Wilayah Barat ini akan menjadi 'The last dance' dari dua raja NBA, karena mungkin akan sulit untuk Curry dan LeBron bertemu di babak playoff tiap tahunnya. 

Sebelum semifinal wilayah ini, keduanya sudah bertemu sebanyak 4 kali di babak playoff dan semuanya terjadi di final NBA dengan keunggulan Steph yang meraih 3 gelar bersama Warriors dari 4 final melawan Cleveland Cavaliers tersebut. Curry saat ini akan memimpin Dinasti Warriors menuju gelar kelima mereka dalam 9 tahun terakhir, sedangkan LeBron dalam misi meraih cincin kelima dalam 20 tahun karirnya di NBA.

https://twitter.com/warriors_bra/status/1653187613174497280?t=mDM1mwuuzZjLhgmH3WvsUA&s=19

Perdebatan mengenai siapa yang terbaik memang tidak akan pernah usai. Bagi fans LeBron tentu dia adalah yang terbaik, begitu pula sebaliknya. Bagi yang senang menonton permainan dan bagaimana cara Curry mengubah permainan NBA, tentu Curry adalah yang terbaik yang pernah ada. 

Sebagaimana di sepakbola perdebatan antara Ronaldo dan Messi, perdebatan yang terbaik antara LeBron dan Curry juga tidak akan pernah usai. Namun pada akhirnya bukanlah tentang siapa yang terbaik, namun bagaimana kita bisa menikmati setiap momen yang terjadi di antara mereka yang terbaik tersebut. 



Penulis: Muhammad Farhan Yazid/Vokaloka 

No comments

Post a Comment