Sumber: YT Valorant E-Sport Indonesia |
VOKALOKA.COM – Pertandingan Cabang Olahraga esports Valorant di SEA Games Kamboja 2023, disertai dengan kontroversi dan drama. Dalam pertandingan tersebut, Timnas Singapura yang bertanding melawan Timnas Indonesia di grand final, ketahuan menggunakan bug abuse.
Bug abuse adalah penyalah gunaan glitch atau kecacatan di dalam game, yang lalu secara sengaja digunakan untuk keuntungan pribadi di dalam game. Simple-nya, dengan memanfaatkan bug yang ada, pemain tersebut mendapatkan keutungan dalam bermain yang tentu saja itu tidak adil untuk lawan mainnya. Karena mereka mampu mendapatkan keuntungan lebih.
Bug abuse adalah penyalah gunaan glitch atau kecacatan di dalam game, yang lalu secara sengaja digunakan untuk keuntungan pribadi di dalam game. Simple-nya, dengan memanfaatkan bug yang ada, pemain tersebut mendapatkan keutungan dalam bermain yang tentu saja itu tidak adil untuk lawan mainnya. Karena mereka mampu mendapatkan keuntungan lebih.
Tayangan live streaming pertandingan Grand Final Valorant di SEA Games Kamboja 2023 pada Rabu, 10 Mei sempat terhenti pada second half, ketika tim Indonesia melakukan technical pause di ronde 4-10. Tidak lama kemudian, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) membagikan di cerita instagramnya bahwa pertandingan dihentikan karena Timnas Singapura terlihat menggunakan bug camera atau bug abuse.
Lantas, bug apa yang digunakan Timnas Singapura? Dalam pertandingan grand final tersebut, salah satu pemain Timnas Singapura dengan nickname FREY memanfaatkan bug dari salah satu karakter atau yang biasa disebut agent dalam game, dengan nama Cypher. Tidak hanya sekali, bug tersebut bahkan dimanfaatkan hingga tiga kali oleh FREY dalam pertandingan tersebut.
Perlu diketahui, Agent Cypher ini memiliki kemampuan untuk menempatkan spycam atau kamera pengawas untuk memantau keberadaan musuh. Tetapi FREY menggunakan spycam tersebut untuk melihat lawan pada saat fase pembelian (sebelum ronde dimulai) yang mana itu adalah salah satu bug yang tidak boleh digunakan para peserta saat bertanding dan sudah tertulis dalam peraturan, karena tentunya sangat merugikan tim lawan.
Atlet Valorant Indonesia sudah komplain berkali-kali melalui discord kepada wasit tentang adanya kecurangan dari Timnas Singapura, tetapi wasit dari Kamboja pura-pura tidak tahu dan tidak meladeni. Diketahui hingga 11 Mei pukul 3 dini hari, semua atlet dan pengurus cabang esports di SEA Games Kamboja masih harus menunggu keputusan wasit. Kelanjutannya, pada pagi hari Frengky Ong selaku Sekertari Jendral (SEKJEN) Pengurus Besar Esport Indonesia (PBESI), mengabarkan bahwa Timnas Indonesia diminta untuk kembali bertanding ke stage. Namun, demi menjaga kehormatan Bangsa Indonesia, para pelatih, tim, dan atlet menolak untuk bertanding.
Namun pada akhirnya, berdasarkan keputusan panitia bahwa kedua negara memenangkan medali emas. Dengan demikian, Timnas Valorant menyumbangkan satu medali emas untuk Indonesia di SEA Games Kamboja 2023. Dilansir akun Twitter resmi Esports ID - Valorant SEA, @esportsid_, Singapura dan Indonesia sama-sama meraih medali emas, sementara Filipina dan Vietnam mendapatkan medali perak.
Raghib/Vokaloka
No comments
Post a Comment