vokaloka.com, Pacet - Pondok Pesantren Raudlatul Muta'allimin yang berlokasi di Jl. KH. Ali Nakhrowi No. 229, Pangauban, Pacet, Kab. Bandung, rutin mengadakan kegiatan Praktek Pengabdian Masyarakat (PPM) atau yang lumrah disebut Khidmat Santri di setiap tahunnya. Pada tahun ini, PPM dilaksanakan di Komplek Abdi Negara Rancaekek, yang bertepatan dengan tanggal 10-20 Ramadhan (01-11 April 2023). Namun, para peserta boleh pulang pada kemarin malam, (Rabu, 12/04/2023).
Pondok Pesantren Raudlatul Muta'allimin di bawah pimpinan H. Taupan Firdaus, Lc., M.Ag., terus meningkatkan kualitas pesantrennya dengan mengadakan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan PPM ini diikuti oleh santri kelas akhir yaitu kelas 12 atau kelas 3 MA (Madrasah Aliyah). PPM ini terbagi kepada beberapa kegiatan yaitu keagamaan, kemasyarakatan, dan pendidikan.
"Kegiatan khidmat ini terbagi dalam beberapa kegiatan, yang pertama adalah keagamaannya, seperti menjadi imam shalat berjamaah, imam shalat tarawih, pengisi kultum ataupun tausiyah, dan lebih mengaktifkan masjid lagi. Untuk kegiatan yang kedua yaitu kemasyarakatan yaitu membantu warga untuk membersihkan lingkungan sekitar. Dan yang ketiga pendidikan, yaitu mengajar anak-anak TK dan pengajian diniyah," ungkap Ustadz Kurniawan, selaku pembina peserta PPM.
Praktek Pengabdian Masyarakat diadakan untuk mengajarkan santri-santri kelas akhir agar bisa mengamalkan ilmu-ilmu yang sudah didapat di pondok untuk diamalkan di masyarakat. Lalu, PPM ini juga disebut sebagai syiar pondok untuk menyiarkan Pondok Pesantren Raudlatul Muta'allimin ini ke wilayah-wilayah.
PPM ini merupakan agenda akademik tahunan yang sudah berjalan selama 4 tahun. Mulai dari tahun 2019 atau tahun pertama di daerah Cibeureum (Kab. Bandung), kemudian tahun 2020 itu tidak ada di karenakan Covid-19, lalu tahun 2021 di daerah Cinanggela (Pacet, Kab. Bandung), tahun 2022 di Cigondewah, dan sekarang tahun 2023 diadakan di Komplek Abdi Negara, Rancaekek. Kegiatan khidmat santri ini juga sekaligus menjadi syarat kelulusan dari Pondok Pesantren Raudlatul Muta'allimin bagi kelas akhir yaitu kelas 12.
Ustadz Kurniawan berpesan kepada para santrinya, bahwa ilmu tanpa amal itu gila dan amal tanpa ilmu itu tidak ada gunanya. Pada intinya adalah agar ilmu yang didapatkan di pesantren bisa diamalkan khususnya bagi dirinya masing-masing dan umumnya bisa diamalkan kepada orang lain.
"Untuk harapan kedepannya, khususnya bagi para santri yang melakukan khidmat di Komplek Abdi Negara ini, semoga bisa mengamalkan ilmunya di daerahnya masing-masing dan kemudian harus ingat juga dengan misi pondok yaitu menyiarkan Pondok Pesantren Raudlatul Muta'allimin, maka harapan besar juga bahwa dari daerah Abdi Negara, Rancaekek tersebut banyak anak-anak yang dapat melanjutkan pendidikannya sekaligus pesantren di Pondok Pesantren Raudlatul Muta'allimin," pungkas Ustadz Kurniawan.
Nurul Badriah/Vokaloka
Nurul Badriah/Vokaloka
No comments
Post a Comment