Paradigma Al-Quran dalam Perkembangan IPTEK

Oleh: Naswa Nathania

Islam adalah agama yang selalu mendorong untuk senantiasa mencari dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Hal ini ditunjukkan sebagaimana orang-orang yang berilmu akan memperoleh pahala yang tiada akhir. Al-Qur'an juga menyuruh manusia untuk selalu mempelajari apapun yang ada di dunia ini. Hal ini secara tidak langsung akan menyadarkan bahwa apapun yang di dunia ini adalah atas kehendak Allah SWT. 

Seperti yang sudah tersirat di dalam Q.S. Al-Baqarah: 164 yang memiliki arti : “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.”

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau yang biasa disebut dengan IPTEK adalah ilmu terapan yang diciptakan oleh manusia dan dikembangkan dengan dasar ilmu pengetahuan. Dengan adanya kemajuan IPTEK ini, tidak bisa dipungkiri bahwa hidup manusia jauh lebih mudah dan praktis. Di zaman yang modern ini, dalam perkembangan IPTEK semua dituntut untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi dengan tujuan agar dapat menyeimbangkan diri di zaman yang serba modern seperti sekarang ini. 

Era globalisasi merupakan era yang tidak dapat dihindari. Era yang penuh dengan tantangan yang kontroversial, serta persaingan di berbagai bidang selalu begitu sengit. Dalam peradaban manusia, orang percaya bahwa hanya dengan memiliki sumber daya atau pengetahuan mereka dapat memimpin era teknologi dan persaingan global.

Di sisi lain, ilmu pengetahuan, teknologi, dan industri telah berkontribusi pada cara kerja manusia seperti mempercepat transformasi informasi global, dan hal ini membuat dunia semakin sempit. Namun, di sisi lain, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara langsung maupun tidak langsung dapat mengancam kelangsungan hidup kita. 

Dampak yang paling nyata dari ilmu pengetahuan dan teknologi modern adalah terhadap lingkungan dan perlindungan alam, termasuk dampaknya terhadap kehidupan manusia itu sendiri. Ilmu pengetahuan juga erat kaitannya dengan struktur sosial dan politik, yang pada gilirannya menyebabkan jutaan manusia jatuh miskin, kelaparan, dan berbagai ketimpangan, yang justru menjadi tontonan menakjubkan pendewaan manusia terhadap dunia.

Memang benar dengan adanya IPTEK yang mempermudahkan manusia memiliki banyak sekali manfaat yang bisa diambil atau bisa disebut memiliki sisi yang positif. Namun, banyak juga sisi negatif dari adanya IPTEK. Jika seorang manusia tidak memiliki landasan agama dan kepercayaan, maka hanyutlah manusia tersebut dalam lubang kegelapan yang dibuat oleh campur tangan manusia itu sendiri. 

Sebagai sumber suci ajaran Islam, Al-Quran merupakan pedoman hidup manusia dari sudut pandang ilmiah. Adanya ayat-ayat suci tentang sains membuktikan bahwa sains adalah bagian dari prinsip inti Islam. Untuk itu, umat Islam, khususnya masyarakat awam tidak memiliki alasan untuk mengabaikan sains sebagai bagian dari prinsip inti Islam.

Menurut Kuntowijoyo, paradigma al-Quran berarti struktur pengetahuan yang memungkinkan kita memahami realitas seperti al-Quran. Struktur keilmuan ditetapkan oleh Al- Quran. Tujuan utamanya adalah agar kita memiliki "kebijaksanaan", dan atas dasar ini kita dapat membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai normatif Al-Quran pada tataran moral dan sosial.

Karena pada dasarnya tujuan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah untuk mencapai kemakmuran, keamanan, dan kebahagiaan untuk masa depan. Serta melaksanakan tugas-tugas kita sesuai dengan Al-Quran dan Hadits, hal ini bertujuan untuk menghindari penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak pantas yang dapat menyebabkan kerugian bagi semua bidang kehidupan.

No comments

Post a Comment