Peran pemuda selalu dikaitkan dengan kemajuan setiap
bangsa, tak terkecuali di Indonesia. Peran pemuda dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
tentunya merupakan suatu hal yang sudah tidak diragukan lagi. Hal tersebut
sudah terjadi sejak masa perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Salah satu esensi pemuda sebagai makhluk sosial
selayaknya menghidupkan rasa kemanusiaan dan menciptakan pergaulan yang baik
serta bertanggung jawab terhadap kehidupan dunia. Menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan dan keadilan dimaknai dalam dasar negara dan falsafah hidup
berbangsa yang tertuang dalam Pancasila sila ke-2 “Kemanusiaan yang adil dan
beradab” dan sila ke-5 “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Secara
luas, para pemuda akan selalu hadir
memperjuangkan kemanusiaan.
Menilik peristiwa yang terjadi, dapat dikatakan bahwa
kegiatan kemanusiaan yang dilakukan oleh pemuda bertujuan untuk mengasah dan
meningkatkan kepekaan sosial. Kegiatan kemanusiaan tersebut setidaknya agar
membantu meringankan berbagai permasalahan yang disebabkan terjadinya bencana.
Para pemuda dapat berpartisipasi dalam strategi penanggulangan bencana di
Indonesia yang disebabkan keanekaragaman sosial dan kewilayahan geografis yang
sangat dinamis. Peran pemuda inilah yang dirasa dapat menjadi modal berharga
dalam “problem solving” untuk menghadapi musibah yang terjadi saat ini.
Sejatinya bencana dapat menjadi momentum untuk
menumbuhkan jiwa kepekaan sosial, toleransi, terutama menggerakkan para pemuda
dalam memupuk nilai-nilai kemanusiaan. Tentunya peran pemuda sangat dinantikan
untuk hadir di tengah masyarakat dan berkontribusi secara nyata dalam membantu
korban-korban yang terdampak bencana. Saat ini, kehadiran media sosial dapat
menjadi alat yang ampuh untuk dapat mengajak semua masyarakat dalam
berpartisipasi pada aktivitas kesukarelawanan seperti mengadakan open donasi,
dan banyak cara lainnya.
Aksi kemanusiaan merupakan manifestasi dari wujud
kepedulian sosial. Peran pemuda dalam hal tersebut tidak kalah penting dari
gerakan-gerakan pemuda dalam bentuk lainnya seperti penelitian, mengikuti
konferensi ilmiah, megikuti lomba ilmiah, bahkan demonstrasi. Dengan niatan
tulus ikhlas mereka hadir membantu para korban dalam melakukan evakuasi,
membantu memberikan pengobatan, membantu menghilangkan trauma pada anak-anak,
hingga proses pendataan korban. Hingga pada akhirnya kita semua harus belajar
bahwa berbagi bukanlah sebuah pilihan, melainkan sebuah keharusan.
No comments
Post a Comment